Saya tercengang melihat pemandangan itu, dan bertanya "ko kalian ga takut?" mereka menjawab "iya bu itu mah udah biasa sering di sini mah ular masuk apalagi waktu ibu belum ke sini ada ular yang lebih gede", lalu murid yang lain mengatakan bahwaa "di dalam tanah di pojok kelas itu yang bolong ada sarang ular bu tapi udah ditutup sama warga".Â
Ya Allah saya sedih mendengarnya, tapi saya juga salut pada mereka, bahaya apapun yang menghadang mereka tak punya rasa takut sedikit pun, keterbatasan tak membatasi diri mereka untuk terus mengarungi samudera ilmu mencapai cita-cita yang dituju.
Kita yang sudah merasa aman, tak pernah tahu badai apa yang sedang mereka hadapi, kerusakan apa yang terjadi pada kapal mereka. Apa kita hanya akan tinggal diam ketika aman dan nyaman yang kita rasa di sini tak mereka rasa juga di sana? Apa kita hanya akan tinggal diam ketika guru honorer atau sebut saja nahkoda perjalanan mengalami hambatan dan guncangan yang dahsyat dari ganasnya badai yang menghadang? apa kita hanya akan tinggal diam ketika kapal mereka hampir saja tenggelam? Kapal mereka juga kapal kita, kapal yang punya tujuan sama mengantarkan anak Indonesia pada cita-citanya.Â
31 hari bukanlah waktu yang lama, 31 hari sangatlah singkat bagi kami. Namun lihatlah mereka, yang sudah bertahun-tahun merasakan dahsyatnya badai samudera. Mereka juga anak Indonesia punya hak sama untuk akses pendidikan, mereka juga anak Indonesia yang harus sampai pada cita-citanya.Â
31 hari kami merasakan berlayar bersama kapal dengan penumpang yang tangguh, sungguh bukan perjalanan yang mudah untuk melewati luasnya samudera. Terimakasih telah mengajarkan kami untuk kuat, mengajarkan untuk bersahaja, dan lebih bersyukur. Dan terimakasih juga di sana kami tidak hanya belajar habluminallah dan hablumminannas, tapi juga belajar habluminalalam.Â
Sekali lagi terimakasih atas perjalanan panjang yang luar biasa ini semoga kapal itu bisa terus berlayar jauh, mengantarkan anak-anak Indonesia pada cita-citanya.Â
Terima kasih Raihana dan Helmi atas perjuangan dan genggaman tangan yang saling menguatkan dan kebersamaan yang selama ini kita lalui, semoga kita bisa berlayar lebih jauh lagi lebih kuat lagi hingga akhirnya semesta meng iya kan do'a yang di pinta. Terimakasih untuk 31 hari di tepi Samudera berlayar menggapai asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H