Di luar deretan penghargaan itu, berdasarkan pengalaman saya, setidaknya ada lima alasan mengapa harus memiliki Wimcycle.
1. Tangguh
Soal ketangguhan ini sudah tak perlu diragukan lagi. Abang ipar saya sudah membuktikan sendiri. Sebagai salah seorang anggota komunitas sepeda di Padang, ia sudah sering melakukan touring bersama teman-teman. Mendaki bukit, menuruni lembah, melaju dengan kecepatan penuh di jalanan lurus hingga mendaki tanjakan ekstrim. Menurut Abang saya itu selama ini ia sangat nyaman menunggang Wimcycle putihnya ke mana-mana.
“Pernah kami gowes dari Payakumbuh hingga kelok sembilan dengan jarak sekitar 30 kilometer. Perjalan terasa enteng karena performa Wimcycle yang tangguh,” ujarnya.
[caption caption="Sepeda Wimcycle yang Tangguh di berbagai medan "]
[/caption]
2. Ringan dan Kokoh
Ringan. Itulah pendapat pertama saya saat pertama kali mengayuh sepeda Wimcycle. Biasanya bila saya mencoba sepeda buatan pabrik lain, butuh sedikit dorongan pada saat kayuhan pertama. Tapi dengan Wimcycle sama sekali tak memerlukan tenaga lebih.
‘Biarkan sepeda melakukan tugas membawa penunggangnya. Bukan sebaliknya, penunggang yang mendorong sepedanya.”
Meski terasa ringan, saat dikendarai, sepeda Wimcycle terasa kokoh. Ketika saya memacu kecepatan, tetap terasa stabil. Saya menjadi tak mudah oleng ke kiri maupun ke kanan. Ini yang paling saya suka. Saya jadi tak terlihat amatir.
3. Awet
Salah satu yang menjadi pertimbangan dalam membeli barang termasuk sepeda tentu saja soal daya tahan. Saya maunya membeli sesuatu yang bisa berumur panjang dan bisa diwariskan. Soal keawetan ini Wimcycle sudah tak diragukan lagi.
Dulu ketika kuliah saya punya kenalan yang selalu pakai Wimcycle ke kampus. Dia sangat sayang dengan sepedanya sehingga ke mana-mana selalu ‘berdua.” Saya pernah iseng bertanya, sudah sejak kapan ia memiliki sepeda itu. Dan jawabannya membuat saya berdecak.
“Ini sepeda sudah tiga pemilik. Abang tertua saya, lalu abang kedua, dan sekarang jadi milik saya.” itu artinya sepeda itu sudah menemani tiga mahasiswa pada rentang lima belas tahun.
4. Trendy
Urusan gaya ini meski tak urgen tapi harus jadi catatan. Sekarang sepeda juga telah menjadi bagian dari lifestyle. Sepeda tak lagi melulu alat transportasi tetapi juga wahana eksistensi. Karena itu orang cenderung memilih sepeda yang punya banyak pilihan warna dan model sehingga setiap orang bisa memilih sepeda yang sesuai karakter masing-masing.