Belum lama ini saya saya mengunjungi Makam Kramat Mbah Priok , yang di bulan Februari lalu ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan kawasan Wisata Religi baru oleh Gubernur Basuki Tjahja Purnama .
Walaupun saya sendiri adalah asli orang Tanjung Priok, tapi sebelumnya belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di Makam Mbah Priok, walaupun udah lama sering denger tentang makam yang dianggap kramat dan banyak diziarahi orang ini. Karena sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya, sebagai seorang Tourist Guide, saya pun penasaran pingin tahu seperti apa wujud cagar budaya baru di Tanjung Priok ini.
Memasuki kawasan Makam Mbah Priok saya tercengang dengan megahnya gerbang pintu masuk bertuliskan “Ghubah Al Haddad”. Ternyata komplek Makam Mbah Priok (Ghubah Al Hadad) ini kondisinya cukup megah, seperti bangunan mesjid besar dan sejak 5th belakangan ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuru Jakarta hingga dari luar kota / luar daerah yang datang untuk berziarah. Lokasi makam ini cukup tersembunyi di dalam area pelabuhan peti kemas, dan sejak dijadikan Cagar Budaya, sekarang juga sudah disediakan fasilitas bis wisata Transjakarta dari-ke Masjid Istiqlal gratis, supaya warga Jakarta mudah aksesnya menuju kesini.
Jadi Habib Sting lah yang pertama kali memanggil Ahok untuk datang, dan ditepati oleh Ahok dengan datang di subuh hari seperti yang diminta Habib Sting. Saat tiba di komplek Makam Mbah Priok, Habib Sting bahkan mengajak Ahok untuk masuk ke dalam ruangan makam yang selama ini hanya boleh dimasuki oleh orang orang tertentu yang disetujui pihak keluarga. Pak Ahok diizinkan masuk ke dalam ruangan makam agar bisa “berjumpa” lebih dekat dengan Mbak Priok, dimana di ruangan itu Ahok juga ikut berdoa untuk Mbah Priok. Setelah momen “perjumpaan” dengan Mbah Priok, Ahok pun melanjutkan pembicaraan dengan Habib Sting terkait wacana menjadikan kawasan Mbah Priok sebagai cagar budaya, dan lalu diakhiri dengan makan nasi kebuli bersama para santri sebagai simbol bahwa Ahok telah diakui sebagai bagian dari keluarga dari Mbah Priok. Dari hasil kunjungan hari itu, hanya beberapa hari kemudian Ahok mengeluarkan SK Gubernur yang menetapkan Makam Mbah Priok sebagai kawasan Cagar Budaya yang dilindungi oleh Pemerintah.
Mbah Priok atau Habib Hasan al Hadad adalah ulama yang hidup di abad 18 asal Sumatera Selatan yang ingin menyebarkan agama Islam ke Pulau Jawa dan di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi bersama belasan anak buahnya karam di tengah lautan. Habib Hasan dan adiknya berhasil menyelamatkan diri dengan bertumpu pada sebilah kayu pecahan kapal, dan terombang ambing di tengah lautan selama berhari hari, bersama sebuah priok nasi. Dalam kondisi lapar di tengah lautan, Mbah Priok memasukkan priok nasi tersebut ke dalam jubahnya, dan dari priok tersebut lalu secara ajaib terlihat nasi yang bisa dimakan olehnya dan sang adik. Peristiwa inilah yang dianggap sebagai Karomah Habib Hasan. Sayangnya, Habib Hasan akhirnya meninggal di lautan sebelum berhasil mencapai daratan. Oleh sang adik yang selamat, jenazah Habib Hasan dimakamkan di dekat semenenanjung daratan dekat kawasan Ancol sekarang, dan di kuburannya disematkan bunga tanjung dan Priok nasi. Dan dari bunga Tanjung dan Priok nasi ini lah dipercaya menjadii awal nama dari kawasan Tanjung Priok saat ini.
Makam Mbah Priok ini dianggap kramat sejak zaman belanda, diawali sejak pemerintahan kolonial belanda ingin memindahkan makamnya untuk pembangunan pelabuhan baru, namun selalu gagal. Dari beberapa laporan warga, di makam tersebut sering terlihat muncul sosok seperti pria berjubah putih dan bercahaya. Atas usulan para ulama saat itu, didatangkanlah ahli waris da keturunan Mbah Priok yang lalu menyepakati untuk memindahkan makam Mbah Priok ini ke tempat sekarang di kawasan Koja. Para keluarga turun temurun dari Mbah Priok pun lalu dimakaman berdekatan dengannya. Walaupun sejak awal tahun 90an lokasi sekitar makam Mbah Priok ini telah dijadikan kawasan peti kemas yang tanahnya dikuasai oleh negara, secara turun temurun, keluarga dan ahli waris dari Mbah Priok ini masih menjaga komplek pemakamana Mbah Priok dan keluarganya ini.