TUBAN. Melatih anak berpuasa itu penting. Menyiapkan makanan sehat dan menjaga berat badan anak agar tetap stabil dan sehat selama Ramadhan jauh lebih penting. Sebab nutrisi dan gizi berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Baik sensorik maupun motoriknya.
Seperti sebuah kurikulum tak tertulis dalam rumah tangga, bahwa anak-anak usia 7 tahun sudah mulai belajar puasa penuh. Sedangkan adik-adik usia di bawahnya, biasanya usia masuk taman kanak-kanak, bisa memulai dengan puasa bedug. Yakni puasa setengah hari. Buka puasanya setiap bedug dzuhur. Sambung puasa lagi hingga maghrib nanti.
Aturan ini turun temurun diajarkan dari kakek nenek kami. Demikian juga ibu papak mengajarkan saya dan adik-adik berlatih puasa sebulan ramadhan saat kecil dulu. Sehingga kami terbiasa mengikuti seluruh prosesi ibadah di bulan suci. Sejak sahur hingga tarawihnya, dikenalkan sejak usia dini.
Ramadhan ini pun saya tengah melatih anak usia 8 tahun berpuasa full. Dan adiknya, si 5 tahun mengenal puasa setengah hari. Melatih anak usia 5 dan 8 tahun berpuasa, banyak serba serbinya.
Membuatnya sabar menahan lapar hingga buka puasa, bukan hal mudah. Kadang susah memberi pemahaman kenapa si adik boleh buka tengah hari. Sedang kakak tidak. Dukungan ibu bapak dan lingkungan sekitar harus kuat.
Berikut 3 tips menyiapkan makanan sehat anak berpuasa dan menjaga berat badan mereka selama Ramadhan.
1. Wajib sahur dengan makanan berprotein tinggi.
Para pakar dan ahli sering menyarankan untuk menyediakan menu sahur anak berprotein tinggi. Semisal, telur, susu, keju, kacang2an dan ikan. Asupan serat dari sayur dan buah pun wajib.
Anak kadang susah makan sayur. Siapkan jurus jitu untuk membuat anak-anak mau makan menu sahurnya dengan lahap. Sahur untuk anak yang berlatih puasa, tidak boleh ditinggal. Karena ini dibutuhkan untuk bekal nutrisi tubuh seharian.
Biasanya nafsu makan anak saat sahur berbeda dengan saat buka. Supaya mereka tidak malas makan karena serangan kantuk, hindari membangunkan anak mendekati waktu imsak.