Mohon tunggu...
Ira Oemar
Ira Oemar Mohon Tunggu... lainnya -

Live your life in such a way so that you will never been afraid of tomorrow nor ashamed of yesterday.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Menelanjangi Kebohongan Angie dari Segala Sisi. Biarkan Foto yang Bicara

16 Februari 2012   05:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:35 4229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_171447" align="aligncenter" width="565" caption="ilustrasi/admin(tribunnews.com)"][/caption] Ketika sidang Nazaruddin tengah berlangsung dan menghadirkan Angie sebagai saksi, saya berada di warung makan yang sedang ramai-ramainya diserbu karyawan berbagai perusahaan. Jadi saya tak bisa mendengar suara Angie, hanya melihat tayangannya saja. Begitu melihat penampilan Angie, saya nyaris tak percaya. Dandanannya yang “terlalu sederhana” untuk seorang Angelina Sondakh yang selalu tampil aduhai sesuai standar seorang putri Indonesia. Bandingkan dandanannya saat datang ke Gedung KPK untuk diperiksa. Berikut saya tampilkan fotonya. Sikap duduk Angie pun tak biasa. Sebagai wanita yang malang melintang di kontes putri-putrian sejak remaja – pernah jadi Noni Manado sebelum jadi Putri Indonesia – Angie selalu menjaga sikap tubuhnya, termasuk ketika duduk, dia selalu patuh dengan manner seorang model, putri, miss atau apapun predikatnya. Ketika memasuki Gedung KPK pun Angie tetap melangkah tegap, menatap penuh senyum ke depan dan tak pernah lupa melambai, seperti umumnya selebritis. Tapi ketika di persidangan, sikap duduk Angie seperti orang tak percaya diri, sering melihat ke bawah dan gelisah, bahkan berjalannya pun menunduk. Bandingkan foto-foto berikut. [caption id="attachment_163086" align="aligncenter" width="300" caption="Setelah diperiksa lebih 10 jam di KPK, baru keluar jam 9 malam, dandanan Angie tetap prima, dan tetap senyum percaya diri  (sumber : vivanews.com)"]

13293668591598619205
13293668591598619205
[/caption] [caption id="attachment_163087" align="aligncenter" width="300" caption="Menghadiri persidangan dengan dandanan sederhana dan keringetan (sumber : http://nasional.inilah.com)"]
1329367011392476337
1329367011392476337
[/caption] [caption id="attachment_163088" align="aligncenter" width="300" caption="Melangkah memasuki Gedung KPK dengan tatapan pede dan mengumbar senyum (sumber : news.okezone.com)"]
1329367128527159520
1329367128527159520
[/caption] [caption id="attachment_163089" align="aligncenter" width="300" caption="Berjalan tertunduk di persidangan (sumber : inilah.com)"]
13293672951969686482
13293672951969686482
[/caption] Malam harinya, ketika siaran itu diputar ulang berkali-kali, terutama petikan ketika Angie dicecar pertanyaan oleh Nazar, Elza Syarif dan Hotman Paris, saya lebih terperanjat lagi! Setahu saya, Angie orang Manado asli. Dia mahir berbahasa Inggris karena lahir di Australia dan sampai umur 11 tahun baru pulang ke Manado. Jadi, kalau Angie berbicara dengan bahasa Indonesia bercampur istilah bahasa Inggris, saya tak heran. Tapi di persidangan, saya nyaris tak mempercayai pendengaran saya, sebab Angie menjawab dengan aksen Jawa, seperti umumnya masyarakat Jawa perantauan di Jakarta yang sangat “medok”. Saya tahu betul logat itu, sebab saya orang Jawa. Sejak kapan Angie berbahasa Indonesia dengan logat Jawa seperti itu?! Hmm…, bisa saja telinga saya perlu diperiksa. Saya juga heran, kenapa setiap kali ditanya oleh Nazaruddin atau pengacaranya, Angie tak pernah menjawab langsung kepada penanya. Bahkan menoleh pun tidak. Tapi ia justru menjawab kepada Ibu Hakim, dengan mendahului jawabannya dengan “Yang Mulia”, sehingga sempat ditegur oleh Hakim agar Angie menjawab saja Nazaruddin, bukan kepada dirinya. Angie kelihatan sekali menghindari kontak mata dengan kubu Nazar. Kesan saya di atas bisa saja terlalu subyektif dan mengada-ada. Tapi, saya merasa tidak sendirian dengan penafsiran saya itu, ketika pagi tadi Metro TV mengundang seorang psikolog yang juga ahli membaca raut wajah, Lita Gading. Lita menyoroti sikap Angie yang tidak pernah melihat kepada yang bertanya, hanya menoleh sebentar untuk melihat siapa yang bicara, lalu melihat ke depan ke arah Hakim atau menunduk. Jawabannya pun selalu dengan kata "Yang Mulia", ditujukan kepada Ibu Hakim, meski yang bertanya dari kubu Nazar yang ada di sebelah kanannya. Menurut Lita, Angie seperti sedang berusaha menampilkan kesan bahwa dirinya patut dikasihani, seorang wanita yang tak berdaya, karena itu memelas kepada “Yang Mulia” ibu Hakim. Lita juga menyoroti Angie yang menggunakan kacamata dengan frame tebal selama lebih dari 2 jam. Padahal Angie pernah mengaku dia berkacamata hanya untuk membaca saja. Lita menangkap hal ini untuk menutupi matanya, sebab mata adalah jendela hati. Posisi duduk Angie yang membungkuk pun dipersoalkan Lita sebagai posisi duduk yang berbeda dari seorang "putri". [caption id="attachment_163090" align="aligncenter" width="300" caption="Tetap ceria meski dikerubungi wartawan saat mendatangi KPK (sumber : vivanews.com)"]
1329367501152969239
1329367501152969239
[/caption] [caption id="attachment_163093" align="aligncenter" width="300" caption="Resah, gelisah, galau, coba ditutupi di balik kacamata tebal (sumber : antaranews.com)"]
1329367633182897972
1329367633182897972
[/caption] Metro TV juga menghubungi Abbas Sani, Redaktur Harian Tribun Timur. Usai menonton persidangan, Abbas langsung teringat dia memiliki sejumlah foto Angie ketika dirinya ditugaskan meliput gladi bersih persiapan pelantikan anggota DPR, pada 30 September 2009. Saat itu Angie yang duduk di deretan kursi di depan suaminya yang duduk berjajar dengan Anas Urbaningrum, tampak memperlihatkan HPnya kepada Adjie Massaid. Ada 13 frame foto yang dia ambil. Dari foto-foto itulah kemudian wartawan menyimpulkan bahwa HP yang dipegang Angie adalah smartphone jenis BlackBerry Bold 9000. Lain Metro TV, lain pula TV One. Sejam kemudian TV One mengundang pakar digital forensik Ruby Alamsyah. Menurut Ruby, di tingkat penyidikan KPK memang tidak optimal mengorek sumber data percakapan BBM Rosa dan Angie, sehinggga ada celah untuk berkelit. Para pengacara Nazar sejak kemarin sudah menyampaikan dugaan bahwa Angie dilindungi penyidik. Tidak mengherankan sebenarnya, sebab bukankah BAP yang dijadikan alat untuk menjadikan Angie sebagai saksi sekaligus tersangka adalah hasil kerja KPK jilid 2, dimana ketika itu penyidik yang ditugaskan memeriksa Angie adalah Kompol Broto Seno yang belakangan justru menjadi kekasih Angie. TV One juga mengundang Reza Indragiri Amriel, kriminolog. TV One memutarulang rekaman saat Angie ditanya oleh Jaksa tentang latar belakang pendidikannya, yaitu S2 jurusan Komunikasi Politik dan sedang melanjutkan ke jenjang Doktor bidang Komunikasi. Tampak saat ditanya Jaksa, Angie menjawab dengan cepat, spontan, gesture-nya yakin dan berani berlama-lama menatap mata Jaksa. Tapi ketika rekaman saat Angie ditanya Nazar dan Tim Pengacaranya, dia menjawab dengan tempo lambat, sering menunduk, sama sekali tidak menatap lawan bicara. Host acara juga sempat menanyakan kenapa Angie berbicara dengan aksen Jawa. Menurut Reza, ini upaya Angie untuk menjaga tempo bicaranya. Saat ditanya kubu Nazar, Angie terlihat sangat mengendalikan dirinya agar jawaban-jawabannya tertata. Untuk itu ia perlu berbicara dengan tempo yang lambat. Jadi Angie yang biasa ramah, blak-blakan dan “rame” saat bicara, kemarin berubah drastis menjadi Angie yang kalem dan pelan-pelan bicaranya. Hmm…, ternyata telinga saya tak salah dengar soal logat Jawa yang medok itu. Hebat! Noni Manado kini jadi Putri Solo. Tidak salah kalau Angie seorang Master (S2) di bidang komunikasi Politik dan kini sedang kandidat Doktor (S3) ilmu Komunikasi. Dia paham betul bagaimana taktik berkomunikasi yang baik ataupun yang dimaksudkan untuk menciptakan kesan lain. Inilah saatnya Angie mempraktekkan ilmu yang diperolehnya di bidang komunikasi politik. Sayangnya, Angie tampaknya belum layak mendapat nilai “A” untuk praktek seperti kemarin, sebab mayoritas publik – bahkan yang bukan pakar sekalipun – sudah bisa menduga bahwa Angie banyak berbohong dan tampil tidak naturalAngie tampak bukan menjadi Angelina Sondakh yang sebenarnya. Ia menjadi seperti yang diinginkan pihak lain di belakangnya. Sebenarnya, kemarin Hotman Paris sempat menjebak Angie dengan pertanyaan seputar kehidupan pribadi Angie, yang tak ada hubungannya dengan kasus Wisma Atlit. Tapi ternyata pertanyaan itu mengarah padacrosscheck tentang pembicaraan BBM yang ada dalam BAP. Hotman menyebutnya 5 fakta kehidupan, sayang saya cuma sempat mengingat yang 4 saja, seperti berikut :

1. Angie bulan Agustus 2010 pergi ke Belanda dg Adjie dan anaknya. Dalam komunikasi BBM ada BBM yang diakui Rosa itu dari BBM Angie yang menulis kurang lebih begini : “Jangan kuatir, mas Adjie besar di jalanan Belanda, copetnya juga teman dia semua”. Lalu disusul dengan tawa. Nah, kalau itu bukan BBM dari Angie, masa iya istri orang lain yang menulis?

2. Angie tahun 2010 tinggal di Apartemen Bellegia Tower seperti diakuinya. Dalam percakapan BBM pun ada pesan dari Angie yang minta agar "kado"nya diantar ke Apartemen Bellegia lengkap dengan nomornya. Mungkinkah orang yang tak tinggal disitu yang mengirim BBM?

3. Angie membenarkan ia merayakan ultah Keanu di hotel Sultan. Dalam BBM itu pun ada pesan Angie mengundang Rosa ke Golden Ballroom hotel Sultan dalam rangka birthday Keanu Massaid, bahkan Angie berpesan jangan lupa bawa anak-anak.

4. Angie mengakui pada Oktober 2010 ia pindah ke rumah baru di Cilandak. Dalam BBM terungkap pula Angie mengundang Rosa untuk hadir di ulang tahunnya pada 28 Desember 2010 di rumah Cilandak tersebut. Tentunya tak mungkin orang yang tidak berulangtahun pada tanggal tersebut dan tidak tinggal di alamat itu akan mengundang Rosa.

Masih banyak kejanggalan lain, seperti misalnya Angie mengaku gajinya dari DPR hanya tinggal Rp. 20 juta per bulan. Dengan gaya hidup seleb seperti dijalani Angie, selalu menenteng tas branded sejenis Hermes dan lain-lain, yang selalu berganti tiap kesempatan, matching dengan baju dan dandanannya, tentu uang 20 juta tidaklah cukup. Belum lagi 3 anak yang semuanya bersekolah di sekolah internasional. Belum lagi rumah mewahnya nan luas lengkap dengan kolam renang dan 5 unit mobil mewah. Tentu sulit menjelaskan temuan KPK tentang Laporan Harta Kekayaan Angie yang tiba-tiba melonjak 1000% alias berlipat ganda 10 x sejak jadi anggota DPR. Pengacara Nazar pun menyatakan punya bukti tentang kebiasaan Angie berbelanja online yang nilainya menakjubkan. Rupanya, publik yang berharap Angie akan jadi Nazar ke-2, berkicau tentang siapa saja yang terlibat, kini harus kecewa berat. Angie ternyata tetap dalam orkestrasi Partai Demokrat. Itulah sebabnya kenapa acara ILC di TV One pada tanggal 14 Pebruari 2012 sangatlah penting! Benny K. Harman yang hampir tak pernah hadir di acara itu, sengaja datang hanya untuk menegaskan bahwa Tim Pencari Fakta itu tak pernah ada. Ini sebenarnya OOT, sebab topik malam itu tentang “Sidak Denny & Rapat Tengah Malam”. Benny hanya hadir sebentar, ngotot soal tidak benar ada TPF, menyuruh Karni Ilyas jangan percaya ucapan Ruhut dan Bathoegana minggu lalu, setelah itu pulang. [caption id="attachment_163096" align="aligncenter" width="300" caption="Angie menunjukkan BB-nya, dijepret 30 September 2009 saat gladi bersih pelantikan anggota DPR RI periode 2009 - 2014 (sumber : http://id.berita.yahoo.com)"]

1329368804378688988
1329368804378688988
[/caption] [caption id="attachment_163097" align="aligncenter" width="300" caption="Yang di meja itu bukan BB? Angie sedang hamil, tahun 2009 (sumber : detikhot.com)"]
13293689061637248863
13293689061637248863
[/caption] [caption id="attachment_163099" align="aligncenter" width="300" caption="Benny di ILC, ngotot soal keberadaan TPF, meski OOT dari judul acara"]
13293690341451485520
13293690341451485520
[/caption]
1329369181794763491
1329369181794763491
Jadi acara ILC dijadikan ajang penyampaian pesan tersembunyi oleh Benny K. Harman kepada seluruh jajaran elit PD, agar kompak menutupi jejak keberadaan TPF. Kenapa?! Karena kabarnya di TPF itulah Angie mengakui kemana saja dana dari Wisma Atlit mengalir. Karena besok paginya Angie akan bersaksi dan Angie harus berkata sesuai skenario, maka Benny harus memastikan bahwa skenario lama harus dihapus! Benar-benar orkestrasi kebohongan yang kompak. Dengan begitu, Angie berusaha melepaskan dirinya dari keterkaitan kasus Wisma Atlit, sekaligus membentengi Anas, Mirwan Amir dan tentu saja Partai Demokrat. Mainkan bidak-bidak caturmu dengan baik Angie. Karena tanpa disadari, sebenarnya dirimu lah yang sedang dijadikan bidak catur oleh orang lain. Siapa memperalat siapa, sulit ditebak. Yang jelas, aroma kebohongan itu sudah nyata terlihat. Hati-hati Angie, publik sudah jeli membaca, kau masih kurang mahir memainkan bidak caturmu! Keterangan : Semua foto dalam tulisan ini diambil dari berbagai sumber berita online. Kecuali foto acara ILC

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun