Stress adalah pemicu datangnya beragam penyakit. Bila tidak diatasi ujung-ujungnya gangguan kesehatan fisik dan kejiwaan yang akan datang menghampiri kita.
dr Nurul Furqoniyah yang bertugas di salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Tuban menyampaikan, selama pandemi ini tidak sedikit orang mengalami gangguan pencernaan, hingga asam lambung.
Bahkan banyak juga pasien yang mengidap gejala yang lebih parah ketimbang penyakit maag. Was-was dan kekhawatiran berlebih bisa memicu gerd anciety. Di daerah, angkanya mengalami peningkatan. Penyebabnya tidak diketahui persis oleh pasien. Bisa jadi karena situasi pandemi ini.
Jadwal Lebaran
Kita masih bersiaga. Berjaga atas penyebaran virus corona. Sementara lebaran ini adalah moment umat islam saling kunjung, menjaga silaturahmi.
Umumnya yang telah dilakukan orang saat lebaran di masa pandemi tahun lalu adalah tetap menjaga hubungan silaturrahmi. Kendati tetap harus menaati aturan sosial dan physical distancing.
Realisasi pembatasan dan implementasi dari larangan-larangan yang dibuat pemerintah di lebaran ini tidak sedisiplin dan seketat tahun lalu. Walau pun, idul fitri ini masih harus dilalui dengan anjuran di rumah saja.
Bisa dibayangkan secara garis besar seperti apa jadwal umum hari raya di rumah saja? Masih seperti lebaran 2020 lalu. Untuk menjaga silaturrahmi dengan keluarga, beberapa kegiatan virtual masih dipopulerkan.
Pertama, bisa dengan menjamu selera hari raya dengan makan bersama keluarga secara virtual. Di rumah masing-masing.
Kedua, dari makan bersama virtual berlanjut ke acara halal bihalal (maaf memaafkan) dengan keluarga. Sungkeman dengan orang tua. Pun dilakukan virtual pula. Melalui layar gadget masing-masing.