Nanobarcode merupakan struktur yang memiliki ukuran nano yang dicirikan dengan elemen penyandian yang berbeda dengan properti bervariasi termasuk ukuran, bentuk, warna, dan properti lainnya yang berbeda. Fungsi nanobarcode pada kemasan yaitu membantu melacak dan monitoring kondisi produk selama distribusi dan penyimpanan, serta mempermudah deteksi cemaran dan kerusakan sebelum dikonsumsi.
Pengembangan smart packaging lainnya yang telah mengaplikasikan nanoteknologi untuk mendeteksi kontaminan serta mendeteksi kesegaran produk misalnya nanopartikel emas, nanokomposit seng oksida (ZnO) dan titanium dioksida (TiO2) yang masing-masing fungsinya untuk mendeteksi gas amina yang dihasilkan dari pembusukan daging, pertumbuhan mikroba, dan senyawa volatil organic.Â
Selain itu juga terdapat nanopartikel emas yang digunakan sebagai pendeteksi racun jenis alfatoksin B1 pada produk susu dan nanokomposit dimanfaatkan sebagai penghalang gas pada produk minuman berkarbonasi.Â
Terdapat pula nanoclay yang berfungsi untuk melindungi pangan dari kontaminasi, mempertahankan kualitas dan daya awetnya, mencegah kontaminasi bakteri, kontaminasi bahan kimia, oksigen, uap air, dan cahaya.Â
Di Eropa telah mengembangkan smart packaging dengan menggunakan nanoteknologi melalui penelitiannya yang dinamakan "Good Food Project" yaitu suatu teknik untuk mendeteksi adanya kontaminasi kimia, patogen, dan toksin dalam pangan.Â
Penelitian ini memungkinkan dapat mendeteksi di lokasi perkebunan dan peternakan serta abatoar (RPH), serta dapat mengamati kemasan produk pada saat dipabrik maupun selama distibusikan.Â
Penelitian ini juga mengembangkan alat yang memanfaatkan dan menggunakan DNA biochip. DNA chip ini memiliki fungsi untuk mendeteksi pantogen yaitu suatu teknik dimanfaatkan untuk menentukan keberadaan berbagai jenis mikroba yang tidak dikehendaki (bakteri) bahkan apabila bakteri tersebut berada dalam daging, ikan, termasuk keberadaan kapang yang dapat merusak buah-buahan.Â
Penelitian ini juga mengembangkan "Good Food Sensors" dengan menggunakan sensor microarray yang berfungsi untuk mendekteksi pestisida pada buah-buahan dan sayuran serta memiliki kemapuan untuk memonitor kondisi lingkungan di tempat pengolahan seperti pertanian, perkebunan maupun peternakan.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan nanoteknologi pada kemasan menciptakan  formulasi kemasan baru yang multilayer yang memiliki dampak positif untuk menjaga kualitas produk. Meskipun memiliki kelebihan dalam menciptakan smart packaging untuk menjaga kualitas produk, masih perlu pengembangan lebih lanjut pada pemanfaatan nanoteknologi untuk produk dan bidang lainnya demi menjaga kualitas hidup manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H