Mohon tunggu...
Ira Hutahayan
Ira Hutahayan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Ira Hutahayan yang saat ini sedang berkuliah di Universitas Diponegoro prodi S1Akuntansi. Saya memiliki hobi membaca novel dan mendengarkan musik. Kegiatan saya sejauh ini adalah berkuliah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting Berbasis Digital: Program Kerja Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro

17 Agustus 2024   23:50 Diperbarui: 17 Agustus 2024   23:55 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madegondo, Grogol, Sukoharjo (6/08/2024)- Stunting adalah kondisi dimana seorang anak memiliki tinggi badan yang pendek atau sangat pendek apabila dibandingkan dengan usianya. Stunting ditetapkan dimana menurut kurva tinggi badan-umur seorang anak berada di -2 SD dengan kondisi gizi yang sangat buruk, yaitu kekurangan gizi kronis. Seorang anak yang stunting memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit, tumbuh secara tidak optimal, dan tidak berkembang sesuai dengan usia aslinya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) sudah melakukan berbagai macam upaya dalam pemberantasan stunting yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Angka stunting di Indonesia masih terpantau tinggi di tahun 2022 sebesar 21,6% dengan target sebesar 14% di tahun 2024. Penanggulangan secara menyeluruh mulai dari pusat pemerintahan sampai ke posyandu-posyandu desa di seluruh Indonesia diperlukan untuk mencapai target tersebut.

Madegondo merupakan salah satu desa yang melaksanakan upaya aktif dalam deteksi dan penanggulangan stunting sebagai bagian dari program bebas stunting Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Upaya ini ditunjukkan dalam bentuk penyuluhan secara rutin, pemberian PTM kepada ibu-ibu dengan balita stunting, dan edukasi awal dalam kelas ibu hamil.

Seiring majunya teknologi dan pesatnya perkembangan media sosial, cara-cara konvensional sudah tidak lagi efektif. Berbagai macam masalah yang muncul membutuhkan solusi yang modern agar dapat mengejar ketertinggalan akibat modernisasi. Oleh karena itu, Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024 mengambil langkah solutif dengan mengenalkan program Pencegahan Stunting Berbasis Digital yang dapat mempermudah akses terhadap informasi yang akurat dan layanan kesehatan terpercaya spesifik ke arah stunting melalui perangkat gawai masing-masing.

Gambar 2. Pemberian Gizi Tambahan Kepada ibu yang memiliki anak Stunting/dok. pri
Gambar 2. Pemberian Gizi Tambahan Kepada ibu yang memiliki anak Stunting/dok. pri

Program yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini merupakan pencegahan stunting berbasis digital, dalam program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting dan mendorong mereka untuk menerapkan pola makan sehat dan melakukan kebiasaan hidup yang baik. Pelaksanaan program kerja ini dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2024 yang dihadiri oleh ibu dengan balita stunting, materi dibawakan oleh mahasiswa tim KKN Undip sesuai dengan jurusannya, Dengan materi yang dibawa yaitu pengertian anak usia dini, ciri-ciri tumbuh kembang anak,Stunting,Gizi anak, Manfaat ASI bagi bayi,Tahap-tahap perkembangan anak,Kebijakan pemerintah dan Aplikasi Langkah.

Kegiatan ini menunjukkan hasil yang memuaskan. Beberapa ibu dengan balita stunting di Desa madegondo mengatakan bahwa meningkatnya pemahaman terkait stunting. Mereka mengharapkan materi yang diberikan oleh Mahasiswa KKN UNDIP ini dapat berguna kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun