Seperti apa tinggal di hunian Rusunawa yang dibangun Pak Ahok untuk merelokasi warga "korban gusuran" yang dipindahkan dari bantaran Sungai sungai?
Dan tahukah Anda, bahwa hunian Rusunawa tidak saja dibuat utk warga "korban gusuran", tapi juga untuk warga DKI secara umumnya?
Salah satu "highlight dari Wisata Warisan Ahok adlh berkunjung ke Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) untuk melihat sendiri seperti apa wujudnya hunian Rusunawa. Saat ini di Jakarta sdh ada belasan komplek Rusunawa yg tersebar di berbagai wilayah.
Setiap rumah di Rusunawa berukuran seperti rumah tipe 36 dengan diberi fasilitas gratis furniture termasuk TV . Setiap komplek Rusunawa ternyata dilengkapi berbagai fasilitas untuk penghuninya, dari mulai taman RPTRA, Mesjid, bis sekolah antar jemput gratis, juga bis antar jemput gratis ke terminal bis terdekat. Bahkan para penghuni Rusunawa, boleh menggunakan bis TransJakarta kemanapun di seluruh Jakarta (enak bgt ya!)
Dengan segala fasilitas yang sungguh sangat banyak itu , penghuni Rusunawa hanya perlu membayar uang sewa 300 rb/ bulan. Para penghuni rusun boleh tinggal disana sampai kapanpun selama mereka membayar uang sewa yang jumlahnya sangat terjangkau itu. Utk warga yang gak mampu masih dapat pula subsidi dari Pemda.
Kenapa para penghuni rusun tetap harus membayar sewa yang harganya sangat murah itu ? Karena Pak Ahok ingin mendidik para penghuni rusun utk disiplin , bertanggung jawab, juga bekerja utk mencari penghidupan. "Di rusun ini fasilitas banyak, pekerjaan disediakan bs gabung di pasukan pelangi, trus kalo semua semuanya masih mau serba gratis dan ga mau kerja, apa bedanya manusia sama mayat? " begitu kata Pak Ahok suatu kali.
Saat Pilkada DKI kemarin , begitu banyak berita kampanye yg mengabarkan betapa sengsaranya para korban gusuran. Kenyataannya, begitu banyak warga "korban gusuran" yang dipindahkan untuk tinggal di Rusunawa mengaku punya kualitas kehidupan yang jauh lebih baik dan sangat berterima kasih kepada Pak Ahok yang membuat kualitas hidup mereka jadi jauh lebih baik.
"Iya lah gimana ga seneng, dulu kan kita tinggal di kawasan kumuh selama berpuluh puluh tahun. Tempat tinggal kita juga dikelilingi sampah sampah. SEkarang kan tinggal disini apa apa enak, semua dikasi Pak Ahok, dari mulai bis anter jemput, pekerjaan juga dikasi , anak anak juga dikasi banyak les macem macem ", kata Pak Ilmah yg menjual Nasi Pecel Ayam di kawasan penghuni Rusunawa Pesakih yg kami jumpai.
Bahkan bulan lalu, ada pertunjukan teater anak anak rusun yg di Ciputra Artpreneur yang berjudul "Aku Anak Rusun" digagas oleh Ibu Veronica Tan, untuk menampilkan bakat anak anak rusun di sebuah gedung pertunjukkan internasional. Kebetulan saya menyaksikan pertunjukan tersebut, dan melihat sendiri betapa bangganya anak anak dan juga keluarga mereka yang dahulu tinggal di bantaran kali bisa tampil di gedung pertunjukan mewah yang sebelumya tdk pernah berani mereka impikan .
Ternyata kami juga baru tahu Rusunawa ini juga bisa ditempati oleh warga biasa yang tdk berasal dari lokasi gusuran. Andre, Salah satu anggota tim kami Jakarta Food Traveler juga ternyata penghuni Rusunawa Marunda, dan banyak bercerita tentang begitu nikmatnya tinggal di Rusunawa.
Yuk berwisata kreatif untuk melihat berbagai perubahan positif di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H