Window Johari (atau Johari Window)Â adalah teori yang diciptakan oleh dua orang Psikolog yaitu Joseph Luft (1916-2014), Harrington Ingham (1916-1995) yang merupakan suatu konsep Psikologi yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana kita memahami diri sendiri dan bagaimana orang lain memahami kita.
Terdapat empat kuadran dalam Window Johari:
Open Area
Adalah area yang dikenal oleh diri sendiri dan orang lain. Informasi dan perilaku yang ada di sini adalah hal yang terbuka dan dapat diamati oleh semua orang. Ini mencakup sisi diri yang kita tampilkan secara terbuka.
Blind Area
Adalah area yang tidak dikenal oleh diri sendiri, tetapi dikenal oleh orang lain. Orang lain memiliki informasi tentang kita yang mungkin tidak kita sadari. Untuk mengenali wilayah ini, kita perlu menerima umpan balik dan pkitangan orang lain tentang kita. Ini dapat membantu kita memahami aspek-aspek diri yang mungkin perlu diperbaiki atau diperbaiki.
Hidden AreaÂ
Adalah area yang dikenal oleh diri sendiri, tetapi tidak dikenal oleh orang lain. Di sini, kita menyimpan informasi atau perasaan yang kita rahasiakan dari orang lain. Untuk mengenali wilayah ini, kita perlu mempertimbangkan apakah ada hal-hal yang mungkin kita bisa berbagi dengan orang lain atau jika kita merasa perlu memperluas arena kita untuk mengurangi kesenjangan.
Unknown Area
Adalah area yang tidak dikenal oleh diri sendiri maupun orang lain. Ini mencakup potensi, kemampuan, atau sifat yang belum pernah dieksplorasi atau diungkapkan. Untuk mengenali wilayah ini, kita perlu melakukan eksplorasi lebih lanjut tentang diri kita, mungkin dengan bantuan terapis atau melalui eksperimen dan pengalaman baru.
BISAKAH KITA MENGENALI BAKAT BISNIS KITA BERDASARKAN TEORI JOHARI WINDOW?
Untuk mengenali bakat bisnis kita berdasarkan Teori Johari Window, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
 Open Area
- Mengidentifikasi dan mengakui keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang telah kita tunjukkan secara terbuka dalam dunia bisnis. Ini bisa mencakup keterampilan yang kita kuasai, bidang pengetahuan yang kita miliki, atau pengalaman kerja yang relevan.
- Meninjau prestasi bisnis kita dan pembaruan dari kolega, atasan, atau rekan bisnis tentang apa yang kita lakukan dengan baik dan kontribusi positif yang kita berikan.
Blind Area
- Meminta umpan balik secara teratur dari rekan kerja, atasan, atau rekan bisnis tentang keterampilan dan kontribusi kita dalam bisnis. Menanyakan kepada mereka apa yang mereka lihat sebagai kekuatan atau potensi kita.
- Mengevaluasi umpan balik dengan hati-hati dan terima kritik konstruktif dengan baik. Terkadang, orang lain dapat melihat potensi dan bakat yang mungkin tidak kita sadari.
Hidden Area
- Mempertimbangkan apakah ada keterampilan atau pengetahuan yang kita miliki tetapi belum pernah kita tunjukkan atau berikan secara terbuka dalam konteks bisnis kita.
- Kita mungkin memiliki minat atau hobi yang dapat diintegrasikan ke dalam bisnis kita, seperti kemampuan seni, keahlian komunikasi, atau pemahaman mendalam tentang teknologi yang belum kita manfaatkan sepenuhnya.
Unknown Area
- Untuk menggali potensi yang belum pernah kita sadari, kita dapat meluangkan waktu untuk merenung dan berpikir secara kreatif tentang diri kita. Tanyakan pada diri sendiri apa yang kita nikmati, apa yang membuat kita bersemangat, dan apa yang ingin kita capai dalam bisnis kita.
- Mengeksplorasi diri kita melalui berbagai pengalaman dan proyek dalam bisnis kita.
- Mencoba berperan dalam tugas yang berbeda untuk melihat apa yang kita nikmati dan kuasai.
- Jika perlu, kita dapat meminta panduan dari seorang mentor atau konsultan bisnis yang berpengalaman untuk membantu kita mengidentifikasi bakat atau potensi yang belum pernah kita ketahui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H