Mohon tunggu...
Irah Fazaliya
Irah Fazaliya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jalan- jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasehat Ibu

26 November 2022   06:24 Diperbarui: 26 November 2022   14:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasehat Ibu

Oleh Irah/ Pendidik SMPN 4 Maja. Kabupaten Majalengka

Siang itu aku baru pulang dari tempat pekerjaanku, tiba-tiba anakku yang bungsu langsung menghampiriku.

"Ibu baru pulang" sapa anakku ketika aku memarkirkan kendaraan di depan rumah.

"Iya sayang, maaf ya ibu pulangnya telat, ibu sudah memberitahu ke Dede tadi pagi kan? Kalau ibu pulangnya telat, ibu banyak  pekerjaan yang harus ibu selesaikan di kantor" kataku sambil memeluk si bungsu anakku.

" Ga apa-apa bu, apalagi ibu sudah izin ke aku", katanya sambil tersenyum

"Oh iya bu, tadi ada PR, entar nya bu aku ambil dulu " Dede berlari ke kamarnya tanpa menunggu jawabanku.

" Iya De, sebentar ibu mau ke air dulu ya, tungguin " kataku sambil  menuju ke kamarku mengganti pakaian kerjaku dan langsung menuju ke kamar mandi.

Di tengah rumah anakku sudah menunggu dengan buku-buku di tangannya, dia asyik mengerjakan PR nya.

" Bu, ini sudah selesai coba ibu periksa" katanya sambil menyodorkan buku ke arahku.

" Mana ibu liat"

"Oh pinter sekali anak ibu, sudah cepat mengerjakannya, jawabannya menurut ibu juga sudah betul" jawabku memuji 

" Benar bu, Horee...memang Dede sudah ngerti kho tentang ini dari semenjak tadi di sekolah, jadinya tadi Dede kerjakan dulu sendiri" kata anakku kelihatan senang mendapat pujian dariku.

" Dede tadi nabung ga dari sisihkan uang jajannya" tanyaku sambil menatap anakku yang lucu

" Tidak bu"

" Lho kenapa, Dede bilang kemarin sebagian uang jajannya mau ditabungkan, uangnya habis pake jajan semua?"tanyaku heran karena anakku pasti menabung tiap harinya.

" Tidak juga bu"

" Jadi dikemanakan, hilang?' tanyaku tambah heran

" Tapi ibu tidak boleh marah ya, sebenarnya uang Dede sebagian dikasihkan ke teman Dede, kasian bu dia  tidak  di kasih bekel sama mamanya. Dia bengong saja liat Dede dan teman-teman jajan, Dan Dede ingat pesan ibu, kalau kita harus membantu teman yang susah, ibu tidak marah ke Dede?" tanyanya sambil menunduk memberikan penjelasan padaku.

" Oh tidak De, bahkan ibu bangga padamu sayang, anak ibu memang pintar" jawabku sambil memeluknya.

" Pokoknya Dede akan terus ingat pesan yang disampaikan ibu padaku, Dede mau nanti Allah juga selalu mengasihi Dede" jawabnya polos.  

Aku bangga sekali memiliki anak yang penurut, dan mencoba berbagi pada orang lain yang memang memerlukan.

Majalengka, 26 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun