Sebagai duta wisata Sumbawa Barat, saat menjaga stand pun ia dan tim mengenakan pakaian adat daerah.
“Hingga hari terakhir pameran di stand expo MotoGP ini, sudah banyak orang yang menghubungi saya untuk mengatur perjalanan wisatanya ke Sumbawa Barat. Alhamdulillah banyak yang minat setelah kami mengenalkan berbagai tempat wisata di daerah saya,” jelasnya bersemangat.
Mengenai nama Kabar Bumi yang diusung Marni sendiri adalah nama organisasi tempat ia berkumpul dengan para buruh migran, mantan buruh migran dan keluarga buruh migran.
Wadah ini dibentuk untuk menyuarakan hak dan membantu permasalahan yang dialami pekerja migran di dalam maupun luar negeri.
Kabar Bumi adalah kepanjangan dari Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia. Hingga saat ini Kabar Bumi telah memiliki 4 cabang yang berada di Cilacap, Ponorogo, NTT dan NTB. Daerah tersebut merupakan kantong basis pengirim buruh migran ke luar negri terbanyak di indonesia.
Rabu, 16 Maret 2022 salah satu dewan pengurus cabang Keluarga Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI) Sumbawa berhasil lolos seleksi produk UMKM unggulan untuk mengisi stand pameran di acara balapan bergengsi ini. Seluruh produk yang lolos kurasi adalah produksi mantan buruh migran yang dimanajeri oleh Marni Sulastri.
Organisasi yang lahir pada tanggal 11 mei 2015 ini telah menyelenggarakan Kongres ke 2 pada tanggal 30 November 2021 di Cilacap menghasilkan rekomendasi salah satunya pembentukan departemen keuangan dan ekonomi kreatif yang bertujuan memasarkan produk dari anggota untuk mensejahterakan anggota.
Marni selaku pengurus kabar bumi cabang NTB melahirkan produk bernama G’reng yang berisi kedelai goreng (kedeng) yang dimbubui dengan rempar-rempah khas Sumbawa Barat, kopi kedelai(kodel), susu bubuk kedelai (sulai) dan minuman seperti susu kedelai rempah (sulepah), susu kedelai aren (sulear), teh jeput dari daun jeruk purut dan daun serai serta kodelo.
“Usaha ini kami bersama teman-teman mantan BMI ini sempat terkendala karena pandemic. Dari ekspo MotoGP mandalika ini kita harus bisa bangkit lagi,” tekadnya. (Iradah haris)