Jadi untuk melalui semuanya saya pakai jurus jalani saja. Mengalir seperti air mencari muaranya. Yang penting atur waktu dan harus istiqomah, ditepati.
Semisal, Pukul 14.00, siap-siap menyingsingkan lengan daster menuju dapur. Memasak menu buka untuk keluarga. Usai isya, jamaah tarawih. Selepasnya, lanjut berjibaku dengan adonan kue.
Pukul 3 bangun sahur, subuhan, tadarus sebentar, lanjut dinas di meja panas. Menuntaskan proses pengemasan kue. Setelahnya mandi. Lepas dhuha, barulah nyicil tulisan tema Kompasiana pada hari itu.
Jadi, tulisan THR saya tiap harinya lahir dari cicilan sejak pagi hingga petang. Beberapa diantaranya baru kelar menjelang deadline bahkan.
Merasakan sensasi menulis dan berpikir diwarnai pertengkaran kecil, canda, tawa, tangis dan rajuk anak-anak. Kadang juga sambil menyusui si bungsu. Silih berganti, datang dan pergi bersama ide-ide. Saya tulis saja seingatnya. Dilalui semuanya, mengalir saja.
Namun jutru karena itu rasanya waktu puasa tahun ini lebih pendek dari sebelumnya. Tantangan berkomitmen menulis tiap hari selama 30 hari bisa saya jalani dengan semangat. Semoga sampai ke last minute.
Alhamdulillah hampir satu ramadhan penuh kita lalui dengan tanpa beban. Masih tersisa 5 hari lagi, semoga lancar.
Salam 25 Ramdhan 1442 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H