Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kenapa Blogger Harus Belajar Bikin Konten Video?

12 September 2023   00:36 Diperbarui: 16 September 2023   01:45 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa  Blogger Harus  Belajar Bikin Konten Video?  

Saat ini konten video begitu diminati oleh  para netizen . Gak heran kalau berbagai platform sosial media seperti Instagram dan Facebook punya berbagaii  fitur video singkat dan reel, menyusul pamor Tiktok yang lebih dahulu mempopulerkan fitur video singkat. Bahkan youtube pun saat ini juga sudah ada fitur video short yang semakin diminati.

Penggunaan video singkat di berbagai platform sosial media sudah merambah kemana mana, dari mulai berfungsi untuk hiburan, edukasi,  jualan , bahkan liputan berita.  Bahkan kini berbagai  media online besar seperti Kumparan . Tribunnews dll juga lebih banyak menggunakan video singkat untuk update liputan berita terbaru di akun sosial media mereka.

Foto : Rahab KPK
Foto : Rahab KPK

Bagaimana dengan dunia blogger ? Para blogger yang memang diidentikkan jago membuat tulisan di dunia digital, sepertinya juga mau gak mau harus mau beradaptasi dengan tren video ini. Apalagi saat ini juga semakin banyak client yang mensyaratkan para content creator juga harus bisa membuat video reel dalam requirement sebuah job liputan atau endorsment.

Karena itulah, saat KPK komunitas Kompasianer Penggila Kuliner [KPK] Kompasiana mengadakan  workshop singkat  belajar bikin video/ movie untuk pemula menggunakan smartphone, aku langsung cus daftar. Kelas yang digelar di selasar Bentara Budaya Jakarta, pada Jumat 25 Agustus 2023  menguik gimana cara   membuat "video berkisah" dengan smartphone.

Banyak pengetahuan bermanfaat yang aku dapat dari workshop yang difasilitasi oleh Mas Rahab Ganedra (Ketua KPK) dan Agung Han (Blogger/ Content Creator) . Mas Rahab dan Agung yang sudah lama malang melintang di dunia Blogger juga sharing pengalaman mereka berdua bagaimana dengan mengembangkan skill membuat video, membuka lebih banyak lagi kesempatan kesempatan baru, termasuk mendapat berbagai job baru dari client.  

Foto : Rahab KPK
Foto : Rahab KPK
Mas Rahab sang komandan KPK bercerita ada beberapa video singkat yang ia  post di sosmed nya menjadi viral, padahal video yang ia posting hanya berdurasi sangat pendek. Mas Rahab juga bercerita ia telah beberapa kali menang hadiah senilai jutaan dalam lomba membuat video reel.  Sedangkan Mas Agung Han yang selama ini menjadi Professional Blogger bercerita, skill membuat konten video membuatnya terus terpakai oleh client besar termasuk BUMN terkemuka. Dahulu memang banyak client menyaratkannya hanya membuat tulisan di blog, namun saat ini banyak client juga menyaratkan kemampuan membuat konten video. 

Intinya adalah jika  para blogger ingin tetap eksis, perlu juga belajar bagaimana "bercerita" melalui video, tidak cukup hanya bercerita melalui tulisan saja.  Konten tulisan dan video singkat juga bisa saling melengkapi dan membuat sebuah reportase menjadi lebih menarik. 

Foto : Rahab KPK
Foto : Rahab KPK

Dari kelas singkat ini, ada beberapa hal yang bisa aku rangkum dalam Tips Membuat "Video bercerita" sebagai berikut :

  1. Menentukan  Konsep

Sebelum membuat video, , bagusnya sih kita sudah punya dulu gambaran awal/ konsep seperti apa yang kita ingin tampilkan di video nanti. Langkah ini bertujuan agar kita sudah ada panduan agar lebih terarah dan efisien saat pengambilan gambar di lapangan

      2.  Mengambil video / Liputan / Footage

Saat mengambil video di lapangan, tips yang diberikan narasumber adalah video baiknya diambil dengan durasi singkat singkat antara 5- 10 detik.  Saat   mengambil gambar yang bergerak maka kita sebaiknya stay/ diam di tempat. Sebaliknya,saat mengambil gambar diam, maka kita  sebaiknya bergerak dengan perlahan.

      3. Membuat  Naskah

Setelah video video selesai diambil, kita perlu membuat naskah/cerita sesuai yang ingin kita sampaikan di video . Naskah ini  berguna untuk melancarkan saat kita mulai  proses mengisi suara (voice over) untuk ditampilkan di video   Naskah yang kita buat juga sebaiknya sudah mencakup informasi 5W1h seperti halnya kita membuat reportase dalam bentuk tulisan.

     4. Mengedit Video

Proses selanjutnya adaah mengedit video yaitu menggabungkan cuplikan cuplikan video  (footage) yang telah diambil di lapangan dan juga tambahan latar belakang musik jika diperlukan. Saat ini banyak banget aplikasi editing video yang sangat user friendly . Beberapa yang paling popluer Ada VN, Inshot,  atau Cap Cut yang sekaran sedang viral.

Saat di workshop  bersama  KPK ini,  kami diajarkan untuk mengedit video dengan aplikasi Cap Cut sesuai aplikasi yang narasumber  Agung Han sering  gunakan untuk membuat konten video.

   5. Mengisi Suara  (Voice Over).

Video berkisah akan bisa lebih menarik lagi jika disertakan voice over  (pengisian suara) dari si pembuat konten.  Untuk tahapan ini, berarti Voice Over/ VO menjadi hal yang mesti dilakukan  Tahapan ini dilakuakn merekam suara kita langsung dengan aplikasi edit video, untuk digunakan sebagai suara latar video.  

Di berbagai aplikasi edit video di atas juga tersedia fitur Voice over yang sangat mudah digunakan.  Dan yang lebih supernya lagi,  dari suara/voice over yang telah kita rekam di aplikasi tersebut bisa secara otomatis memunculkan  bentuk teks ke dalam video.  

Supaya lebih lengkap bisa juga kita lihat Tutorial singkat edit video dengan capcut i youtube, contohnya dari video ini


Nah kira kira  seperti itulah  tahapan dalam membuat Video bercerita;  Tampaknya mudah ya, tapi belajar  membuat video memang  butuh kesabaran dan terus menerus latihan/ praktek. 

Btw, saya sendiri sebagai Tour Guide juga sering menggunakan fitur video livestreaming untuk berbagi cerita saat mengunjungi spot sopt wisata.  Kenapa lebih pilih livestreaming  ? karena simple, bisa langsung berbagi video saat itu juga tanpa proses edit edit karena mengedit video ini masih jadi kelemahan saya.   Karena itu saya lebih memilih berbagi cerita melalui video livestreaming  yang saya lakukan di sosial media Instagram, sehabis itu saya upload ulang di channel youtube saya Ira Lathief Tour Guide, klik disini untuk subsribe channel saya ya. 

Tapi memang ke depannya saya sadar  juga harus menguasai skill mengedit video untuk membuat konten konten video saya lebih moncer nantinya. 

Setidaknya dari kelas workshop singkat yang diadakan KPK ini, menambah suntikan semangatku untuk harus segera menguasai skill mengedit video bercerita kalau ingin terus eksis sebagai blogger  / vlogger yang eksis dan laris :)

Berikut ini contoh Tur Livestreaming yang saya buat, silahkan mampir dan kasi komen ya, let me know what you think :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun