Mohon tunggu...
IRAWATY
IRAWATY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Mercu Buana NIM 46122120044

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kelayakan Bisnis Dessert Heygalla Depok

16 November 2023   00:58 Diperbarui: 16 November 2023   00:59 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

Sumber : Penulis
Sumber : Penulis

STUDI KELAYAKAN BISNIS HEYGALLA DEPOK

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Industri kuliner telah menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap pengalaman kuliner yang unik dan berkualitas tinggi. Sebagai respons terhadap tren ini, banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner mulai berkembang pesat. Permintaan akan hidangan premium semakin melonjak seiring dengan kesadaran konsumen yang semakin tinggi akan pentingnya mendapatkan pengalaman kuliner yang memuaskan.

Dalam konteks perkembangan ini, HeyGalla muncul sebagai inisiatif UMKM yang berdedikasi untuk memberikan rasa istimewa dan pengalaman tak terlupakan kepada para pecinta kuliner. Fokus utama HeyGalla terletak pada penyajian hidangan berkualitas premium, inovasi menu, dan pelayanan yang unggul. Melihat potensi pertumbuhan dan pergeseran preferensi konsumen, HeyGalla berusaha tidak hanya memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga untuk melampaui harapan tersebut.

HeyGalla tidak hanya menjadi penyedia hidangan lezat, melainkan juga menjadi wujud dari perubahan dinamis dalam industri kuliner. Dengan berkomitmen pada kualitas premium, inovasi, dan pelayanan yang tak tertandingi, HeyGalla menjelma sebagai destinasi kuliner yang menonjol. Dengan berkembangnya industri ini, HeyGalla menempatkan dirinya sebagai kontributor penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan menuntut dalam hal pengalaman kuliner.

VISI & MISI

Visi

Menjadi pusat kuliner terkemuka melalui penyajian menu inovatif dan memberikan pengalaman pelanggan yang tidak terlupakan.

Kami bermimpi untuk menciptakan suatu tempat di hati para pecinta kuliner, di mana setiap kunjungan mereka tidak hanya memuaskan lidah tetapi juga memberikan kenangan yang mendalam.

Misi

HeyGalla memiliki komitmen kuat untuk menyajikan hidangan premium dengan kualitas tinggi, mengutamakan bahan berkualitas sebagai kunci rasa terbaik. Inovasi adalah fokus utama, dengan HeyGalla berupaya terus mengembangkan menu sesuai tren kuliner terkini untuk tetap menarik bagi pelanggan. Keberlanjutan bisnis diakui melalui strategi berbasis inovasi.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran merek, HeyGalla akan menerapkan strategi pemasaran kreatif, menonjolkan keunggulan rasa dan kualitas produk melalui berbagai saluran media. Strategi ekspansi offline juga dilakukan dengan mendirikan gerai di lokasi strategis, tidak hanya untuk kenyamanan pelanggan tetapi juga menciptakan pengalaman belanja yang memikat.

Ambisi HeyGalla melibatkan pembangunan pangsa pasar dan menjadi pemimpin di industri kuliner UMKM. Fokus pada pengembangan produk dan layanan unggul diharapkan dapat membedakan HeyGalla dari pesaing, menciptakan dampak positif pada pertumbuhan sektor kuliner UMKM secara keseluruhan.

Analisis STP (Segmentasi, Targeting, Positioning

Segmentasi

Analisis dimulai dengan memerhatikan preferensi dan perilaku konsumen terkait makanan dan minuman berkualitas premium. HeyGalla mengadaptasi strateginya dengan mempertimbangkan demografi dan preferensi dari kelompok targetnya. Dengan memahami keinginan dan kebiasaan konsumen, HeyGalla dapat mengidentifikasi segmen pasar yang paling responsif terhadap tawaran mereka.

Targeting

Dalam fase targeting, HeyGalla menetapkan fokusnya pada konsumen yang mencari pengalaman kuliner unik dan menghargai standar kualitas tinggi. Strategi ini mencakup pemasaran khusus kepada kelompok profesional muda, keluarga, dan para pecinta kuliner yang memiliki selera tinggi. Dengan menyasar kelompok-kelompok ini, HeyGalla berusaha untuk memenuhi ekspektasi kualitas dan pengalaman kuliner yang diinginkan oleh pelanggan potensial.

Positioning

Dalam upaya untuk membedakan dirinya di pasar, HeyGalla memposisikan dirinya sebagai destinasi kuliner premium. Posisi ini diperkuat oleh komitmen terhadap kualitas unggul, inovasi menu yang terus-menerus, dan pelayanan pelanggan yang luar biasa. Dengan demikian, HeyGalla berusaha menciptakan citra sebagai tempat yang menawarkan lebih dari sekadar hidangan berkualitas tinggi, melainkan juga pengalaman kuliner yang memuaskan dan tak terlupakan. Posisi ini bertujuan untuk menarik perhatian konsumen yang mencari lebih dari sekadar makanan, tetapi juga nilai tambah dalam setiap kunjungan mereka.

Analisis 7P HeyGalla

Product (Produk)

HeyGalla menempatkan fokusnya pada inovasi menu yang mencerminkan cita rasa otentik dan kualitas premium. Dengan komitmen untuk mengadopsi umpan balik pelanggan, HeyGalla terus meningkatkan setiap produknya untuk memastikan bahwa pengalaman kuliner yang diberikan selalu memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi pelanggan. Dengan menyajikan hidangan berkualitas tinggi dan unik, HeyGalla berusaha membedakan dirinya di pasar kuliner.

Price (Harga)

HeyGalla menetapkan harga yang kompetitif, seimbang dengan kualitas premium yang mereka tawarkan. Upaya dilakukan untuk memastikan bahwa pelanggan memahami dan menghargai nilai yang diberikan, menciptakan persepsi bahwa pengalaman kuliner premium yang ditawarkan oleh HeyGalla sepadan dengan nilai yang dibayarkan pelanggan.

Place (Tempat)

HeyGalla memiliki strategi penempatan yang mencakup pembangunan jaringan toko offline di lokasi-lokasi strategis. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses kepada pelanggan dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan, memperkuat citra HeyGalla sebagai destinasi kuliner yang dapat diakses dengan mudah dan dinikmati oleh berbagai kalangan.

Promotion (Promosi)

Dalam aspek promosi, HeyGalla melakukan pemasaran kreatif dan efektif. Ini melibatkan berbagai metode seperti iklan, promosi penjualan, dan kerjasama dengan influencer kuliner untuk meningkatkan visibilitas merek. HeyGalla juga menekankan keunggulan produk dan layanannya melalui strategi pemasaran digital dan offline untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

People (Orang)

HeyGalla memberikan perhatian khusus pada aspek "People" dengan merekrut dan melatih karyawan yang ahli dalam memberikan layanan pelanggan yang baik. Tim yang terlatih dengan baik diarahkan untuk memastikan bahwa setiap interaksi dengan pelanggan memberikan pengalaman yang memuaskan dan menciptakan hubungan positif antara pelanggan dan merek HeyGalla.

Process (Proses)

HeyGalla memperhatikan proses internal yang efisien, termasuk proses persiapan makanan, penyajian, dan layanan pelanggan. Proses ini dirancang untuk memastikan konsistensi kualitas dalam setiap tahap pengalaman kuliner, mulai dari dapur hingga meja pelanggan.

Physical (Fisik)

Aspek fisik mencakup desain interior dan eksterior toko HeyGalla, menciptakan atmosfer yang sesuai dengan citra premium. Pemilihan material, tata letak, dan dekorasi mendukung pengalaman makan yang menyenangkan dan menggambarkan kualitas unggul yang menjadi ciri khas HeyGalla.

ANALISIS JOHARI WINDOWS

Open Area

HeyGalla secara jelas berkomunikasi dengan pelanggan dan masyarakat umum melalui visi, misi, dan tujuan yang tercantum. Ini menciptakan pemahaman bersama tentang nilai dan kualitas yang ditawarkan HeyGalla dalam industri kuliner.

Penyajian menu yang mencakup berbagai hidangan dan minuman di Bab I memberikan informasi terbuka tentang produk-produk yang ditawarkan oleh HeyGalla, memungkinkan konsumen untuk memahami variasi dan keunikan yang diberikan oleh bisnis ini.

Hidden Area

Beberapa aspek dalam formulasi strategi, seperti kebijakan harga dan strategi promosi, mungkin belum sepenuhnya diungkap kepada pelanggan. Misalnya, strategi harga kompetitif dan pemasaran kreatif dapat menjadi strategi internal yang tidak selalu dikomunikasikan secara terbuka.

Kemampuan HeyGalla dalam menghadapi kelemahan, seperti keterbatasan akses offline dan kapasitas produksi terbatas, mungkin belum sepenuhnya terlihat oleh konsumen.

Blind Area

Konsumen mungkin tidak menyadari Path Goal Leadership Style yang diterapkan oleh HeyGalla. Pemilihan gaya kepemimpinan ini memengaruhi budaya internal dan motivasi karyawan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Pelanggan mungkin tidak sepenuhnya menyadari analisis SWOT HeyGalla, termasuk kekuatan dan peluang yang dimilikinya. Informasi ini dapat memberikan gambaran lebih mendalam tentang posisi HeyGalla di pasar.

Unknown Area

Aspek-aspek seperti rencana atau inovasi masa depan yang belum diungkapkan dalam proposal. Pelanggan dan pihak eksternal tidak mengetahui perubahan atau perkembangan apa yang mungkin terjadi di HeyGalla.

Pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap budaya perusahaan dan kinerja karyawan tidak sepenuhnya terbuka untuk pihak eksternal.

ANALISIS BCG

Star

HeyGalla memiliki beberapa produk unggulan seperti Banoffee dan Creamylk Coffee yang dapat dianggap sebagai "bintang" dalam matriks BCG. Produk-produk ini saat ini memiliki pangsa pasar yang tinggi dan menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Investasi yang berkelanjutan dalam inovasi, pemasaran, dan kualitas menjadi kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi mereka. HeyGalla dapat terus merancang kampanye pemasaran kreatif untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik lebih banyak pelanggan ke produk-produk unggulan ini.

Question Mark

Beberapa produk, seperti Strawberry Latte atau Soft Cookies Matcha, mungkin berada dalam kategori "pertanyaan" karena memiliki potensi pertumbuhan yang belum pasti. Meskipun masih memerlukan investasi untuk pengembangan lebih lanjut, manajemen perlu melakukan evaluasi yang cermat terhadap kinerja produk ini. Keputusan strategis harus diambil, apakah untuk terus mengalokasikan sumber daya atau, jika diperlukan, menarik produk dari pasar.

Cash Cow

Produk-produk seperti Banoffee atau Lotus Milk, yang sudah mencapai puncak popularitas dan memiliki pangsa pasar besar, dapat dianggap sebagai "sapi perah." Meskipun pertumbuhan mungkin melambat, produk-produk ini masih menjadi sumber pendapatan utama untuk HeyGalla. Fokusnya harus pada strategi pengelolaan efisien untuk memastikan keuntungan maksimal dari produk-produk ini.

Dog

Ada kemungkinan beberapa varian menu atau produk yang tidak lagi populer di pasar, dan dapat dianggap sebagai "anjing." HeyGalla perlu melakukan evaluasi kritis terhadap performa produk ini. Jika ada produk yang tidak lagi memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan atau keuntungan, manajemen harus mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghapusnya dari portofolio produk.

ANALISIS Porter’s

Cost Leadership

HeyGalla dapat mengadopsi strategi cost leadership dengan fokus pada efisiensi operasional dan pengelolaan biaya. Dengan memanfaatkan ekonomi skala, negosiasi harga dengan pemasok, dan optimalisasi proses produksi, HeyGalla dapat menawarkan hidangan premium dengan harga yang lebih kompetitif. Peningkatan efisiensi operasional dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing dalam pasar.

Diferensiasi

HeyGalla dapat membedakan diri dari pesaing dengan menonjolkan keunikan dan kualitas produknya. Fokus pada inovasi menu yang unik, bahan berkualitas tinggi, dan pengalaman pelanggan yang istimewa dapat menciptakan nilai tambah yang membedakan HeyGalla dari restoran atau merek kuliner lainnya. Strategi diferensiasi akan menarik konsumen yang menghargai pengalaman kuliner yang unik dan premium.

Focus

Strategi fokus dapat diterapkan dengan menyasar pada segmen pasar tertentu atau wilayah geografis. HeyGalla dapat memilih untuk fokus pada kelompok profesional muda, keluarga, atau pecinta kuliner dengan selera tinggi. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi kelompok target, HeyGalla dapat menyajikan produk dan layanan yang lebih sesuai, membangun loyalitas pelanggan, dan memperluas pangsa pasar dalam segmen tertentu.

ANALISIS TATA KELOLA KEPEMIMPINAN

HeyGalla mengadopsi gaya kepemimpinan "Achievement-Oriented" sebagai bagian integral dari filosofi manajemen perusahaan. Dalam konteks ini, pemimpin HeyGalla bertujuan memberikan motivasi dan arahan yang jelas kepada timnya untuk mencapai standar kualitas tinggi dalam setiap aspek operasional.

Pemilihan Gaya Kepemimpinan

Pemilihan gaya kepemimpinan "Achievement-Oriented" dipandang sebagai kunci untuk mencapai tujuan yang ambisius dan menjaga standar kualitas premium yang menjadi ciri khas HeyGalla. Dalam situasi dinamis industri kuliner, di mana ekspektasi pelanggan terus berkembang, gaya kepemimpinan ini memberikan arah yang jelas dan mengajak setiap anggota tim untuk mencapai tingkat keunggulan yang tinggi.

Penetapan Target Ambisius

Pemimpin HeyGalla menetapkan target yang ambisius untuk memotivasi tim. Target yang tinggi menciptakan tantangan yang sehat dan mendorong setiap individu untuk melampaui batas kemampuannya. Dengan demikian, setiap anggota tim memiliki tujuan yang jelas yang sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pusat kuliner unggulan.

Memberikan Dukungan

Meskipun menetapkan standar tinggi, gaya kepemimpinan ini juga berfokus pada memberikan dukungan yang diperlukan kepada anggota tim. Pemimpin HeyGalla memastikan bahwa sumber daya, pelatihan, dan arahan tersedia untuk membantu tim mencapai target mereka. Dukungan ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif.

Merayakan Pencapaian Tim

Pentingnya merayakan pencapaian tim diakui sebagai bagian integral dari gaya kepemimpinan ini. Pemimpin HeyGalla secara teratur merayakan kesuksesan tim, menciptakan rasa kebanggaan dan motivasi tambahan. Ini menciptakan budaya kerja yang positif dan membangun semangat kolaborasi di antara anggota tim.

ANALISIS BEP UNIT

Analisis Break-Even Point (BEP) memberikan pemahaman yang mendalam tentang batas minimal penjualan yang dibutuhkan agar bisnis tidak mengalami kerugian.

ANALISA BEP

DALAM 1 BULAN :

TOTAL PENJUALAN / BULAN

700

Pack

---> Q

FIXED COST / BULAN

3.596.333

VARIABLE COST (BAHAN BAKU)

10.500.000

<---- HPP x Volume Produksi

HPP

15.000

HARGA JUAL

25.000

JIKA DI KUANTIFIKASIKAN DALAM 1 Pack BANOFFEE :

FIXED COST PER Pack

5.138

F

VARIABLE COST PER Pack

15.000

V

HARGA JUAL PER Pack

25.000

P

BEP (Pack)

=

FxQ

P - V

=

3.596.333

10.000

BEP Pack

=

360

Pack

BEP RUPIAH (BEP Pack x Harga Jual)

=

9.000.000

Rupiah

1. Total Penjualan/Bulan (Q)

Terdapat target penjualan sebanyak 700 pack Banoffee per bulan. Angka ini mencerminkan perkiraan penjualan yang realistis dan dapat dicapai berdasarkan kapasitas produksi dan permintaan pasar.

2. Fixed Cost/Bulan

Biaya tetap sebesar Rp 3.596.333 mencakup biaya-biaya seperti sewa tempat produksi, utilitas, asuransi, dan gaji karyawan. Ini adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari jumlah produksi atau penjualan.

3. Variable Cost (Bahan Baku)

Biaya variabel terkait dengan bahan baku untuk produksi Banoffee sebesar Rp 10.500.000. Ini mencakup bahan-bahan seperti sayuran, bumbu, dan bahan lain yang diperlukan untuk membuat satu pack Banoffee.

4. HPP (Harga Pokok Produksi)

HPP per unit adalah Rp 15.000. HPP mencakup biaya produksi yang diperlukan untuk menghasilkan satu pack Banoffee, termasuk upah tenaga kerja, peralatan, dan biaya produksi lainnya.

5. Harga Jual

Harga jual per pack Banoffee ditetapkan sebesar Rp 25.000. Harga ini mencerminkan harga yang ditawarkan kepada pelanggan untuk satu pack Banoffee.

6. Fixed Cost per Pack (F)

Biaya tetap per pack Banoffee adalah Rp 5.138. Ini adalah bagian dari biaya tetap total yang dibagi dengan jumlah pack yang diproduksi.

7. Variable Cost per Pack (V)

Biaya variabel per pack Banoffee adalah Rp 15.000. Ini mencakup biaya bahan baku yang diperlukan untuk satu pack Banoffee.

8. Break-Even Point (BEP) dalam Pack

BEP dalam pack adalah 360 pack. Ini berarti jika bisnis berhasil menjual 360 pack Banoffee, maka semua biaya tetap dan variabel akan tercakup, dan bisnis mencapai titik impas.

9. BEP Rupiah

BEP dalam nilai rupiah adalah Rp 9.000.000. Jumlah ini mewakili total pendapatan yang harus dihasilkan untuk mencapai titik impas dan menutup semua biaya.

ANALISIS CPV (COST PROFIT VOLUME)

Analisis Cost Volume Profit (CVP) membantu bisnis untuk memahami hubungan antara biaya, volume penjualan, dan keuntungan.

COST VOLUME PROFIT ANALYSIS

Contribution Margin per Pack

=

Harga Jual per Pack

-

Variable Cost Per Pack

=

25.000

-

15.000

=

10.000

BEP dalam Pack/Pack

=

Total Fixed Cost

/

Contribution Margin Per Pack

=

3.596.333

/

10.000

=

360

BEP dalam Rupiah

=

BEP dalam Pack/Pack

X

Harga Jual per Pack

=

360

X

25.000

=

9.000.000

Total Revenue per Month

=

Total Penjualan

X

Harga Jual per Pack

=

700

X

25.000

=

17.500.000

Total Cost per Month

=

Total Fixed Cost

+

Total Variable Cost

=

3.596.333

+

10.500.000

=

14.096.333

Total Profit per Month

=

Total Revenue

-

Total Cost

=

17.500.000

-

14.096.333

=

3.403.667

1. Contribution Margin per Pack

Contribution Margin adalah selisih antara harga jual per pack dan biaya variabel per pack. Dalam hal ini, Contribution Margin per Pack adalah Rp 10.000. Ini adalah kontribusi yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan memberikan keuntungan.

2. BEP dalam Pack

BEP dalam pack mengindikasikan jumlah minimum pack yang harus dijual agar bisnis mencapai titik impas (break-even). Dalam hal ini, BEP dalam pack adalah 360 pack. Ini mencerminkan jumlah penjualan yang diperlukan untuk menutupi seluruh biaya tetap dan variabel.

3. BEP dalam Rupiah

BEP dalam rupiah adalah nilai total penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Dalam hal ini, BEP dalam rupiah adalah Rp 9.000.000. Ini adalah total pendapatan yang harus dihasilkan agar bisnis tidak mengalami kerugian.

4. Total Revenue per Month

Total pendapatan per bulan dihitung dengan mengalikan jumlah penjualan (700 pack) dengan harga jual per pack (Rp 25.000). Dalam hal ini, total pendapatan per bulan adalah Rp 17.500.000.

5. Total Cost per Month

Total biaya per bulan mencakup biaya tetap dan variabel. Dalam hal ini, total biaya per bulan adalah Rp 14.096.333. Ini mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan operasional.

6. Total Profit per Month

Total keuntungan per bulan dihitung dengan mengurangkan total biaya dari total pendapatan. Dalam hal ini, total keuntungan per bulan adalah Rp 3.403.667. Ini adalah keuntungan bersih yang diperoleh setelah menutupi seluruh biaya.

ANALISIS SUPPLY AND DEMAND BANOFFEE

SUPPLY

Harga Rp 20.000, Jumlah Penawaran 800

Pada sisi penawaran, Heygalla bersedia menawarkan Banoffee sebanyak 800 set pada harga Rp 20.000. Ini menunjukkan bahwa Heygalla mungkin menggunakan strategi penurunan harga untuk meningkatkan volume penjualan atau menarik pelanggan. Keputusan ini bisa diambil untuk bersaing di pasar atau menghadapi persaingan harga dari pesaing.

Harga Rp 30.000, Jumlah Penawaran 1200

Saat harga Banoffee naik menjadi Rp 30.000, Heygalla menawarkan jumlah yang lebih besar, yaitu 1200 set. Ini bisa menjadi strategi untuk memaksimalkan keuntungan per unit, mengingat harga yang lebih tinggi. Namun, perlu diperhatikan bahwa peningkatan penawaran pada harga yang lebih tinggi dapat mempengaruhi daya saing Heygalla di pasar.

DEMAND

Harga Rp 25.000, Jumlah Permintaan 1000

Pada harga ini, Banoffee dari Heygalla memiliki tingkat permintaan yang tinggi, yaitu sebanyak 1000 set. Ini menunjukkan bahwa pada tingkat harga yang terjangkau, konsumen bersedia untuk membeli Banoffee dengan jumlah yang signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa produk Heygalla memiliki daya tarik yang baik di pasar pada kisaran harga ini.

Harga Rp 30.000, Jumlah Permintaan 700

Ketika harga naik menjadi Rp 30.000, terjadi penurunan signifikan dalam jumlah permintaan, menjadi 700 set. Ini mencerminkan sensitivitas konsumen terhadap harga yang lebih tinggi. Beberapa konsumen mungkin mengurangi pembelian mereka atau mencari alternatif yang lebih terjangkau.

ANALISIS PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PROPOSAL

Heygalla mendapatkan kontrak dengan Coffee Shop yang ada di Indonesia selama 5 Tahun sebagai pemasok Banoffee sebagai salah satu menu makanan mereka. Heygalla harus memenuhi kapasitas produksi kurang lebih 1.200 setiap bulan

Adapun Investasi yang akan dilakukan Heygalla adalah sebagai berikut :

Sewa Tempat

=

160.000.000

Investasi Alat dll

=

13.000.000

Total Investasi

173.000.000

-->

C0

PAYBACK PERIOD

PAYBACK PERIOD

Investasi Awal

=

173.000.000

Harga Jual per Pack

=

25.000

HPP Per Pack

=

15.000

Profit Per Pack

=

10.000

--> Profit Marginnya

--->

66,67%

ARUS KAS dalam 1 Bulan

Total Pack Terjual

=

1.200

Pack

Total Revenue

=

30.000.000

-->

Total Terjual x Harga Jual

Total Cost

=

18.000.000

-->

Total Fixed Cost + Total Variable Cost

Total Profit Per Month

=

12.000.000

PAYBACK PERIOD

=

Investasi Awal

/

Kas Masuk (Cash Inflows)

=

173.000.000

/

12.000.000

=

14,4

Bulan

=

1,2

Tahun

Analisis Payback Period digunakan untuk mengevaluasi waktu yang dibutuhkan agar investasi dapat kembali (payback) melalui arus kas yang dihasilkan. Berikut adalah penjelasan terperinci:

1. Investasi Awal

Investasi awal sejumlah Rp 173.000.000. Ini adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memulai proyek atau bisnis.

2. Harga Jual per Pack

Harga jual per pack adalah Rp 25.000. Ini adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan setiap pack produk.

3. HPP Per Pack (Harga Pokok Penjualan)

HPP per pack adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi setiap pack. Dalam hal ini, HPP adalah Rp 15.000.

4. Profit Per Pack

Profit per pack adalah selisih antara harga jual per pack dan HPP per pack, yaitu Rp 10.000. Profit marginnya adalah 66,67%.

5. Arus Kas dalam 1 Bulan

Total pack terjual adalah 1.200 pack.

Total revenue dihitung dengan mengalikan jumlah pack terjual dengan harga jual per pack, yaitu Rp 30.000.000.

Total cost dihitung dengan menambahkan total biaya tetap dan variabel, yaitu Rp 18.000.000.

Total profit per bulan adalah selisih antara total revenue dan total cost, yaitu Rp 12.000.000.

6. Payback Period

Payback period dihitung dengan membagi investasi awal dengan kas masuk (cash inflows) per bulan.

Dalam hal ini, payback period adalah Rp 173.000.000 / Rp 12.000.000 = 14,4 bulan atau setara dengan 1,2 tahun.

NPV (NET PRESENT VALUE)

NET PRESENT VALUE (NPV)

Investasi Awal

=

173.000.000

-->

C0

ARUS KAS TAHUN KE 1

=

144.000.000

-->

C1

-->

merupakan Kas Masuk karena Keuntungan yang didapat dalam 1 Tahun

ARUS KAS TAHUN KE 2

=

144.000.000

-->

C2

ARUS KAS TAHUN KE 3

=

144.000.000

-->

C3

ARUS KAS TAHUN KE 4

=

144.000.000

-->

C4

ARUS KAS TAHUN KE 5

=

144.000.000

-->

C5

Suku Bunga

=

12%

0,12

-->

R

NPV

=

(C1/1+R)

+

(C2/(1+R)^2)

+

(C3/(1+R)^3)

+

((C4/1+R)4)

+

((C5/1+R)5)

-

C0

=

144.000.000

+

114.795.918

+

102.496.356

+

91.514.603

+

81.709.467

-

173.000.000

=

361.516.345

Nilai NPV untuk Kimchi Heygalla Positif Rp. 361.516.345,- dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prospek/peluang bisnis Kimchi Heygalla untuk 5 tahun mendatang sangat bagus, sehingga direkomendasikan untuk dilanjutkan

Investasi awal (C0) sejumlah Rp 173.000.000.

Arus kas tahun ke-1 sampai ke-5 (C1 hingga C5) masing-masing sejumlah Rp 144.000.000.

Suku bunga (R) sebesar 12% (0,12).

NPV dihitung dengan rumus: NPV = (C1 / (1 + R)) + (C2 / (1 + R)^2) + (C3 / (1 + R)^3) + (C4 / (1 + R)^4) + (C5 / (1 + R)^5) - C0.

Setelah perhitungan, NPV sebesar Rp 361.516.345.

Karena NPV positif, yaitu Rp 361.516.345, ini menunjukkan bahwa prospek bisnis Kimchi Heygalla selama 5 tahun mendatang sangat baik. Sehingga, proyek ini direkomendasikan untuk dilanjutkan.

IRR

INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

Dari Investasi tersebut diproyeksikan Kimchi Heygalla akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut (asumsi keuntungan stabil di setiap tahun) :

ARUS KAS TAHUN KE 1

=

144.000.000

-->

C1

ARUS KAS TAHUN KE 2

=

144.000.000

-->

C2

ARUS KAS TAHUN KE 3

=

144.000.000

-->

C3

ARUS KAS TAHUN KE 4

=

144.000.000

-->

C4

ARUS KAS TAHUN KE 5

=

144.000.000

-->

C5

Suku Bunga

=

12%

0,12

-->

i1

NPV1

=

(C1/1+R)

+

(C2/(1+R)^2)

+

(C3/(1+R)^3)

+

((C4/1+R)4)

+

((C5/1+R)5)

-

C0

=

144.000.000

+

114.795.918

+

102.496.356

+

91.514.603

+

81.709.467

-

173.000.000

=

361.516.345

Suku Bunga

=

30%

0,30

-->

i2

NPV2

=

(C1/1+R)

+

(C2/(1+R)^2)

+

(C3/(1+R)^3)

+

((C4/1+R)4)

+

((C5/1+R)5)

-

C0

=

144.000.000

+

85.207.101

+

65.543.924

+

50.418.403

+

38.783.387

-

173.000.000

=

210.952.814

IRR = i1 + (NPV1 : NPV1 + NPV2) x (i2 - i1)

i1: tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif

i2: tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif

NPV1: Net Present Value positif

NPV2: Net Present Value negatif

IRR

=

12,00%

+

63,15%

X

18,00%

=

12,00%

+

11,37%

=

23,37%

Perhitungan IRR senilai 23,46%, dimana angka ini lebih besar dari asumsi IRR oleh Heygalla Kimchi sehingga proyek ini direkomendasikan untuk dilanjutkan karena memiliki Prospek yang bagus

Suku bunga pertama (i1) adalah 12%.

NPV1 dihitung dengan menggunakan suku bunga pertama.

Suku bunga kedua (i2) adalah 30%.

NPV2 dihitung dengan menggunakan suku bunga kedua.

IRR dihitung dengan rumus: IRR = i1 + (NPV1 / (NPV1 + NPV2)) x (i2 - i1).

Setelah perhitungan, IRR sebesar 23,37%.

Karena IRR lebih besar dari asumsi IRR oleh Heygalla Kimchi (12%), proyek ini direkomendasikan untuk dilanjutkan karena memiliki prospek yang baik.

PROFITABILITY INDEX (PI)

=

NPV

/

Investasi Awal

=

361.516.345

/

173.000.000

=

2,09

Jika diliat dari perhitungan Profitability Index (PI) maka proyek/ kontrak Banofee ini layak untuk dilanjutkan karena PI nya lebih dari 1

Interpretasi:

PI yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa proyek Banoffee Heygalla memiliki nilai sebanding atau lebih besar dari investasi awal.

Dengan PI sebesar 2,09, ini menandakan bahwa setiap unit mata uang yang diinvestasikan akan menghasilkan keuntungan sekitar dua kali lipat dari jumlah investasi awal.

Oleh karena itu, proyek Banoffee ini layak untuk dilanjutkan karena Profitability Indexnya lebih dari 1, menunjukkan potensi keuntungan yang baik.

MIRR

MIRR adalah metode evaluasi investasi yang memperhitungkan biaya modal dan tingkat reinvestasi dari arus kas yang dihasilkan.

MODIFIED IRR (MIRR)

Investasi Awal

=

173.000.000

Arus Kas sebagai berikut

=

ARUS KAS TAHUN KE 0

=

- 173.000.000

ARUS KAS TAHUN KE 1

=

144.000.000

CIF1

ARUS KAS TAHUN KE 2

=

144.000.000

CIF2

ARUS KAS TAHUN KE 3

=

144.000.000

CIF3

ARUS KAS TAHUN KE 4

=

144.000.000

CIF4

ARUS KAS TAHUN KE 5

=

144.000.000

CIF5

Suku Bunga

=

12%

0,12

Hitung nilai masa depan (future value) dari setiap arus kas pada akhir tahun ke-5 dengan menggunakan tingkat diskon 12%:

ARUS KAS TAHUN KE 0

=

- 304.885.111

ARUS KAS TAHUN KE 1

=

226.586.788

ARUS KAS TAHUN KE 2

=

202.309.632

ARUS KAS TAHUN KE 3

=

180.633.600

ARUS KAS TAHUN KE 4

=

161.280.000

ARUS KAS TAHUN KE 5

=

144.000.000

CF5

Hitung nilai sekarang (present value) dari setiap arus kas pada saat tahun 0 dengan menggunakan tingkat diskon 12%

ARUS KAS TAHUN KE 0

=

- 173.000.000

CF0

ARUS KAS TAHUN KE 1

=

161.280.000

CF1

ARUS KAS TAHUN KE 2

=

180.633.600

CF2

ARUS KAS TAHUN KE 3

=

202.309.632

CF3

ARUS KAS TAHUN KE 4

=

226.586.788

CF4

ARUS KAS TAHUN KE 5

=

253.777.202

MIRR

PV BIAYA

=

NILAI TERMINAL

(1+MIRR)^5

173.000.000

=

914.810.020

(1+MIRR)^5

(1+MIRR)^5

=

914.810.020

173.000.000

(1+MIRR)^5

=

5,28791919

log (1+MIRR)^5

=

log 4,96544391356322

5 log (1+MIRR)

=

0,72328481

log (1+MIRR)

=

0,72328481

5

log (1+MIRR)

=

0,144656962

1 + MIRR

=

1,395265841

MIRR

=

1,395265841

-

1

MIRR

0,395265841

MIRR

39,53%

Dengan demikian, MIRR investasi ini adalah 39,53%. Hal ini berarti bahwa investasi tersebut menghasilkan tingkat pengembalian sebesar 39,53% per tahun jika kas yang dihasilkan reinvestasi pada tingkat bunga 12%

Arus Kas Masuk (CF):

Tahun 0: -Rp 173.000.000 (Investasi Awal)

Tahun 1-5: Rp 144.000.000 (Cash Inflows)

Tingkat Diskon (Discount Rate): 12%

Perhitungan Nilai Masa Depan (Future Value) pada Akhir Tahun ke-5:

Tahun 5: Rp 144.000.000 (Cash Flow pada tahun ke-5)

Perhitungan Nilai Sekarang (Present Value) pada Tahun 0:

Tahun 0: -Rp 173.000.000 (Investasi Awal)

Tahun 1-5: Cash Inflows dihitung dengan tingkat diskon 12%

Perhitungan MIRR:

MIRR dihitung dengan mengatur nilai biaya (CF0) sama dengan nilai terminal (CF5) dan menghitung tingkat bunga internal yang memenuhi persamaan tersebut.

Hasil:

MIRR investasi ini adalah 39,53%.

Artinya, investasi ini menghasilkan tingkat pengembalian sebesar 39,53% per tahun jika kas yang dihasilkan direinvestasikan pada tingkat bunga 12%.

Interpretasi:

MIRR yang positif menunjukkan bahwa investasi ini memiliki prospek yang baik.

Investasi ini dapat dianggap layak karena menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat diskon yang digunakan (12%).

Referensi

Apollo, A. (2023). Analisis Porter's [File PDF]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023). Manajemen Keuangan [File PDF]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023). Cost-Volume-Profit Analysis [PowerPoint slides]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023). Proposal untuk Evaluasi Proyek Bisnis [File PDF]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023). Merumuskan Strategi Bisnis yang Lengkap [File PDF]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023). Supply Demand [File PDF]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023).Evaluasi Akhir Proposal [File PDF]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Apollo, A. (2023).Modul Kuliah 1 Kewirausahaan [File PPT]. Diakses dari Universitas Mercu Buana Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun