Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Anti Mainstream di Kota Bogor? Yuk Blusukan ke 5 Desa Wisata Paling Unik Ini

28 Oktober 2022   13:53 Diperbarui: 29 Oktober 2022   18:08 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(suasana ibu ibu yang sedang membatik di halaman rumah, dok Taufik Uieks)

Ke Bogor blusukan ke kampung kampung Wisata? Siapa takut?

Selama ini saya udah sering banget ke Kota Hujan Bogor untuk kerja membawa tur atau plesiran sendiri. Tapi weekend kemarin saya mencoba wisata yang berbeda, yaitu wisata blusukan ke berbagai desa wisata yang unik. Desa di tengah kota? 

Yup ternyata  Bogor punya 8 desa wisata yang menarik dikunjungi. Dan belakangan ini memang konsep desa wisata lagi naik daun di berbagai tempat di Indonesia.

Memenuhi undangan dari Pemkot Kota Bogor, weekend kemarin saya bersama Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka) mencoba blusukan ke 5 Desa Wisata dalam kegiatan KotekaTrip4

Dengan putar-putar kota Bogor naik mobil UNCAL (semacam kendaraan wisata) yang eye catching dan dipandu oleh tour guide Bogor Mas Arif dari HPI Bogor, kita plesiran ke 5 desa wisata yang punya keunikan masing-masing.

UNCAL (atau Kijang dalam bahasa Sunda) Kendaraan wisata khas Bogor ini hanya beroperasi hari Jumat- Minggu. Penumpang umum bisa naik dari depan Balaik
UNCAL (atau Kijang dalam bahasa Sunda) Kendaraan wisata khas Bogor ini hanya beroperasi hari Jumat- Minggu. Penumpang umum bisa naik dari depan Balaik
1.  Kampung Batik Cibuluh - Sentra Batik Bogor

(Anya, sang Tour Guide Lokal Kampung Batik Cibuluh saat memandu rombongan kami-Dokpri)
(Anya, sang Tour Guide Lokal Kampung Batik Cibuluh saat memandu rombongan kami-Dokpri)
Apakah Anda tahu tentang batik khas Bogor? Sebelumnya saya pun ga pernah tau tentang ini :) 

Kalo ngomong batik, biasanya yang terkenal adalah Batik dari Lasem, Jogja atau  Solo.  

Nah ternyata di Bogor ada satu sentra Batik di mana para warganya adalah para pengrajin dan penjual batik. 

Di Kampung Cibuluh ini kita bisa lihat proses pembuatan batik di rumah rumah warga, baik proses batik tulis atau batik cap. 

Seluruh Kampung Cibuluh ini pun dihias oleh mural mural Batik instagrammable. 

Saat blusukan ke kampung ini, kami dipandu oleh Anya, tour guide lokal yang bercerita banyak hal tentang keunikan Kampung Batik Cibuluh ini.

 (Mba Yayat peserta KotekaTrip sedang memperagakan Batik cap, dokpri) 
 (Mba Yayat peserta KotekaTrip sedang memperagakan Batik cap, dokpri) 

(suasana ibu ibu yang sedang membatik di halaman rumah, dok Taufik Uieks)
(suasana ibu ibu yang sedang membatik di halaman rumah, dok Taufik Uieks)

Kampung Batik Cibuluh yang terletak di Jl Neglasari sendiri dipelopori oleh Ibu Dina dengan usaha batik Pancawati yang telah dirintis sejak tahun 2014/

Lalu ia pun berinsiatif untuk mengajak ibu ibu rumah tangga di sekitarnya untuk ikut menjadi pengrajin batik hingga saat ini telah memberdayakan 40 orang. 

Selain Batik Pancawati, kini di Kampung Cibuluh ada 7 sentra toko batik di mana Anda juga bisa berbelanja batik dengan motif-motif khas Bogor seperti Kujang, Talas, dan Rusa.

Jika Anda ingin blusukan Kampung Batik Cibuluh dengan mengikuti Tur yang dipandu oleh tour guide Llkal, bisa hubungi komunitas lokal di IG @kampungcibuluh.

2. Kampung Pulo Geulis - Kampung Simbol Toleransi Lintas Agama

(Bagian dalam Klenteng Phan Ko Bio, yang juga sering dipakai acara lintas Agama. Dok Kompas)
(Bagian dalam Klenteng Phan Ko Bio, yang juga sering dipakai acara lintas Agama. Dok Kompas)

Di dalam kota Bogor ada Pulau/Pulo? Mungkin Anda bertanya heran.

Untuk menuju Kampung Pulo Geulis, kita harus menuruni tangga menyusuri tepian Sungai Ciliwung dan sampai di salah satu jembatan menuju kampung ini. Lokasinya tidak begitu jauh dari Kebun Raya Bogor.  

