Mohon tunggu...
iraninanda
iraninanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Saya merupakan Mahasiswa di Fakultas hukum, saya hobi sekali membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Book

Merayakan Kebebasan dari Kekhawatiran Sosial

21 Januari 2025   23:20 Diperbarui: 21 Januari 2025   23:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gramedia.com/products/sebuah-seni-untuk-bersikap-bodo-amat-edisi-handy

Resensi buku untuk bersikap bodo amat

Judul Buku                  : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Judul asli                     : The Subtle Art of Not Giving a Fuc

Nama Penulis              : Mark Manson

Identitas Penerbit        : PT.Granmedia Widia Sari

Penerbit asli                : HarperOne-New York

Jumlah hal                   : 246 halaman

Harga Buku                 : 28.000

Presensi                       : Irani nanda efendi

Pengoreksi                  : Hesti mustika aulia

  

Buku ini menggambarkan kehidupan seorang pria bernama Harles Bokowski yang penuh lika-liku dan bertolak belakang dengan nilai-nilai yang sering dianggap ideal. Ia dikenal sebagai peminum berat, penjudi yang tak pernah lepas dari utang, serta memiliki sifat kasar dan egois. Meski hidupnya dipenuhi kekurangan, Bokowski menyimpan impian besar untuk menjadi seorang penulis. Sayangnya, hampir semua karya yang ia kirimkan ke berbagai majalah berujung pada penolakan. Namun, kegagalan itu tak pernah memadamkan semangatnya. Ia terus menulis dan menciptakan puisi, menjadikan perjalanan hidupnya sebagai cerminan perjuangan dan keteguhan hati yang luar biasa.

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat merupakan karya pertama dari Mark Manson, seorang blogger yang memulai kariernya sejak tahun 2009. Lewat blognya, Manson berhasil menarik perhatian hingga dua juta pengunjung setiap bulan, menjadikannya salah satu penulis konten yang paling berpengaruh di eranya. Kesuksesan di dunia maya ini menjadi batu loncatan bagi bukunya, yang kemudian masuk daftar buku terlaris di The New York Times dan The Washington Post. Buku ini tidak hanya memperluas pengaruh Manson, tetapi juga memberikan perspektif baru tentang bagaimana menghadapi kehidupan yang penuh tekanan dan ekspektasi. Buku ini menyentuh tema pengembangan diri yang sangat relevan dengan gaya hidup modern. Mark Manson mengingatkan pembaca bahwa tidak semua hal dalam hidup layak dijadikan prioritas. Manusia sering kali terjebak dalam pusaran kekhawatiran yang tidak perlu, sibuk memenuhi harapan orang lain, atau mengejar sesuatu yang tidak benar-benar penting. Akibatnya, kita kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya memiliki makna mendalam dalam hidup kita. Melalui gagasan ini, Manson mengajak pembaca untuk memilah mana yang penting dan layak diperjuangkan, serta mana yang sebaiknya diabaikan.

Salah satu kutipan dari buku ini yang mencerminkan inti pesannya adalah, "Masa bodo bukan berarti mengabaikan sesuatu, tetapi berani berbeda dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting." Pernyataan ini menjadi landasan untuk memahami bahwa bersikap masa bodo tidak sama dengan tidak peduli, melainkan bentuk keberanian untuk memilih prioritas dengan bijak. Sikap ini, menurut Manson, adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati tanpa dibebani oleh hal-hal yang tidak signifikan. Buku ini juga mematahkan ekspektasi umum yang sering kali membuat kita percaya bahwa hidup hanya bernilai jika penuh dengan kesempurnaan. Manson dengan tegas menyatakan bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai harapan, dan itu bukan masalah. Justru dalam ketidaksempurnaan itu, kita dapat menemukan pelajaran berharga dan membangun diri menjadi lebih tangguh. Ketika membaca buku ini, banyak pembaca akan merasa terhubung dengan cara penulis menyajikan realita kehidupan, sering kali memberikan momen "oh iya, benar juga."Dengan gaya bahasa yang lugas dan penuh humor, Manson memperkuat argumennya melalui cerita-cerita inspiratif dari tokoh-tokoh terkenal dan kasus nyata. Pendekatan ini membuat buku ini terasa dekat dengan kehidupan pembaca, mudah dicerna, dan memberikan sudut pandang baru yang menyegarkan. Setiap bab dirancang untuk membuka wawasan, sekaligus menantang paradigma berpikir yang terlalu idealis dan cenderung melelahkan.

Tidak hanya berisi gagasan praktis, buku ini juga diperkaya dengan dasar-dasar filosofis. Manson merujuk pada berbagai tradisi pemikiran, termasuk stoikisme dan eksistensialisme, untuk memberikan konteks lebih mendalam pada ide-idenya. Gabungan antara filsafat kuno dan pandangan kontemporer ini membuat buku ini lebih dari sekadar panduan hidup; ia menjadi refleksi yang mengajak pembaca untuk merenungkan arti hidup, tujuan, dan bagaimana kita memaknainya. Hasil akhirnya adalah sebuah karya yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga membantu pembaca memandang hidup dengan lebih realistis dan jujur. Buku ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak datang dari mengejar semua hal, melainkan dari keberanian untuk melepaskan apa yang tidak penting dan fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti. Membaca buku ini akan membawa pembaca pada perjalanan introspeksi yang mendalam, sekaligus memberikan panduan untuk menjalani hidup dengan lebih ringan dan bermakna.

Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson menawarkan pendekatan yang sangat realistis dan jujur dalam menghadapi kehidupan, tanpa terjebak dalam klise motivasi yang terlalu idealis. Manson menggunakan gaya bahasa yang santai dan humoris, sehingga membuat buku ini mudah dipahami dan sangat relevan bagi pembaca muda. Buku ini juga memadukan ide-ide filosofis dari aliran stoikisme dan eksistensialisme, memberikan kedalaman pada gagasan-gagasannya, serta memotivasi pembaca untuk merenungkan makna hidup dengan lebih mendalam. Penyertaan contoh tokoh-tokoh inspiratif menambah daya tarik buku ini, membuatnya lebih mudah dicerna dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tambahan, buku ini mengajak pembaca untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, menyajikan pandangan baru tentang kebahagiaan.

Namun, gaya bahasa Manson yang blak-blakan terkadang bisa membuat pembaca merasa kurang nyaman, terutama bagi mereka yang lebih sensitif terhadap kata-kata yang langsung dan kasar. Beberapa konsep dalam buku ini terkesan terlalu umum, tanpa memperhitungkan perbedaan individu atau budaya, yang mungkin membuat pembaca merasa kurang terhubung. Ada pula bagian yang terasa repetitif dan kurang mendalam, sehingga tidak semua bagian buku ini terasa seimbang. Buku ini lebih cocok untuk pembaca muda atau mereka yang sedang dalam pencarian jati diri, dan mungkin tidak sepenuhnya relevan bagi mereka yang sudah memiliki pandangan hidup yang lebih matang. Selain itu, meskipun Manson memberikan kritik tajam terhadap budaya modern, terkadang solusinya tidak cukup jelas atau konkret, meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Meskipun demikian, buku ini tetap memberikan inspirasi dan wawasan berharga bagi mereka yang ingin menjalani hidup dengan lebih ringan dan bermakna.

Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson mengajarkan cara untuk menerima dan merelakan sesuatu yang pergi dari hidup kita dengan lapang dada dan ikhlas. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih selektif dalam memilah hal-hal yang benar-benar penting, sehingga kita tidak membuang waktu dan energi pada hal-hal yang sia-sia. Manson juga menekankan pentingnya peduli pada hal-hal yang memiliki dampak nyata dan berpengaruh positif bagi diri sendiri maupun lingkungan, sambil mengurangi perhatian terhadap hal-hal yang tidak signifikan. Selain itu, buku ini mengusung konsep "jangan berusaha" dalam artian menghindari upaya yang berlebihan untuk mencapai sesuatu yang hanya akan merugikan diri sendiri. Contohnya, berusaha keras untuk terlihat cantik justru dapat membuat kita merasa kurang puas dengan diri sendiri dan mengurangi rasa menghargai keunikan yang kita miliki. Pesan utama buku ini adalah bagaimana menyederhanakan perhatian kita pada hal-hal yang benar-benar bermakna, sehingga hidup terasa lebih ringan dan bermakna.

Presensi

Irani nanda efendi

Mahasiswa faultas hukum

Universitas Muhammadiyah Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun