Mohon tunggu...
Ira Dwi Lestari
Ira Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang paling suka mendengarkan cerita atau pengalaman orang-orang di sekitar saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Memberikan Reward Pada Anak Bisa Mempengaruhi Proses Belajarnya?

14 Desember 2024   22:28 Diperbarui: 14 Desember 2024   22:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang anak mempunyai kewajiban, yaitu belajar dan membantu orang tua. Pada masa perkembangan anak di usianya masih kecil perlu adanya bimbingan serta dukungan penuh oleh orang tua maupun dari gurunya. Apalagi anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu terkadang dalam belajarnya sesuai mood sang anak. Sangat butuh sekali bimbingan dan ajaran dari orang tuanya.

Proses pembelajaran di sekolah sebenarnya sepenuhnya di pegang oleh guru. Guru merupakan penanggung jawab anak ketika berada di sekolah. Pada anak usia SD biasanya guru perlu merencanakan pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif daripada anak yang berada di bangku SMP SMA. Mengapa begitu? Karena pada usia tersebut anak-anak masih suka bermain daripada belajar. Maka dari itu, tantangan bagi guru SD dalam merancang strategi pembelajaran harus tepat. Menyusun strategi pembelajaran bukanlah hal yang mudah bagi seorang guru, mereka perlu pendekatan terlebih dahulu kepada para peserta didik.

Setiap guru biasanya memiliki ciri khas mengajarnya masing-masing. Demi membuat suasana kelas hidup dan ceria, berbagi cara pun dilakukan oleh guru, salah satunya model belajar yang dimana nanti ada sebuah reward atau hadiah bagi anak yang berani menjawab pertanyaan dari guru. Pemberian reward sendiri tidak semata-mata hanya memberi saja tanpa maksud dan tujuan tertentu. Startegi ini dilakukan supaya peserta didik berani untuk menjawab dan berani untuk menyuarakan pendapatnya. Selain itu, strategi ini membuat anak menjadi semangat dan terpacu ingin bisa menjawab. Reward yang diberikan ada bermacam-macam, seperti pemberian reward berupa point bintang ataupun berupa makanan. Pengalaman dari saya pribadi strategi ini cukup efektif untuk meningkatkan semangat serta pengetahuan dari peserta didik. Karena ketika guru memberikan kuis yang ada point nya peserta didik jadi langsung mencari jawaban yang ada, maka disni peserta didik lebih sering baca dan mencari informasi baru. Suasana kelas pun jadi lebih hidup dan peserta didik pun jadi lebih aktif. 

Sama halnya dengan strategi guru, strategi ini pun bisa dilakukan oleh orang tua juga, sperti ketika anak mendapatkan nilai yang memuaskan ataupun juara kelas biasanya diberikan hadiah dari usahanya tersebut. Pemberian reward tersebut bertujuan agar anak menjadi tambah semangat dan juga bisa meningkatkan lagi belajarnya. Ketika anak sedang di posisi nilai turun jangan sekali-kali memarahinya, tetapi berikan semangat dan dukungan agar terpacu lagi semangat belajarnya. 

Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu kegagalan merupakan hal yang wajar terjadi, yang terpenting kita mempunyai keinginan dan usaha untuk mencapai suatu kesuksesan di masa depan. Jangan takut untuk mencoba suatu hal. Dukung selalu anak untuk meraih kesuksesan yang ia inginkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun