Sejak Anies menjabat di DKI 1, Jakarta relatif lebih adem ya, enggak banyak bergejolak kayak zaman Ahok, begitu komentar seorang warganet. Komentar itu sah-sah saja, tapi tidak demikian dengan saya. Saya punya pendapat berbeda.
Sebagai warga Jakarta, mungkin saya TIDAK bisa menyebut banyak apa yang sudah dilakukan oleh Anies beserta dampaknya kepada saya pribadi.
Yang saya rasakan malah Jakarta relatif 'adem' dari adanya perubahan ke arah progresif yang benar-benar manfaatnya dirasakan langsung oleh warga.
Beda sekali waktu Jakarta dipimpin Ahok, bahkan dalam 1 tahun aja, terlihat begitu banyak perubahan di depan mata.
Dari hal hal kecil seperti got dan gorong-gorong di pemukiman yang rutin dibersihkan oleh Pasukan Oranye, pengaduan warga yang cepat direspons petugas, sungai-sungai yang bersih karena normalisasi, sampai pengurusan segala izin dll. yang cepat dan tanpa pungli, serta fasilitas transportasi publik yang diperbaiki.
Itu baru hal kecil, belum lagi hal besar seperti banyaknya berbagai proyek pembangunan yang terlihat di depan mata (underpass, LRT, simpang susun semanggi mulai dibangun, puluhan taman RPTRA selesai dalam setahun, renovasi massal fasilitasi publik seperti Pasar, Puskesmas, Sekolah Negeri, dibangunnya Rusunawa di berbagai wilayah dll).
Berbagai perusahaan swasta juga berlomba memberikan dana CSR bagi proyek fasilitas publik di Jakarta, sebagai indikator tingginya kepercayaan masyarakat kpd pejabat.
Semua perubahan ini terjadi begitu cepat terlihat dalam setahun setelah Ahok menjadi Gubernur dan masih banyak lagi lis yang bisa saya tambahkan, karena saya melihat dan mengalami semua perubahan itu di depan mata. Begitu banyak INOVASI yg dihasilkan dalam setahun saat Ahok menjadi Gubernur.
Inovasi adalah suatu "penemuan" baru ke arah progresif yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Biasanya jika ada inovasi baru dihasilkan, ada banyak resistensi dari orang orang yang sudah dalam zona nyaman atau comfort zone.
Bisa dipahami saat berbagai Inovasi dihasilkan di zaman Ahok termasuk dalam mengupayakan pemerintahan yang Bersih dan Transparan dari "para preman berdasi" dengan membuat E-Budgeting APBD yang bisa dipantau publik, begitu banyak protes keras dan kicauan miring, termasuk dari Anggota Dewan, para pengusaha dan para politikus kotor, serta mereka yang terganggu pundi pundi penghasilannya.
Begitu banyak kontroversi dan gejolak di saat Ahok menjadu Gubernur, ya karena begitu banyak INOVASI dan perubahan progresif yg dihasilkan untuk warga.
Saat itu, hampir setiap Minggu ada saja berita tentang Inovasi, prestasi dan hal hal baru ke arah progresif yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Jika kita perhatikan di sekitar kita, para Pemimpin yg bamyak mempunyai Ide baru, inovasi dan prestasi, biasanya juga akan mengundang banyak kontroversi dari orang sekitarnya yang terbiasa berada di zona nyaman.
Bagaimana dengan sekarang?
Menurut saya, inovasi dan prestasi yang dihasilkan Anies jauh tertinggal dibanding Ahok, selama periode dalam satu tahun menjabat sebagai DKI 1. Jadi bisa dipahami kalau keadaan Jakarta jadi lebih adem dan minim gejolak.
Ya karena minim inovasi dan prestasi, apanya yang mau dijadikan kontroversi?
Bicara tentang kreativitas dan inovasi yang dihasilkan seorang pemimpin, bukan sekadar menghasilkan sesuatu karena "pengin jadi beda" tapi sangat berhubungan dengan menghasilkan solusi efektif yang berdampak langsung.
Dampak yang Anda, saya, dan kita semua bisa rasakan langsung manfaatnya dan rasakan perbedaannyan dan perubahannya dari yang sebelumnya tidak ada.
Seberapa inovatif (dan efektif) Anies sebagai DKI 1 itu mungkin bisa dilihat indikatornya dengan mensurvey pertanyaan ini kepada warga .
"Perubahan apa saja di Jakarta yang Anda rasakan langsung dampak manfaatnya selama Anies 1 tahun menjabat sebagai Gubernur?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H