Mohon tunggu...
Ira Wahyuni S
Ira Wahyuni S Mohon Tunggu... -

saya, seorang pelajar yang bermimpi bisa menjadi seorang penulis:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalung Salibku dan Kalung Tasbihmu

1 September 2014   16:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:55 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kupandangi wajah Zahra yang terheran-heran, mungkin juga tak percaya dengan kata-kata yang telah kuucapkan.
“Aku tidak bisa, pebedaan kita telalu besar melebihi cinta kita. Cukuplah kita menjadi sepasang sahabat.” Ujarnya memecah suasana yang sudah dari tadi hening.
“Tapi....,” baru ingin ku lanjutkan ucapanku dia menghentikannya dan berkata
“Kutau,ketulusanmu, kutau kau sangat menyayangiku, Akupun demikian. Tapi, takdir kita berbeda. Tasbih dan Sa
lib merupakan sesuatu yang tak mungkin dapat tersatukan dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Aku tau ini berat, tapi percayalah kau masih bisa menyayangiku sebagai sahabat, yah hanya sekedar sahaabat.” Ucapannya sungguh membuatku sadar, yah sadar kalau perbedaan ini tak mungin dapat tersatukan. Ku genggam erat tangannya bersama tasbih serta kalung salib ini seraya meyakinkannya kembali.
“Kita mungkin tak dapat besatu dalam cinta karena perbedaan keyakinan. Tapi, aku harap kita masih bisa bersatu sekarang ini, detik ini, menit ini, jam ini, hari, ini, bulan ini,tahun ini, dan selamanya sebagai sepasang sahabat, biarlah 2 benda berbeda ini menjadi saksi persahabatan kita yang akan menjadi sebuah kisah teromantis yang pernah ada.”Ucapku sambil menantapnya. Kulihat ada tetesan air mata di kelopak matanya yang indah.
“pasti kawan, generasi kita di masa yang akan datang pasti bangga dangan kamu, dan kisah yang pernah kita torehkan.” Ujarnya dengan diiringi derai air mata haru.

Dan sejak saat itulah aku mengerti arti dari sebuah perbedaan. Bahwa tak semua perbedaan dapat disatukan dalam ikatan suci pernikahan, akan tetapi dapat tersatukan oleh dalam ikatan kuat sebuah persahabatan.

~SEKIAN~

Tanggal: 18 september 2013

Jam: 02:35 AM

Ira Wahyuni Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun