lihatlah sayang
dengan seksama
aku telanjang di mukamu
begitupun kau
ah biarlah tanganku yang menelanjangimu
agar lebih kau nikmati panas kulitku,
lagi pula setelah ini kau bisa berdusta pada tuhanmu
telah kuperkosa kesucianmu
ya menangislah
sambil kugelitik birahimu
sembari erat kau tancapkan kuku di punggungku
takutlah
sebagaimana dunia berharap melihatnya di wajahmu
biar seusai sandiwara ini
bisa kudengar hujat dari mulut wangi mereka
orang-orang berdasi
para penjaga rumah suci
tak usah berbantah
seperti aku tetaplah diam
agar bisa kau dengar tangis hati mereka
mengenang cerita kita
yang telah lebih dulu
lebih banyak lagi
teronggok di kolong ranjang mereka
sunyi dan berjagalah
agar bisa kau cium bau yang lebih busuk lagi
dari balik jubah mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H