Mau jadi blogger professional kok pakenya blog gratisan? belakangan saya kerap ditanya seperti itu. Dan saya punya alasan.
Begini ceritanya. Jadi, sebagai blogger, salah satu keputusan besar saya di awal tahun 2019 lalu adalah tidak meneruskan domain blog dot.com dan kembali pada platform blog gratisan (blogspot.com) yang telah saya gunakan sejak memulai ngeblog di tahun 2005.
Perjalanan waktu dan perjalanan spiritualitasmembuat saya semakin tersadar, bahwa tulisan tulisan bisa menjadi warisan /Legacy seseorang , yang bisa terus menebar manfaat bahkan saat orang tersebut sudah tidak ada lagi.
Saya memulai ngeblog belasan tahun lalu saat masih jadi wartawan TV dengan alamat www.iralennon.blogspot.com. Saya ingatdi zaman itu profesi Blogger dan Influencerbelum umum seperti saat ini . Kebanyakan orang saat itu nge-blog hanya untuk "curhat" atau menuangkan apa saja isi pemikirannya.
Begitupun isi blog saya pada awalnya kebanyakan "curhat" atau tulisan perenungan kontemplatif dari peristiwa yang saya lihat , dengar dan rasakan sehari hari dari pekerjaan saya sebagai wartawan.
Saat itu, saya sudah cukup senang jika ada org yg membaca tulisan tulisan saya di blog dan bahkan memberikan testimoni kalo tulisan tulisan saya memberi suatu inspirasi.
Komen atau testimoni dari pembaca blog saya saat itu menjadi penyemangat tersendiri bagi sayayang saat itu sering galau sering dianggap sebelah mata karena bekerja sebagai "wartawan pemburu rating"
Ga disangka tulisan- tulisan "curhatan" saya di blog dibaca oleh seorang Editor grup penerbit buku ternama Mizan Grup yang menawarkan saya utk menulis buku biografi Tukul Arwana yang saat itu sedang booming namanya sebagai komedian termahal di Indonesia.
Dan saya pun berhasil mengeluarkan buku pertama saya di tahun 2007, yang berjudul "Tukul Arwana Kumis Lele Rezeki Arwana". Momen terbitnya buku pertama saya juga menjadi momentum bagi saya untuk berani "leaving the comfort zone"mengundurkan diri sebagai karyawan kantoran untuk bekerja sebagai Freelancer sampai sekarang.
Hingga saya sudah menghasilkan belasan buku dan menjadi penulis profesional, ngeblog masih saya jalani sekadar sebagai hobi.
Saya sadar, saya bisa menjadi Penulis yang menghasilkan 17 buah buku hingga saat ini karena berawal dari nge-blog. Dan sejak 4 tahun terakhir, saya juga mulai rutin ngeblog di kompasiana.com yang juga platform blog gratisan.
Di kompasiana, jenis tulisan saya lebih beragamdari mulai opini/essaypolitiksosbudsejarahliputan eventreview film hingga gaya hidup dan Traveling. Tulisan tulisan saya di blog Kompasiana tersebut alhamdulilah lumayan sering menjadi Headline/Artikel utamadan ada beberapa artikel yang sempat menjadi viral dan dibaca hingga puluhan ribu readers.
Saya baru menekuni nge-blog sebagai profesi yang bisa menghasilkan uangsejak tiga tahun belakangan. Saya pun banyak belajar dari blogger profesional lain dan lalu mengikuti saran bahwa saya perlu menggunakan blog berbayar (dot.com) agar blog saya "terlihat" professional oleh para (calon) client.
Jadi saya pun mengganti alamat blog gratisan saya di www.iralennon.blogspot.com dengan domain berbayar di www.creativetraveler.id, dan menggunakannya selama setahun.
Di blog ini saya lebih banyak berfokus di tulisan tulisan seputar travel dan kuliner yang memang berhubungan dengan profesi saya lainnya yaitu Tourist Guide/Pemandu Wisata.
Tapi pada suatu titik saya tersadar, jika menggunakan blog domain berbayar yang harus diperpanjang iurannya setiap tahun, apa yg terjadi jika suatu saat tiba tiba saya tidak ada umur lagi?
Jika domain blog saya tidak ada yg meneruskan membayar iurannya, maka tulisan- tulisan saya di blog akan musnah hilang tak berbekas. Tapi jika menggunakan platform blog gratisantulisan tulisan saya di blog akan tetap ada dan bisa dibaca orang lain sampai kapanpun selamq platform kompasiana.com dan blogspot.com masih terus ada
Dan saya kembali teringat pada tujuan awal saya ngeblog, bahwa saya menulis di blog memang untuk berbagi. Jika menulis di blog bisa dijadikan sumber penghasilan, itu bukan tujuan utama saya nge-blog.
Dan saya ingin , tulisan tulisan saya di blog bisa menjadi legacy/ warisan yang bisa mudah dibaca/ diakses oleh siapa saja, bahkan jika saya sudah tak ada nanti. Saya ingin melalui tulisan tulisan saya saya bisa "hidup" seratus tahun lagi atau lebih.
Karena itu di awal tahun 2019 lalu, saya memutuskan kembali pada blog gratisan saya di www.iralennon.blogspot.com . Saya yakin dan sadar, rezeki itu sudah ada yg mengatur, walaupun blog saya mungkin kurang "terlihat" professional karena menggunakan platform gratisan.
Tapi di sisi lainsaya juga mengetahui beberapa blogger ternama dan berpengaruh yang masih menggunakan platform blog gratisan. Dari mereka saya belajar bahwa "profesionalitas" seorang blogger tidak mesti dilihat dari apakah ia menggunakan blog gratisan atau berbayar.
Tapi yang lebih menentukan adalah kualitas tulisanjuga kualitas personal blogger tersebutyang mungkin tetap menarik orang lain /client untuk bekerjasama.
Mereka menuliskan apa saja hal hal yang mereka cintai dan kuasai ya karena mereka ingin menulis dan berbagi di blog merekadan tak mesti harus menunggu karena alasan dibayar paid postoleh pihak lain.
Alhamdulilah yang namanya rezeki memang tak kemana, walaupun menggunakan platform blog gratisan , ada saja client yang masih mau bekerjasama dengan saya.
Tapi sekali lagi mengerjakan job dari client itu bukan tujuan utama saya nge-blog. Tujuan saya menulis (blog) adalah untuk berbagi, atau menuangkan pemikiran saya. Dan saya merasa semakin "hidup" jika tulisan tulisan saya bisa memberi manfaat bagi yang membaca.
Jadi, terima kasih untuk teman teman, yang selama ini sudah sudi berkunjung ke dua blog saya membaca tulisan tulisan sayajuga membagikan tulisan tulisan saya di blog www.iralennon.blogspot.com ataupun www.kompasiana.com/iralathief .
Terima kasih kepada semua pihak yg telah mengapreasiasi tulisan tulisan saya dan membuat hidup saya sebagai Penulis menjadi lebih berarti.
Di tahun 2020 sebagai Blogger saya ingin menghasilkan lebih banyak tulisan yg memberi manfaat lebih luas lagi. Semoga kiranya Tuhan dan semesta merestui dan meridhoi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H