Di Kampung Pulo Geulis pula terdapat Klenteng tertua di Bogor yaitu Phan Ko Bio yang di dalamnya terletak Patung Dewa Alam Semesta yang dipercaya merupakan Dewa dari segala dewa atau bahkan leluhur bagi orang Tionghoa.

Jembatan menuju Kp Pulo Geulis yang berada di atas sungai ciliwung (dok.taufik uieks)
Jembatan menuju Kp Pulo Geulis yang berada di atas sungai ciliwung (dok.taufik uieks)

Dikisahkan keberadaan Klenteng Phan Ko Bio ini ditemukan kembali oleh ekspedisi yang dipimpin Gubernur Jendral Belanda Abraham Van Rebeeck pada 1703.  Yang unik, klenteng ini juga menjadi wadah kerukunan umat lintas agama di Kampung Pulo Geulis.

Selain sering dikunjungi orang orang keturunan Tionghoa untuk berdoa, di klenteng ini juga setiap malam jumat sering diadakan pengajian. Bahkan saat perayaan umat muslim seperti Maulid Nabi, kerap juga diadakan selamatan oleh warga di Klenteng ini. 

Toleransi lintas agama di sini menjadikan Klenteng tertua di kota Bogor ini tersohor dan  membuat banyak orang penasaran datang berkunjung ke Kampung Pulo Geulis.

Menurut Dina, tour guide lokal kami di Kp Pulo Geulis, Warga  di kampung ini sangat berbaur antara etnis Sunda dan Tionghoa dan masih memiliki kebiasaan saling mengantar makanan pada setiap hari raya keagamaan seperti Lebaran maupun Imlek.

 Saat rombongan kami berkunjung ke Klenteng Phan Ko Bio, kami juga disambut oleh atraksi Barongsai, yang ternyata ke semua pemainnya beretnis Sunda. Tiap perayaan Imlek atau Cap Go Meh, atraksi Barongsai di Klenteng ini menjadi yang paling ditunggu warga.

(Para pemain Barongsai di Pulo Geulis banyak beretnis Sunda dan beragama Islam-Dokpri)
(Para pemain Barongsai di Pulo Geulis banyak beretnis Sunda dan beragama Islam-Dokpri)

Jika Anda ingin Tur blusukan Kampung Pulo Geulis yang dijuluki Kampung Etnik  yang dipandu oleh Tour Guide Lokal,. Bisa hub komunitas lokal di IG @kampung.etnik

3. Kampung Labirin -- Awas bikin Kamu Tersesat

Dokpri
Dokpri

Bersebelahan dengan Kampung Pulo Geulis, terdapat kampong yang tak kalah menarik yaitu Kampung Labirin atau dahulu disebut Kampung Kebun Jukut (KeJu)

Apa yang menarik dari Kampung ini selain lokasinya di gang gang seperti labirin ? Ternyata adalah kehidupan sehari hari warganya yang benar benar "hidup" dan menghidupkan budaya lokal. 

Saat kami berkunjung kesini, kami disambut oleh atraksi anak anak yang sedang bermain angklung dan juga sedang belajar menari tradisional.  Di kampung ini juga terkenal sebagai penghasil kuliner cireng dan kripik emping jengkol yang sudah langka.

(Anak Anak Belajar Angklung, dok Sutiono)                  
(Anak Anak Belajar Angklung, dok Sutiono)                  

(Anak anak belajar Tari Tradisional, dok Taufik Uieks)                                                                 
(Anak anak belajar Tari Tradisional, dok Taufik Uieks)                                                                 

Nurul peserta koteka trip sedang memperagakan menggeprek emping jengkol di rumah (Dok.elisa)
Nurul peserta koteka trip sedang memperagakan menggeprek emping jengkol di rumah (Dok.elisa)
Menurut Ade  Irma, tour guide Lokal kami di Kampung Labirin yang sangat ayu, sebulan sekali diadakan Festival Kampung Labirin, di mana pada saat itu seluruh jalanan kampung labirin dipenuhi oleh pameran aneka kuliner dan juga beragam atraksi seperti para penari tradisional atau putra putri Kampung Labirin yang akan melenggak lenggok ala catwalk di sepanjang gang gang labiri . 

Jadi jika Anda ingin berkunjung ke Kampung Labirin, waktu terbaik adalah saat sedang berlangsung Festival Labirin. Begitu menariknya Kampung Labirin ini, sampai didukung oleh perusahaan otomotif besar dalam Program CSR.

Jika Anda ingin Tur blusukan Kampung Labirin yang dipandu oleh Tour Guide Lokal, bisa hub komunitas lokal di IG @kampunglabirin

4. Kampung Mulyaharja -- Sensasi Sawah di Tengah Kota

Para peserta KotekaTrip
Para peserta KotekaTrip

Ternyata di kota Bogor masih tersisa sebuah Kampung yang memiliki area persawahan yang luas, yaitu Kampung Mulyaharja. Kampung ini di disain menjadi kawasan agrowisata, di mana wisatawan yang berkunjung ke sini didekatkan pada suasana keindahan persawahan yang sudah lama hilang di kota-kota besar.

Pemandangan sawah yang membentang hijau di depan mata dan berjalan jalan di pematang sawah menjadi daya tarik yang  Instagramable bagi masyarakat urban, atau orang kota seperti saya yang ga pernah main di sawah ;) Norak ye ...hehehe

Lokasi Kampung Mulyaharja berada dekat dengan Jungle Park dan kawasan perumahan elit Bogor Nirwana Residence.  

Di Kampung Mulyaharja ini juga terdapat Vila villa penginapan dimana kita bersama keluarga dapat menikmati kehidupan perkampungan atau pedesaan.  

Di Kampung Mulyaharja ini juga kita bisa merasakan makan sensasi di tengah sawah karena di sana ada kafe/resto di tengah sawah. 

Begitupun rombongan Koteka menikmati santap siang kami di tengah sawah yang cihuy banget suasananya

Mas ony, kepala suku koteka sumringah habis makan di tengah sawah (Dok.ony avrianto)
Mas ony, kepala suku koteka sumringah habis makan di tengah sawah (Dok.ony avrianto)

Dua tahun terakhir selama pandemik saat tren bersepeda meningkat, Kampung Mulyaharja ini menjadi viral dan hits di kalangan biker/pesepeda yang ingin menikmati suasana alam yang asri. Karena itu banyak paket wisata sepeda yang ditawarkan untuk berkunjung ke sini. 

Tahun lalu saya pun sudah pernah ikut tur sepedaan Keliling Kampung Mulyaharja bersama beberapa teman dengan membayar sekitar Rp 150.000 /orang sudah termasuk sepeda.

Dokpri
Dokpri

(saya dan teman teman saat wisata bersepeda di Kampung Mulyaharja tahun lalu-Dokpri)
(saya dan teman teman saat wisata bersepeda di Kampung Mulyaharja tahun lalu-Dokpri)

5. Kampung Perca - Kampung Kreatif yang memanfaatkan bahan bekas

monumen kain perca (dok sutiono)
monumen kain perca (dok sutiono)

Kampung terakhir dalam kunungan KotekaTrip kami adalah di Kampung Perca yang terelatak di kawasan Tajur.

Di bagian depan kampung kita sudah disambut papan nama yang eye catching yang terbuat dari kain Perca beraneka warna membentuk kata 'PERCA". Lalu juga ada hiasan perca di sisi kiri tembok.  Perca adalah sisa potongan kain yang sudah tidak berguna lagi dari  kain textil pabrikan ataupun kain bekas dari penjahit rumahan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kampung Perca ini dipelopori oleh  Ibu Titik Wahyono, Ketua Kompepar Kampung Perca. Berawal pada saat pandemi mengganas, ibu-ibu tidak mempunyai kegiatan, maka Ibu Titik berkreasi membuat produk dari bahan perca, dan mengajak ibu-ibu di sekitarnya untuk membuat kreasi kain perca yang bisa menghasilkan nilai ekonomi.  

Setiap hari rumah Ibu Titik ramai dikunjungi ibu ibu yang mengikuti workshop kain Perca ataupun wisatawan lokal yang berkunjung.

Hasil produk kreasi Kampung Perca ini sangat beragam  seperti jaket, baju, totopong, pangsi, boneka dan hiasan yang sangat menarik, banyak dari kami tak menyangka aneka fashion itu bisa dihasilkan dari bahan baku perca.

aneka produk kain perca di kampung perva (dok.antara)
aneka produk kain perca di kampung perva (dok.antara)
Gimana seru kan wisata blusukan ke desa desa wisata di Kota Bogor?

Lebih seru lagi, di Trip Koteka kemarin itu kita juga cobain aneka oleh oleh Bogor dari UMKM seperti Sirup Pala dari

@siruppalabogor, wingko pala dari @giftbycasandra dan aneka roti dari toko Bakery legendaris

@jumpabogor (Roti Isi Sei Sapi nya enyaaak banget, recommended coba kalo kamu ke Bogor!)

aneka umkm bogor yang mendukung koteka trip (dok.mutiah)
aneka umkm bogor yang mendukung koteka trip (dok.mutiah)

Dokpri
Dokpri

Terima Kasih @parbudkotabogor. Pak Walikota Bima Arya,  @kemenparekrafri @kotekasiana @kompasianacom yang udah mengundang kita jalan jalan seru di Bogor! Sering sering lagi undang kita yaa...hehehe

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun