Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Siapa Cagub yang Paling Siap Memajukan Industri Kreatif Jakarta?

15 Januari 2017   23:09 Diperbarui: 16 Januari 2017   10:56 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah ini hal menarik menurut saya, kalau Ahok sendiri punya pengalaman terkait dunia perfilman, kemungkinan besar ia punya concern yang besar terhadap pengembangan dunia film di Jakarta. Ada lagi kawasan Kota Tua yang diusulkan sebagai World Unesco Heritage dan Kawasan Kampung Tugu yang diinginkan Ahok untuk dimajukan pariwisatanya, karena itu Kali Besar di Kota Tua saat ini sedang di normalisasi besar besaran agar bisa bagus dan bisa jadi river valley seperti di Singapura.  

Sebenarnya untuk urusan pariwisata, saya sendiri sebagai Tourist Guide, sudah melihat begitu banyak perubahan infrastruktur di Jakarta yang bisa mendukung pariwisata contohnya seperti transportasi umum yang semakin nyaman dengan TransJakarta, trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki, juga penampakan kali kali dan sungai yang kini sangat bersih. Hal hal seperti ini yang juga sering diapresiasi oleh Turis turis mancanegara yang sering saya bawa saat plesiran keliling di Jakarta.

Ahok juga bercerita tentang kiprah Dekranasda (Dewan Kerajinan dan Seni Daerah) DKI Jakarta yang telah memenangkan penghargaan no.1 se-Indonesia karena dianggap berhasil membawa banyak memfasilitasi UMKM bidang kerajinan, fesyen dan kuliner untuk go internasional. Saat ini Pemda DKI juga tengah membangun waduk melati dan mall khusus UMKM yang berlokasi di belakang Thamrin City yang nantinya akan dijadikan pusat aktivitas dan eksibisi industri fesyen Jakarta. 

Lalu, apa dong yang belum Ahok lakukan? Ke depannya, Ahok juga menginginkan setiap kantor Pemda DKI setiap akhir pekan bisa dipakai gratis untuk fasilitas kegiatan seni dan budaya untuk warga. Ahok juga punya visi untuk menghidupkan berbagai festival seni budaya di Jakarta, juga menyediakan Rumah Budaya/ Seni, termasuk Rumah Puisi untuk memfasilitasi penyair untuk terus berkarya. 

Wah menarik ini, sampai urusan puisi pun dipikirkan Ahok. Sebagai pecinta puisi, tentu saya apresiasi concern Ahok terhadap puisi. Hal kecil termasuk puisi , buat banyak orang mungkin terlihat tidak penting. Tapi apresiasi terhadap puisi (juga terhadap seni dan budaya) bisa melembutkan hati dan jiwa manusia. Dari keseluruhan pemaparannya, Ahok telah punya visi misi jelas terkait sebagian besar dari 15 sektor ekonomi kreatif yang ditetapkan pemerintah.  

Kedua, pemaparan dari Anies

(foto dokpri)
(foto dokpri)
Anies hadir ditemani oleh Sandiaga Uno dan juga keluarganya. Sebagai akademisi, tentu Anies memang jago memaparkan konsep dan gagasan. Anies menggagas membangun Industri Kreatif dengan movement based leadership,  kepemimpinan yang berbasiskan gerakan. 

Pemerintah tidak harus yang memberi solusi atas setiap permasalahan tapi memberikan kesempatan masyarakat untuk terlibat dan berkolaborasi. Mungkin Anies berkaca pada Gerakan Indonesia Mengajar yang digagasnya dan berjalan sangat sukses hingga kini. Visi Anies ini memang sebuah konsep besar yang tidak diceritakan lebih detail tentang bagaimana dan seperti apa penerapan dan strateginya untuk memajukan industri kreatif.

Beberapa gagasan menarik dari Anies yang saya sempat catat adalah mendirikan ruang ruang terbuka di berbagai pelosok Jakarta untuk kegiatan seni/budaya juga gagasan membuat festival untuk mengangkat budaya dari berbagai suku bangsa karena Jakarta adalah kota multikultural. 

Jadi Anies menggagas dalam setahun, setiap minggunya akan diadakan festival seperti Pekan Budaya Batak, Pekan Budaya Minang dsb. Ini ide yang menarik sih. Tapi kalau setiap minggu diadakan satu festival budaya, entahlah apakah bisa benar benar terealiisasi. Saat di sesi tanya jawab, ada hadirin yang bertanya tentang program kewirausahaan, Anies juga mempersilahkan wakilnya Sandiaga maju ke depan untuk ikut menjelaskan.

Sebagai mantan Mendikbud, Anies juga bercerita bahwa selama ini banyak anggapan masyarakat bahwa dirinya terlalu fokus kepada dunia pendidikan, padahal ia juga memperhatikan bidang kebudayaan. Anies bercerita bahwa ia melihat Jakarta tidak punya gedung seni pertunjukan berkelas internasional seperti Gedung Esplanade di Singapura, yang sering dijadikan tempat konser artis artis berkelas dunia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun