Mohon tunggu...
Ira Rosi
Ira Rosi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikah Gak Sebercanda Itu Lho

27 September 2018   19:15 Diperbarui: 27 September 2018   19:20 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
weddingideasmag.com

"Perempuan jaman sekarang kebal digombalin, maunya langsung dihalalin aja" begitu kira-kira ucapan yang seringkali saya dengar di medsos bahkan di dunia nyata sekalipun, menikah muda seakan-akan saat ini sudah menjadi tren bagi pasangan-pasangan muda, dengan alas an menyempurnakan agama, dan tidak baik menunda-nunda pernikahan, mereka memakai alasan-alasan tersebut agar bisa mempercepat pernikahan dengan pasangannya tanpa berpikir jauh kedepan.

Kerap kali saya temukan di medsos, status-status wa, istagram, facebook, bahkan di tembok-tembok kelasjuga dipenuhi kata-kata yang menyangkut tentang diberi kepastian, ayo nikah, hijrah dengan nikah, dan apapun yang berbau pernikahan, padahal, menikah itu ga sebercanda itu lho.

Lho? Apalagi yang mau ditunggu mbak, kan yang penting yang laki-laki sudah mapan dan si perempuan udah pinter ngurus rumah. Ahh, sayangnya itu adalah satu dari sepersekian banyak masalah yang akan kita temui dalam sebuah keluarga pasca pernikahan.

 Kemarin saya baru saja mendapat matakuliah dari seorang dosen muda yang kebetulan sedang hamil muda juga (semoga beliau dan anaknya diberi keselamatan dan kelancaran sampai debaynya dilahirkan). 

Beliau memberi kami sedikit quotes mengenai pernikahan."romantisnya sepasang kekasih itu biasanya cuman berhenti pas dipelaminan aja lho dek, setelah itu mereka akan menghadapi dunia yang sebenarnya, si pria menunjukkan watak dan sikap aslinya begitupun yang wanita juga akan begitu, tak ada lagi yang ditutupi dalam hubungan suami istri. Jadi kalian harus bener-bener mateng dan siap lho"

Bukan hanya beliau yang memberi petuah begitu, dosen parenting saya juga menjelaskan tentang bagimana kita harus benar-benar siap lahir batin sebelum menikah. Menikah itu bukan hanya tentang bagaimana nanti kita di pelaminan, lalu hidup seatap bersama dan tetap bersama dalam suka maupun duka dan khayalan-khayalan lainnya tentang itu. lalu seperti apa pernikahan yang sebenarnya?

Pada dasarnya begini, tujuan utama, atau tujuan asli dari seseorang menciptakan sebuah ikatan pernikahan adalah untuk menciptakan atau melahirkan generasi-generasi baru kedepannya sebagai penerus untuk masa-masa yang akan datang. Sadar atau tidak tujuan menikah adalah begitu. Jadi jelas sekali disini bahwa pernikahan bukan hanya tentang mapan atau handal dalam bidang rumah tangga. berikut ini hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum menikah dengan calon pasangan hidup kita

Komitmen. Hal yang paling penting yang harus ada dalam pernikahan adalah komitmen satu sama lain, bahkan komitmen ini juga harus sudah dibangun sejak sebelum kalian menikah, jika menikah hanya dilandaskan berdasarkan cinta saja. 

Siap-siap saja anda dimadu berkali-kali atau minimal pisah ranjang berkali-kali gara-gara marahan. Apalagi ada sebuah studi yang menyatakan bahwa pria mengalami pubertas dua kali dalam hidupnya.

Ekonomi. Ini juga hal yang paling penting kedua setelah komitmen, hidup didunia pada jaman ini memang akan sangat sulit jika ekonomi tidak memadai, jadi sangat penting untuk memiliki pasangan yang mapan ataupun giat bekerja keras, demi masa depan yang lebih baik.

Saling menghargai. Untuk wanita, janganlah kalian merasa bahwa pria hanya mencari nafkah saja diluar, berbeda dengan kalian yang sibuk mengurus rumah dan seisinya. Untuk pria, jangan merasa bahwa pekerjaan wanita dirumah itu adalah hal remeh temeh dan kalian merasa kalianlah yang paling giat bekerja. Intinya disini harus saling menghargai satu sama lain. Tugas istri adalah menjaga harta dan anak suaminya, tugas suami adalah melindugi dan menafkahi keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun