Apa yang Anda tahu tentang Purwakarta? Kalau saya sih, selama ini tahu tentang Purwakarta ya karena Sate Maranggi atau Waduk Jatiluhur saja .
Tapi ternyata banyak banget beragam wisata asyik di Purwakarta yang jaraknya cuma 1.5 jam naik mobil dari Jakarta via Tol Purbaleunyi. Apalagi sekarang juga udah banyak layanan mobil travel PP Jakarta - Purwakarta.
Jadi, akhir pekan kemarin bareng teman teman Koteka (Komunitas Traveling Kompasiana) dan Kompasianer Purwakarta (Warga Kota), saya mengikuti KotekaTrip untuk plesiran seharian ke Purwakarta.
Kita eksplor beragam spot wisata dari mulai mengunjungi museum museum yang ciamik, mengunjungi puncak perbukitan Hidden Valley yang punya Jejak Manusia Purba, mencoba aneka produk kuliner dari UMKM lokal serta menikmati Sate Maranngi di tempat aslinya yaitu di Kampung Maranggi, hingga menikmati sunset di waduk Jatiluhur yang menjadi ikon Purwakarta
Oh iya, beberapa tahun terakhir, nama Purwakarta juga semakin viral di kalangan para Traveler karena Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga yang disebut sebut sebagai Pertunjukan Air Mancur Terbesar di Asia Tenggara.
Nah, apakah Anda berencana weekend gateway ke Purwakarta, tapi hanya punya waktu satu hari plesiran? Ini ada 5 rekomendasi aktifitas wisata paling menarik di Purwakarta yang bisa dilakukan dalam satu hari.
1. Wisata Jelajah Museum Museum
Apakah Anda suka main ke Museum? Sebagai Tour Guide dan pecinta sejarah, saya suka plesiran ke Museum museum di tiap kota yang saya kunjungi. Nah yang bikin surprise itu di Purwakarta ternyata ada banyak museum museum yang termasuk baru, dan dikelola secara modern dan Instagrammable, ga kalah deh dengan museum museum di luar negri yang pernah saya datangi.
Dan hebatnya lagi, semua museum di Purwakarta yang dikelola oleh pemerintah daerah itu ga ada biaya tiket museum alias GRATIS tiss tiss., plus ada layanan Pemandu /Tour Guide nya juga yang akan mendampingi kita menjelajah museum.
Salah satu Museum yang paling berkesan buat saya adalah Museum Galeri Wayang yang terletak di komplek Balaikota Bupati Purwakarta dan Alun Alun . Museum ini juga terbilang baru karena baru diresmikan tahun 2017. Fyi sejak beberapa tahun terakhir, kota Purwakarta konsisten mengangkat kekayaan budaya asli Sunda menjadi "branding" kota ini sebagai destinasi wisata.
Di Jakarta tempat saya tinggal, juga ada sih Museum Wayang di kawasan Kota Tua yang sering saya datangi saat membawa rombongan Tur, tapi di museum ini semua koleksi wayangnya ditaruh di lemari kaca dan sama sekali ga bisa dipegang. Dan disana juga nggak bisa lihat proses pembuatan wayang.
Nah bedanya di Museum Galeri Wayang Purwakarta ini, semua koleksi wayangnya dipajang bebas dan pengunjung juga dibolehkan pegang pegang dan main dengan aneka koleksi wayangnya. Dan kita juga bisa lihat proses pembuatan Wayang Golek plus ngobrol langsung dengan sang seniman pembuat wayang. Jadi kita juga bisa mengenal dan belajar lebih banyak tentang wayang langsung dari sang seniman.
Oh iya, walaupun Museum Galeri Wayang Purwakarta ini fokusnya memang koleksi Wayang Golek yang berasal dari Jawa Barat , tapi disini ada juga koleksi Museum Wayang Golek Betawi, Wayang Suket dll.
Salah satu destinasi wisata yang mesti banget dikunjungi saat di Purwakarta adalah Hidden Valley Hills yang menyuguhkan pesona alam yang menawan dan suasana asri pegunungan.
Sebelum menjadi spot wisata yang viral seperti sekarang, dulunya Hidden Valley Hills yang terletak di Desa Cibodas, Kabubaten Pruwakarta ini, merupakan tempat beristirahat bagi keluarga Hendry Chandrawinata (paman dari artis Nadine Chandrawinata).
Menurut cerita, pada saat pembangunan kawasan tersebut di tahun 2014, ditemukan sebuah tugu peninggalan Belanda kuno yang kemudian direnovasi. Penemuan tugu Belanda tersebut menginspirasi Pak Hendry menjadikan tempat istirahatnya sebagai kawasan wisata untuk umum.
Selain tugu peninggalan Belanda kuno, Hidden Valley Hills memiliki ikon yang terkenal yaitu 7 pilar legenda purba. Pilar ini dibangun karena kecintaan sang pemilik terhadap sejarah dan budaya. Masing-masing pilar memiliki cerita tentang sejarah berdiri dan runtuhnya kerjaan kuno di tanah pasundan. Lalu disini juga terdapat telapak kaki yang diyakini merupakan telapak kaki manusia purba di atas batu yang juga ditemukan saat pembangunan Hidden Valley Hills ini. Jadi saat berkunjung ke Hidden Valleys ini, tidak saja menikmati keindahan alam , kita juga sekaligus bisa mengeksplor sejarah tatar Sunda.
3. Wisata Kuliner Sate Maranggi di Kampung Maranggi
Udah pernah coba Sate Maranggi ? Nah ga lengkap kalo ke Purwakarta, tanpa wisata kulineran Sate Maranggi di tempat asalnya yaitu di Kampung Maranggi Plered.
Sate maranggi adalah kuliner legendaris asal Purwakarta yang hingga saat ini perkembangannya semakin menjamur, bahkan artis top seperti Bella Irish dan Ammar Zoni pun buka usaha Sate Maranggi.
Nah kalo Anda sedang di Purwakarta dan mau mencoba Sate Maranggi yang otentik dan orisinil,kudu coba di Kampung Maranggi Plered , yang terletak di sebrang Kecamatan Plered. Ada sekitar puluhan pedangan Sate Maranggi di kawasan Kampung Maranggi ini yang dahulunya adalah lokasi pasar tradisional Plered. Dan kesemua pedagang sate di tempat ini berada di bawah binaan Pemerintah Daerah Purwakarta.
Para pedagang sate maranggi di sana mulai berjualan pukul 07.00 WIB hingga hingga malam hari. Umumnya, harga sate maranggi dipatok harga Rp2.000 per tusuk. Selain Sate maranggi, kudu coba juga Sop Maranggi yang makyuss, yang dibandrol Rp 20.000 per porsi.
4. Wisata Belanja Keramik Keramik Lucu dan Murah di Plered -- Sentra Kerajinan Keramik yang mendunia
Purwakarta ternyata terkenal karena kerajinan keramik asal Plered yang udah mendunia. Padahal dari dulu , saya sih udah sering dengar tentang Keramik Plered tapi ga pernah tau menahu dimana Kampung Plered itu , malah dulu sempat mikir Plered itu di Jawa Tengah ...hehe
Kampung Plered di Purwakarta, ternyata adalah sentra produksi kerajinan keramik yang letaknya tak jauh dari pusat kota Purwakarta. Di Plered ini ada deretan puluhan toko penjual keramik , yang sekaligus juga memproduksi keramik keramik tersebut. Selain di Kota Plered, sentra kerajinan keramik yang terkenal di Indonesia ada juga di Jogja dan Lombok.
Saat kunjungan bersama KotekaTrip, kami mampir di UPTD Litbang Keramik Plered, pusat penelitian dan pengembangan gerabah dan keramik . Disana kami dijelaskan berbagai keunggulan Keramik Plered yang terbuat dari tanah liat (Terakota) hingga bisa menjadi produk keramik yang banyak diekspor dan begitu diminati pasar global.
Harga Keramik Plered juga tergolong murah dan apalagi jika dibeli dalam jumlah banyak.. Seperti vas bunga kecil bisa dibandrol harga 10.000/3 buah, yang kalau sudah sampai di Jakarta harganya bisa jadi dua tiga kali lipat.
Bahkan Mas Ony, ketua Koteka yang ikut dalam KotekaTrip ini juga memborong keramik Plered. Ia membeli beberapa vas bunga raksasa seharga Rp 70.000/buah, yang menurutnya kalo di Jakarta harganya bisa jadi Rp 200.000.
Jadi kalo ke Purwakarta, jangan lupa mampir belanja dan ngeborong oleh oleh Keramik Plered ya
5. Wisata Waduk Jatiluhur -- Wisata Alam Anti Mainstream
Wisata ke pantai ataupun danau itu sudah biasa. Nah gimana kalo cobain wisata ke waduk terbesar di Indonesia, di Waduk Jatiluhur yang cakep banget view nya. Purwakarta memang identik dengan Waduk Jatiluhur yang merupakan waduk terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Belakangan, Waduk Jatiluhur jadi viral karena keindahannya di foto yang disebut seperti pemandangan alam Skotlandia.
Proyek Waduk Jatiluhur ini sudah dimulai sejak era Presiden Sukarno, dan selesai di era Presiden Soeharto di tahun 1967 untuk fungsi irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air /PLTA. Sejarahnya, Waduk Jatiluhur punya nama lain yaitu Waduk Ir H Juanda. Nama Juanda untuk mengenang jasa perdana menteri Indonesia Ir Juanda yang gigih memperjuangkan terwujudnya waduk dengan membendung air Sungai Citarum.
Seiring berjalannya waktu , Waduk yang membentang seluas 8300 hektar ini pun dijadikan kawasan destinasi wisata utama di Purwakarta. Saat ini banyak tempat wisata sekitar waduk yang bisa dikunjungi wisatawan, termasuk resort, penginapan dan restoran dengan view yang indah
Saat bersama KotekaTrip, kami berkunjung ke D"Bay Water Sport Center di kawasan Waduk Jatiluhur yang banyak menawarkan fasilitas olah raga air termasuk penyewaan perahu kayak, sampan dll. Untuk masuk ke kawasan ini hanya perlu bayar Rp 10.000
Ternyata berkunjung ke Waduk Jatiluhur saat jelang sunset, adalah waktu terbaik untuk menikmati keindahan waduk. Menikmati suasana waduk dengan view menakjubkan, sambil memandangi langit kemerahan jelang matahari terbenam di ujung cakrawala, adalah salah satu cara menutup hari dengan indah ;)
Semoga dalam waktu dekat, Air Mancur Purwakarta segera dibuka kembali ya. Kalau mau simak Air Mancur Sri Baduga yang kece badai, bisa simak dulu di video dari KompasTV ini.
Koteka Trip ke Purwakarta kali ini benar benar seru dan menyenangkan . Apalagi saat tiba di Purwakarta ,kami sempat disambut langsung oleh Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Purwakarta beserta staf dan juga mendapat berbagai oleh oleh produk kuliner dari UMKM lokal Purwakarta (@momdifood, @anyelircake_purwakarta , @perpusdes_sumurugul, @pastelkering_mini, @nogakacang_ciganea, @herblasssusi yang raraos pisan
Gimana seru kan ngetrip di Purwakarta? Ayo main ke Purwakarta !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI