Mohon tunggu...
Ira Ardila
Ira Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel ini saya buat untuk berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan menuangkan rasa dalam kata. ingin menggunakan tinta yang sudah Allah sediakan untuk menulis ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya. Saya bukan pengingat yang baik, maka setiap kata yang ditulis adalah alarm terbaik untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

My Journey of Banda Aceh

1 Februari 2023   09:05 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:13 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Museum Kapal Apung

Masih di hari yang sama, sekitar pukul 13.00 WIB, kami mengunjungi Museum Kapal Apung. Sebenarnya sejarah tentang museum Kapal Apung ini sudah dijelaskan oleh tour guide di Museum Tsunami, tapi kami tetap datang ke Museum Kapal Apung untuk melihat secara langsung bentuk dari kapal apungnya. Museum Kapal Apung ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah tsunami Aceh. 

Pada saat itu, Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung berada di tengah Pelabuhan Ulee Lheue untuk memenuhi kebutuhan listrik. Saking dahsyatnya tsunami, kapal seberat 2.600 ton terseret 5 KM ke pusat kota Banda Aceh. Kapal yang menjadi saksi bisu tsunami, saat ini menjadi museum edukasi di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh. 

Tour guide menceritakan bahwa di dalam kapal tersebut terdapat 13 awak kapal, dan hanya 1 yang selamat setelah berjuang dan terombang-ambing oleh gelombang tsunami. Di museum kapal Apung, kami juga berburu oleh-oleh Banda Aceh seperti tas, baju,bross, alat sholat, kain Aceh, kerudung, pernak pernik dan lain-lain yang dibordir dengan motif khas Aceh. Oleh-olehnya juga sangat bagus dan sangat memanfaatkan kearifan lokal Aceh. Harga oleh-olehnya juga sangat bervariasi mulai dari 5.000 hingga ratusan ribu, and....ada yang kalap juga tuh belanjanya hehehe.

Perjalanan ke Banda Aceh sangat seru dan membahagiakan sekali, maklumlah saya dari pulau Jawa dan baru pertama kali ke pulau Sumatera yang paling ujung ini.

Nah....itulah my journey selama di Banda Aceh. Tidak hanya sampai di sini, kami akan melanjutkan perjalanan ke kota Sabang, yuhuuuuu. Tapi, journey ke Kota Sabang akan aku bahas di artikel selanjutnya yaaaa.

Nb: Tulisan ini akan menjadi alarm untuk saya dalam mengabadikan setiap perjalanan yang akan dirindukan di masa yang akan datang. Sedikit banyaknya semoga my journey of Banda Aceh memberikan manfa'at untuk saya juga untuk temen-temen semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun