[caption id="attachment_313883" align="aligncenter" width="471" caption="Anak TK yang rekreasi ke KBS"]
“Makane, mbak, nek sampean bener arek Suroboyo, mau ndak sampean menyuarakan kalo nanti ada acara Surabaya Bicara?” ia kembali bertanya. Saya jawab : saya sih berani saja, hanya saja besok saya sudah pulang dan kalau acara itu berlangsung, saya tak mungkin pulang ke Surabaya lagi. Pak YS tak putus asa, ia meminta nomor HP saya. Nanti kalau acara itu jadi diadakan, dia akan hubungi saya. Saya pun berjanji akan meminta rekan saya yang hadir ke acara itu.
[caption id="attachment_313885" align="aligncenter" width="469" caption="Patung ikan sura dan buaya, lambang kota Surabaya yang terletak persis di depan KBS, sehari paca dibersihkan dan di cat kembali"]
Obrolan itu terjadi Selasa siang, 11 Pebruari 2014. Esok malamnya, Rabu, 12 Pebruari 2014, Bu Risma muncul di acara Mata Najwa dan langsung menimbulkan reaksi simpati hingga lahirnya gerakan moral #SAVERISMA. Kini, kepedulian arek-arek Suroboyo untuk membentengi Ibu Walikota yang mereka sayangi, bergulir kian hari kian mengkristal. Kohesi sosial sesama warga Surabaya dalam 2 pekan ini seakan makin mengejawantah lewat media sosial, bahkan kemarin, Minggu pagi di Taman Bungkul, sekelompok rekan yang tergabung dalam Grup #SaveRisma di facebook, berkumpul dengan berbagai elemen masyarakat pendukung Ibu Risma lainnya, mematangkan rencana-rencana gerakan moral untuk menyelamatkan Ibu Risma dari berbagai gangguan yang berpotensi mengacau kerja Bu Risma membenahi kota Surabaya, setidaknya sampai akhir masa jabatan. Pak YS sampai sekarang belum menghubungi saya lagi, saya pun tak sempat menghubunginya, sebab 3 hari setelah kepulangan saya dari Surabaya, Ibu saya sakit dan banyak urusan yang harus saya selesaikan. Tapi saya yakin, kalau acara itu suatu saat dilaksanakan, arek-arek Suroboyo akan siap berbicara, termasuk mempertahankan keberadaan KBS sebagai asset kota yang berada di jantung Surabaya. Pak YS, jangan kuatir, sampean dan teman-teman tetap akan bisa memberi makan satwa-satwa itu, seperti juga satwa-satwa itu akan tetap “memberi makan” anak-anak sampean.
[caption id="attachment_313886" align="aligncenter" width="604" caption="Lukisan dan cap tangan sebagai bentuk dukungan pada Ibu Walikota mereka yang dicintai rakyatnya, dari siwa-siswa SD SAIM (Sekolah Alam Insan Mulia). Anak SD saja tak tinggal diam mendengar kabar Walikotanya akan mundur. (foto : Adhitya Nugraha Jhauhary, dari Grup FB #SaveRisma)"]
[caption id="attachment_313888" align="aligncenter" width="604" caption="Aksi dukungan dengan membubuhkan tanda tangan warga Surabaya di Taman Bungkul pada Minggu pagi 23 Pebruari kemarin. Taman Bungkul di hari Minggu menjadi pusat kegiatan warga dan car free day (foto : Muhyi Bcp, Grup FB #SaveRisma)"]
TULISAN-TULISAN SEBELUMNYA :
2.Bu Risma, Sosok Bukan Media Darling Yang Jadi Public Darling (Kamis, 13 Pebruari 2014)
3.Jatuh Bangun Risma Dalam Pusaran Permainan Politik PDIP Surabaya (Senin, 03 Pebruari 2014)
6.Kejutan Dari Surabaya : Kota Terbaik Partisipasinya se-Asia Pasifik (Selasa, 17 Juli 2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H