[caption id="attachment_194478" align="aligncenter" width="635" caption="Sebuah gedung tua di Jalan Veteran yang difungsikan sebagai kantor bank swasta. Foto diambil tahun 2012"][/caption]
Di tengah buruknya reputasi Indonesia di kancah internasional, ada angin segar berhembus dari Surabaya. Jika biasanya Indonesia selalu m
[caption id="attachment_194480" align="aligncenter" width="346" caption="Foto Bank BII di jalan Veteran, diambil tahun 2009"]
[caption id="attachment_194481" align="aligncenter" width="576" caption="Tampak keseluruhan pertigaan jalan Veteran dan Jalan Jembatan Merah. Foto Bank BII yang sama, diambil tahun 2011"]
Berita yang dirilis Kantor Berita Antara menyebutkan penghargaan tingkat internasional untuk kategori partisipasi terbaik itu diberikan Citynet, organisasi pemerintah daerah se-Asia Pasifik. Sampai sekarang anggota Citynet berjumlah 124 yang tersebar di 77 kota. Sekjen Citynet yang juga mantan Wali Kota San Fernando, Filipina, Mary Jane Ortega mengatakan, Kota Surabaya mendapatkan penghargaan ini karena mampu mengajak "stakeholder" terlibat dalam pembangunan kota yang berkelanjutan. "Kota ini tidak hanya dimiliki wali kota, tapi juga seluruh warga kota. Ini bisa terlihat dari keterlibatan seluruh 'stakeholders' dalam membangun kota.
[caption id="attachment_194482" align="aligncenter" width="523" caption="Sebuah gedung tua di jalan Rajawali, foto tahun 2012"]
Menurut Program Director Citynet, Bernadia Irawati Tjandradewi, penghargaan ini pertama kali diberikan Citynet pada anggotanya sejak 25 tahun berdiri. Selain Surabaya, Yokohama menerima "City to City Award for Best Partner". Sedangkan Seoul, Korsel mendapatkan "City to City for Tomorrow" dan Kota Mikita di Filipina menerima "City to City for Cooperation". Dewan juri dan "United Nation Economic and Social Commission for Asia and the Pacific" (UNESCAP) dan perwakilan Citynet melakukan penilaian dengan objektif. Menurut dia, alasan pemberiaan penghargan partisipasi terbaik di Surabaya karena semua pihak terlibat dalam pembangunan kota, mulai masyarakat, swasta maupun universitas. "Dari kriteria yang kami buat, Surabaya paling bagus," tandasnya. (sumber : ANTARA JATIM)
[caption id="attachment_194541" align="aligncenter" width="502" caption="Gedung tua yang kini ditempat Bank Prima Master di jalan Jembatan Merah. Foto tahun 2009"]
Penghargaan ini diberikan pada Seminar Internasional Citynet, Rabu (11/7), di Shangrila Hotel. Dalam kesempatan tersebut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sangat bangga atas penghargaan yang telah diterima Pemerintah Kota Surabaya. Dalam kesempatan itu, Bu Risma menyampaikan bahwa masa depan bukanlah terjadi karena kebetulan, melainkan karena keputusan. Tindakan yang kita ambil hari ini akan menentukan apa yang akan terjadi kemudian. “Begitu juga dengan Kota Surabaya, sejak tahun 2000 yang lalu kami memutuskan untuk mengatasi permasalahan lingkungan dengan serius dengan melakukan pendekatan multi stakeholder dan menggandeng serta melibatkan semua pihak terutama masyarakat,” ucapnya.
[caption id="attachment_194484" align="aligncenter" width="556" caption="Nama asli gedung ini: NEDERLANDSCH-INDISCHE LEVENSVERZEKERING EN LIJFRENTE MAATSCHAPPIJ (NILLMIJ) atau The Company of Life Insurance and Superannuation in Netherlands Indies. Dibangun oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (PAJ Moojen) pada Th. 1910"]
[caption id="attachment_194505" align="aligncenter" width="496" caption="Gedung NILLMIJ atau sekarang Gedung PTPN X"]
Namun, menurut Bu Risma, Kota Surabaya masih harus banyak melakukan perbaikan. Ia mengatakan bahwa fokus perbaikan yang akan dilakukan dengan segera merealisasikan moda transportasi massal di Surabaya. Ada beberapa pilihan transportasi yang bisa diterapkan di Surabaya. Seperti di wilayah Surabaya Utara dan Selatan bisa menggunakan transportasi trem. “Sudah ada dua lembaga besar Internasional yang akan membantu membangun transportasi massal di Surabaya. Namun, untuk merealisasikan hal itu perlu adanya kajian yang butuh waktu lama. Saya juga sudah sampaikan kepada mereka, kalau bisa kajian tersebut bisa selesai tahun 2013,” jelasnya.
[caption id="attachment_194486" align="aligncenter" width="494" caption="Gereja Onge Lieve Vrouw Geboorte Kerk : Gereja yang mengekspose bata merah ini dibangun pada Th. 1899 dengan arsitek W. Weestmas"]
Mary Jane C. Ortega mengatakan, penghargaan ini independen, tidak ada satupun walikota yang tergabung di organisasi Citynet tidak mengetahui adanya hal ini. Menurutnya, Kota Surabaya pantas mendapatkan penghargaan ini. Sebab, Kota Surabaya merupakan salah satu Kota yang ramah dan layak dihuni oleh siapa pun. “Saya kagum kepada Ibu Risma. Sebab, dia bekerja 24 jam per hari. Kedepan Ibu Risma memiliki tantangan yang sangat berat. Yakni harus bisa mengurangi kesenjangan sosial antara warga miskin dan kaya di Surabaya. Surabaya layak diakui dunia,” katanya.
[caption id="attachment_194488" align="aligncenter" width="593" caption="Dibangun sekitar abad ke-19 (1907-an), milik suatu perkumpulan orang-orang Belanda bernama �De Simpangsche Societeit�. Pusat tempat rekreasi orang-orang Belanda untuk pesta ria, dansa, juga sebagai tempat bowling, dsb. Orang kita gak boleh masuk, kalaupun ada, mereka adalah para pelayan."]
Hal senada disampaikan Bernadia Irawati Tjandradewi, Kota Surabaya merupakan kota partisipasi terbaik aktif dari seluruh kota yang tergabung di Citynet. Sebab Surabaya dinilai punya peranan besar dalam hal kepedulian lingkungan. “Di Surabaya, partisipasi warganya sangat bagus. Untuk mewujudakan kampung yang bersih dan hijau tak bisa dilakukan sendiri oleh Pemerintah saja. Tapi, keterlibatan dan kesadaran masyarakat menjadi salah satu poin penting dalam terwujudnya lingkungan yang baik di Surabaya. Berkat prestasi yang didapat, Kota Surabaya bisa lebih dikenal di dunia internasional,” pungkasnya. Ini merupakan penghargaan bergengsi di Asia Pasifik. Pasalnya, kota terbaik dipilih dari ratusan kota dari sekitar 24 negara di Asia Pasifik yang tergabung dalam organisasi Citynet. (sumber : Lensa Indonesia)
[caption id="attachment_194489" align="aligncenter" width="506" caption="Atap gedung The Simpangsche Societeit, sekarang jadi UPTD Balai Pemuda"]
Penghargaan itu melengkapi Piala Adipura yang beberapa waktu lalu juga diraih Surabaya. Ini membuktikan Surabaya adalah kota yang layak untuk disandingkan dengan kota-kota terbaik di Asia Pasifik. Tulis Harian Republika. (Sumber : REPUBLIKA Online)
[caption id="attachment_194491" align="aligncenter" width="576" caption="Balai Kota Pemkot Surabaya dibangun oleh arsitek G.C. Citroen pada Tahun 1923 dan ditempati Tahun 1927. Nama asli gedung ini adalah Staadhuis te Soerabaia, desainnya beraliran neo-klasik namun telah disesuaikan iklim tropis bercurah hujan tinggi, terlihat dari selasar-selasar yang menaungi."]
Saya sendiri tahu tentang penghargaan tersebut lewat tayangan TV One, hari Sabtu pagi. Kebetulan tak lama setelah itu TV One menayangkan diskusi tentang Pilgub DKI. Seorang pengamat menyatakan : keberhasilan pembangunan suatu daerah sangat mustahil jika hanya mengandalkan pemimpinnya semata. Sebab seorang pemimpin memiliki keterbatasan waktu dan periode menjabat. Karena itu, yang terbaik adalah jika pemimpin daerah tersebut mampu mengajak serta warga dan elemen masyarakatnya untuk berpartisipasi membangun dan menata kotanya, serta terus memeliharanya. Jika ini yang terjadi, meski terjadi pergantian kepemimpinan, maka pembangunan daerah tersebut secara berkelanjutan bisa tetap terjaga.
[caption id="attachment_194493" align="aligncenter" width="576" caption="Gedung Kantor Pos Besar Kebonrojo : Kantor Pos Surabaya dibangun tahun 1926, karya arsitek G. Bolsius di Jalan Kebonrojo. Dulu Jalan Kebonrojo bernama Regentstraat (Jalan Regen) karena rumah dinas Regen terletak disini 1840-1881. Dari tahun 1881 sampai 1926 kantor pos ini dijadikan sekolah HBS. Pada tahun 1906-1913 calon Gubernur Jenderal Van Mook (1894-1965) bersekolah disini, dan pada 1916-1923 Bung Karno juga bersekolah disini"]
Menurut saya – yang menghabiskan lebih dari separuh umur saya, setidaknya dalam 22 tahun terakhir tinggal di Surabaya – dari sekian banyak faktor yang berkontribusi menjadikan Surabaya sebagai pemenang, saya melihat ada 2 hal yang bisa jadi keunggulan kota Surabaya. Pertama : pendayagunaan bangunan-bangunan kuno menjadi kantor-kantor Pemerintah atau Bank BUMN maupun swasta, sehingga tetap terjaga sebagai cagar budaya. Bentuk fisik luar bangunan tak mengalami perubahan dan pemugaran, hanya bagian dalam dan interior saja disesuaikan dengan kebutuhan kota masa kini. Ini tentu membutuhkan partisipasi dari instansi Pemerintah dan swasta yang bersedia merawat dan menggunakan gedung-gedung tua itu.
[caption id="attachment_194494" align="aligncenter" width="576" caption="Gedung Protestant Meesjes Wershins : Dulunya gedung di Jl.Bubutan ini adalah sebuah panti asuhan yang dibangun pada Tahun 1912. Sebelum menjadi restoran sekarang ini, sempat dijadikan Rumah Sakit Mardi Santoso"]
Sedangkan yang kedua adalah asrinya wajah kota yang ditopang oleh banyaknya taman kota yang memberikan nuansa segar dan hijau. Taman kota ini juga jadi sarana rekreasi gratis bagi warga kota. Beberapa taman bahkan dilengkapi dengan hotpsot yang menyediakan WiFi gratis, sehingga remaja dan mahasiswa bisa mengerjakan tugas yang membutuhkan koneksi internet, sambil bersantai di taman. Tetap terjaganya keindahan dan kebersihan taman, tentu tak luput dari peran warga sebagai penggunanya.
[caption id="attachment_194495" align="aligncenter" width="511" caption="Masih gedung yang sama"]
Benar bahwa pembanguan berwawasan lingkungan di Surabaya ini didukung oleh semua stake holder. Beberapa bulan lalu, saya baca berita bahwa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) menerapkan kebijakan bersepeda onthel masuk kampus, sehingga kendaraan bermotor wajib di parkir di luar lingkungan kampus, karena untuk masuk kampus sudah disediakan sepeda. Suasana asri ini juga bisa dilihat di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Dalam tulisan ini saya tampilkan beberapa foto pemanfaatan gedung-gedung kuno dan bersejarah di Surabaya, yang masih terawat dan indah. Pada bagian kedua, saya akan tampilkan foto-foto taman-taman kota dan obyek wisata buatan (bukan alam) yang dibangun di Surabaya. Semoga keberhasilan Surabaya disusul oleh kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Pada bagian - 2 akan saya tampilkan foto-foto taman kota dan tempat wisata buatan (non alam) di Surabaya.
[caption id="attachment_194496" align="aligncenter" width="486" caption="Gedung Asuransi kuno di jalan Jembatan Merah : Nama tepatnya: ALGEMEENE MAATSCHAPPIJ VAN LEVENSVERZEKERING EN LIJFRENTE atau The General Company for Life Insurance and Superannuation. Dibangun Th. 1901 oleh Hendrik Petrus Berlage (H.P. Berlage)"]
[caption id="attachment_194498" align="aligncenter" width="506" caption="Patung di pintu masuk gedung Del Algeemene Verzekerings Maatschappij : Dua patung singa ini adalah karya H.P. Berlage, arsitek belanda yg terkenal."]
[caption id="attachment_194499" align="aligncenter" width="583" caption="Ornamen lukisan di gedung tersebut. Apa kira-kira maksudnya ya? Apakah program KB jaman dulu untuk warga Belanda? Boleh punya 2 istri, yang satu noni Belanda, yang lain nyai Jawa. Kalau begitu slogannya "]
---------------------------------------------------------------------------------------
Special thanks to my friend Rachmad S. Adikencana yang merelakan foto-foto hasil jepretannya saya unggah di sini, melengkapi hasil jepretan saya yang tak seberapa bagus. Thanksa lot juga sudah bersusah payah mencarikan keterangan untuk gedung-gedung kuno dalam foto di atas.
[caption id="attachment_194500" align="aligncenter" width="576" caption="Gedung yang kini dimiliki PTPN XI ini dibangun pada pada 1911 dan selesai dikerjakan pada 1921, namun peresmiannya sendiri baru dilakukan pada 18 April 1924 Perancangnya adalah biro arsitek Batavia yang terkenal pada masa itu, yaitu Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers. Gedung ini semula milik perusahaan perkebunan Hindia Belanda yang mengontrol produksi gula di wilayah ini. Gedung ini pernah menjadi lokasi perundingan antara Moestopo dan AWS Mallaby, sebelum meletusnya peristiwa 10 November, terkait ancaman Sekutu kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata. Gedung PTPN XI ini memang pernah menjadi markas BKR dibawah Drg. Mustopo, serta Markas AD Jepang pada jaman pendudukan."]
[caption id="attachment_194501" align="aligncenter" width="571" caption="Interior di lobby gedung PTPN XI. Dulu, tahun 2009, saya pernah hendak memotret gedung ini dilarang oleh Satpamnya. Syukurlah teman saya tak putus asa dan memotretnya lagi tahun 2012"]
[caption id="attachment_194502" align="aligncenter" width="512" caption="Taman belakang gedung PTPN XI"]
[caption id="attachment_194503" align="aligncenter" width="575" caption="Gedung NW Soerabaia Handesblas : Gedung ini dibangun pada Tahun 1912 oleh Andreas Henrich Prottel & Co, dan selanjutnya ditempati oleh Penerbitan Surat Kabar (Koran) NW. Soerabaia Handelsblad, Soeara Asia dan Memorandum. Dikenal dengan sebutan Gedung Brantas dan merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya di Surabaya. Pada Tahun 2010 secara resmi berfungsi sebagai Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T)."]
[caption id="attachment_194506" align="aligncenter" width="652" caption="Gedung Internationale Crediet-en Handelsvereeniging Rotterdam (Rotterdam International Credit and Trading Association) yang akrab dengan sebutan Gedung Internatio dirancang oleh Ir. FJL. Ghijsels dari biro AIA (Algemeen Ignieurs En Architecten) dibangun pada th. 1927-1931. Gedung ini merupakan salah satu bangunan yang paling besar di daerah perdagangan sekitar Jembatan Merah yang terletak di pertigaan Hereenstrat (Jalan Rajawali) dan Willemsplein (Jalan Jayengrono), selanjutnya gedung ini dikuasai oleh pasukan Sekutu. Pada tanggal 28 - 30 Oktober 1945 gedung ini dikepung oleh pejuang-pejuang Indonesia. Sewaktu berusaha menghentikan tembak menembak tersebut Brigjen Mallaby tewas terbakar dimobilnya."]
[caption id="attachment_194507" align="aligncenter" width="572" caption="Gebroders Knaud, atau lebih dikenal dengan gedung cerutu karena mempunyai menara berbentuk cerutu, dibangun 1916 oleh N.V. Maatschappij Tot Exploitatie van Het Technish Bureau Gebroeders Knaud."]
[caption id="attachment_194508" align="aligncenter" width="605" caption="Gedung De Javasche Bank"]
[caption id="attachment_194542" align="aligncenter" width="535" caption="Bangunan tua yang kini digunakan Bank BNI Jembatan Merah (depan Telkom Garuda).Foto adalah bagian belakang Gedung, diambil tahun 2009)"]
[caption id="attachment_194510" align="aligncenter" width="563" caption="Taman Fakultas Kedokteran Unair, sangat asri"]
[caption id="attachment_194512" align="aligncenter" width="525" caption="Pabrik "]