[caption caption="Pelangi Kata di Kompasianival 2015"][/caption]Payung warna warni menyambut kedatangan saya di lokasi Kompasianival 2015, di kawasan Gandaria City Mall, Sabtu, 12 Desember kemarin. Payung itu disusun berderet dan membentuk zig-zag. Di bawahnya kursi dan meja kayu tersusun rapi dengan deretan booth makanan di kiri dan kanannya. Aneka citarasa siap menggoyang lidah. Hmmm, menggugah selera bukan?
Tapi bukan ini bagian favorit saya. Yang paling memikat hati itu ada di deretan booth yang terdapat di sebelahnya. Di bawah untaian kertas warna-warni, kertas pelangi. Itulah deretan booth para komunitas kompasianer berada. Di dalam tiap booth, masing-masing komunitas menampilkan beberapa ciri khas sesuai kekhususan komunitasnya. Seperti gambar commuter raksasa dan lucu di boot Commuter Line Community of Compasiana (CLICK), dan aneka rempah maluku pada booth Komunitas Kompasianer Amboina (KOMA).
Menurut catatan panitia ada sekitar 16 komunitas kompasianer yang ikut meramaikan Kompasianival 2015 yang berlangsung selama dua hari, 12-13 Desember 2015. Selain CLICK dan Amboina, juga ada Kompasianer Penggila Kuliner (KPK), Ladiesiana, Komunitas Keluarga Kompasianer (KTiga), Kutu Buku, Komposer Koprol, Kompasianer Bandung, Kompasianer Malang, dan Fiksiana.
[caption caption="Deretan booth komunitas kompasianer"]
Lalu, apa sih yang membuat Kompasianival 2015 semarak? Seperti judul saya, ini adalah tempat Pelangi Kata berada. Tempat di mana para kompasianer yang selama ini mengandalkan kata-kata untuk menulis, mencurahkan isi hati, opini, dan kreasi bertemu. Sebagai ajang kopi darat para kompasianer tentu saja yang utama adalah berbagi kisah dan pengalaman. Juga ajang silaturahmi. Bila selama ini hanya saling kenal lewat tulisan yang dipublish di kompasiana, sekarang waktunya bertemu langsung.
Sebagai kompasianer pemula, hadir di antara blogger lawas memberi kesan tersendiri bagi saya. Apalagi bisa menambah teman baru. Selama di lokasi saya bertemu dengan kompasianer dari berbagai daerah. Salah satunya dengan Kak Nirwana Litiloli, kompasianer dari Maluku yang tergabung di komunitas Amboina.
Ngobrol dengan Kak Nirwana seru juga lho. Apalagi begitu tahu ia sengaja datang ke Jakarta bersama tiga teman Kompasianer Ambon lain hanya untuk menghadiri Kompasianival 2015 ini. “Pengen dapat ilmu dan teman baru,” ujar Kak Nirwana senang.
[caption caption="Saya dan si Kecil Zizi berfoto bersama Kak Nirwana, Kompasianer asal Ambon"]
Untuk memfasilitasi agar curhat alias berbagi kisah para kompasianer berjalan lebih akrab, panitia menyediakan panggung di ujung booth. Ketika saya datang, sedang beberapa kompasianer senior sedang berbagi kisah tentang pengalaman menulis mereka.
Panggung ini juga digunakan untuk berbagai diskusi selama acara seperti nangkring dengan Commuter Line dan Bank Indonesia. Sedangkan hari kedua nangkring akan diiisi oleh BPJS Ketenangakerjaan, Pertamina, Badan Amil Zakat Nasional dan beberapa lembaga lain.
Di area kompasianival 2015 juga ada beberapa booth dari pihak sponsor yang bisa dimanfaatkan untuk mengorek info tentang beberapa hal. Di antaranya booth CItilink, Pertamina, dan Bank Indonesia. Nah di Booth Bank Indonesia, selain bisa tanya-tanya seputar keuangan nasional pengunjung juga bisa mengecek status keuangan di perbankan melalui fasilitas BI Checking. Nah kapan lagi kan bisa akses BI Checking langsung tanpa melalui agen perbankan. Tentu saja saya tak melewatkan kesempatan ini. :-)
[caption caption="Semarak Kompasianival 2015 : panggung nangkring, Kompasianer KoProl sedang lomba daya tahan, pengunjung bisa bertanya di booth BI"]
Pelangi Kata dari Sang Juara
Tak hanya ajang kopi darat, sesuai tema Indonesia Juara, Kompasianival 2015 juga menghadirkan sejumlah tokoh dan orang-orang berprestasi. Ngobrol asyik dengan Sang Juara digelar di panggung utama yang terdapat di aulaa Piazza, Gandaria City Mall. Beberapa tokoh dihadirkan di sini, salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
[caption caption="Tokoh Bicara bersama Anies Baswedan"]
Saat pembukaan kemarin, Anies memberi semangat agar budaya menulis terus dipelihara. Dengan menulis, kita bisa mengubah wajah dunia. Selain itu ia juga memberi perspektif tentang pentingnya menulis untuk menjaga bahasa agar tak punah. Bagi yang ingin ngulik soal kepenulisan kemarin juga ada ngobrol bareng penulis, novelis, cerpenis yang juga kompasianer, Seno Gumira Ajidarma.
[caption caption="Panggung Indonesia Juara"][/caption]Selain tokoh, panggung Indonesia Juara juga menghadirkan deretan anak muda berprestasi yang tak henti memberi semangat untuk terus berkarya. Mereka datang dari berbagai bidang seperti pemenang olimpiade sains, penari muda berbakat, dan juga grand master dunia.
Salah satu quot yang berkesan bagi saya disampaikan salah seorang pemenang olimpiade sains. Sayangnya saya tak tahu persis namanya lantaran mendengar dari jauh dan tak berada di dekat panggung utama. :-) “Lakukanlah yang terbaik apapun bidangmu, karena dengan begitu kamu akan terus menjadi juara.”
Seru Bareng Keluarga
Tak hanya bertemu dengan kompasianer, di ajang Kompasianival 2015, saya juga berbagi keseruan dengan keluarga. Bintang, anak sulung kami amat senang selama berada di lokasi. Dengan riang ia berlari kesana kemari. Apalagi ada beberapa titik yang bisa dia jadikan ajang seseruan. Sebagai kompasioner dan juga personal blogger di blog duniabiza.com dan pewarta warga saya senang bisa hadir dalam kompasianival ini.
Bagi saya, hadir di kompasianival kali ini ibarat sekali merangkuh dayung dua pulau terlampau. Sambil ikut euforia para kompasianer juga bisa jalan-jalan sekeluarga. Beruntung sekali kompasianivalnya digelar pas weekend. :-)
[caption caption="seseruan di Kompasianival 2015"]
[caption caption="Pelangi Kata di Kompasianival 2015"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H