Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pertarungan Hidup, Cinta, dan Pelajaran Berharga dari Film "For Sama"

24 November 2019   03:11 Diperbarui: 26 November 2019   09:26 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari laman situs detik.com

sumber gambar: forsamafilm.com
sumber gambar: forsamafilm.com
Karena itu saat rumah sakit- yang selama ini dianggap sebagai satu satunya tempat aman dan netral dalam zona perang- kemudian di bom, dan mengakibatkan beberapa dokter mati seketika, menjadi momen sangat memilukan dan mengerikan. 

Kejadian ini yang pada akhirnya membuat hampir seluruh orang karyawan rumah sakit memutuskan untuk meninggalkan kota Aleppo, yang semakin hancur lebur karena perang.  

Walaupun berat untuk meninggalkan rumah sakit yang ikut dibangun dan begitu dicintainya,  Hamzah bersama keluarga kecilnya akhirnya memutuskan untuk keluar dari Suriah dan mengungsi ke negara Jerman hingga kini.  Scene yang memilukan terlihat saat Hamzah dan Waad berbicara di depan rumah sakit yang sudah hancur  dan akhirnya keluarga kecil itu memutuska keluar Aleppo untuk mengungsi、dan di sepanjang jalan terlihat suasana Aleppo yang sudah seperti kota mati dan hancur lebur.  Tak terbayang bagaimana pilunya hati saat harus terpaksa meninggalkan kota dan seluruh hidup yang dicintai 、karena kondisi perang.

Peristiwa pengeboman di rumah sakit ini pula yang membuka mata dunia, bahwa perang di Suriah sudah benar benar mengkhawatirkan. Bahkan Waad dan Hamza pun menggunakan kesempatan saat hadir di Festival Film untuk mengkampanyekan stop pemboman rumah sakit.

sumber gambar: forsamafilm.com
sumber gambar: forsamafilm.com
Film  For Sama juga membuka mata saya tentang jutaan warga Suriah yang akibat konflik perang tak berkesudahan sejak tahun 2011, akhirnya mengungsi ke banyak negara seperti Turki, Jerman, Prancis, hingga Kanada.

 Ada yang mengungsi melalui jalan darat, ataupun melalui jalur laut atau udara. Di negara negara baru tersebut, para pengungsi dari Suriah juga memiliki kesempatan untuk hidup dan menetap dan dilindungi oleh pemerintah.

Para pengungsi dari Suriah ini juga banyak didapati di  Indonesia, terutama di kota Jakarta.  Kebanyakan mereka masuk ke Indonesia melalui kapal kapal dengan tujuan utama untuk mengungsi ke Australia, tapi kondisi membuat mereka terdampar di Indonesia. 

Kebetulan belum lama saya pernah mendatangi camp pengungsi di Kali Deres, Jakarta Barat, yang sebagian besar datang dari negara berkonflik seperti Afganistan ,Sudan dan Suriah.  

Di camp tersebut ada ribuan pengungsi yang hidup dalam kondisi memprihatinkan dan hidup hanya bergantung dari "belas kasih" pemerintah Indonesia dan juga masyarakat sekitar. 

Ket foto :saat mengunjungi camp pengungsi di Kali Deres dan juga perwakilan organisasi Helping Hands yang fokus mendampingi para pengungsi
Ket foto :saat mengunjungi camp pengungsi di Kali Deres dan juga perwakilan organisasi Helping Hands yang fokus mendampingi para pengungsi
Ket foto :saat mengunjungi camp pengungsi di Kali Deres dan juga perwakilan organisasi Helping Hands yang fokus mendampingi para pengungsi
Ket foto :saat mengunjungi camp pengungsi di Kali Deres dan juga perwakilan organisasi Helping Hands yang fokus mendampingi para pengungsi
Namun keberadaan ribuan pengungsi ini juga kerap dianggap sebagai "ganguan keamanan" oleh penduduk sekitar camp pengungsi di Kali Deres. 

Saat saya berkunjung kesana, saya melihat sendiri di sekitar camp ada beberapa spanduk besar  dipasang yang mengatasnamakan penduduk komplek sekitar yang mengungkapkan keberatan mereka terhadap keberadaan para pengungsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun