Mohon tunggu...
ira elmitiara
ira elmitiara Mohon Tunggu... Freelancer - Master of Ceremony

Menulis dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matahari Itu Aku

21 September 2018   16:44 Diperbarui: 21 September 2018   17:02 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tidak bermaksud untuk menyakiti hati mu Rama. Aku selalu menduga bahwa tidak ada lelaki di dunia ini, yang mampu mencintai dan setia pada satu perempuan.

Aku mengenal seorang lelaki dengan postur tubuh sedikit Kurus, dan rambutnya yang keriting. Suaranya yang lembut dan kepintarannya yang kadang aku manfaatkan.

Aku dan Rama kenal sudah cukup lama. Berteman lalu menjadi kekasih. Sebenarnya aku tidak memiliki perasaan cinta. Aku membutuhkan Rama karena dia pintar, dia selalu siap saat aku membutuhkan bantuannya.

Berbeda dengan Rama. Dia begitu bangga memiliki aku sebagai kekasih. Dia menganggap aku adalah matahari  di kehidupannya. Bangga memperkenalkan aku pada keluarga dan teman-temannya.

Aku mungkin matahari, tapi bukan matahari yang bisa menyinari kehidupan seorang pria dengan kebahagiaan. Aku mungkin matahari, tapi bukan untuk bersinar memberikan kehangatan.

"Aku mohon Elma, berusahalah untuk menjadi Elma yang ku kenal dulu. Elma yang santun, baik hati, ramah, penuh kasih sayang. Jangan kamu terus mengingat kekecewaan yang terdahulu. Jangan samakan aku dengan lelaki brengsek itu" ucap rama dengan bernada sedikit kencang.

"Maafkan aku Rama. Aku bukanlah matahari yang berasal dari pikiran mu. Aku matahari yang hanya akan memberikan panas membakar hati mu. Aku matahari yang hanya akan merusak jiwa kamu. Aku matahari yang hanya akan membuat mata mu mengeluarkan air mata" kata ku.

Aku pergi dengan meninggalkan luka di hati Rama. lelaki yang menjadi korban atas kekecewaan ku pada lelaki lain di masa lalu.

Sumber : KOMPAL
Sumber : KOMPAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun