Dengan memaafkan dan mengikhlaskan, hati kita akan menjadi lapang karena tidak lagi terus terbelenggu rasa benci, amarah, dendam, kecewa, sedih dan perasaan negatif lainnya. Kita perlu memaafkan, jika kita ingin menjadi orang yang MERDEKA.
Saya juga teringat beberapa artikel kesehatan yang saya baca, banyak penelitian ilmiah terbaru yang mengungkapkan berbagai penyakit fisik seperti migren, sakit Kepala, sakit lambung dan liver, sakit pinggang dan punggung, asam urat , serangan jantung, stroke hingga kanker yang disebabkan oleh kondisi pikiran dan psikis seseorang yang menyimpan amarah, dendam, bahkan kesedihan yang terpendam begitu lama.
Memberi maaf kepada orang yang telah menyakiti kita sedemikan rupa memang tidak selalu mudah untuk dilakukan, tapi penting dan perlu kita lakukan jika kita menyayangi diri sendiri.
Namun yang ternyata juga penting dari memaafkan orang lain, adalah memberi maaf kepada diri sendiri. Memaafkan diri kita, karena pernah menyimpan rasa dendam, amarah, kebencian, kekecewaan, kesedihan dan sebagainya.
Memaafkan diri kita karena pernah menyimpan berbagai "penyakit hati" yang bisa mempengaruhi kondisi mental dan kesehatan diri kita sendiri. Sungguh dahsyatnya manfaat dari memaafkan orang lain dan memaafkan diri kita sendiri.
Adakah kita saat ini masih memiliki perasaan sakit hati, amarah, benci, atau dendam karena pernah disakiti, dikecewakan atau dijahati orang lain?
Semoga di momen hari kemenangan yang suci ini, kita dilepaskan dari semua "penyakit hati" yang membelenggu diri kita selama ini. Dan semoga kita dianugrahi kelapangan dan keikhlasan hati untuk memaafkan. Memaafkan juga adalah suatu bentuk Kkasih sayang pada diri kita sendiri dan sesama ciptaan Tuhan.
Sayangi diri kita dengan ikhlas memaafkan. Berikan maaf pada orang lain. Berikan maaf pada diri sendiri. Karena sebagai manusia kita juga tak mungkin luput dari banyak salah dan khilaf.
Dan Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pemaaf bagi setiap umatnya tanpa terkecuali. #HikmahRamadhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H