Mohon tunggu...
Ira Rahmiyani
Ira Rahmiyani Mohon Tunggu... -

Ira M. Rahmiyani, orang yang simple, kalem, sangat suka membaca dan gregetan pengen nulis ( walo tulisannya cuma di simpan doang xixixixi ), suka jalan-jalan dan berburu makanan enak ( paling sering c ke Bandung xixixixi ), pengen banget umroh bareng mama ( yang ini belum kesampean karena susah cari waktu yang pas xixixi ), suka banget boneka winnie the pooh, makanan kesukaan apa aja ( tetapi harus ayam xixixixi ), suka salak bali ( ni susah karena di jakarta susah nyarinya xixixi ), sekarang tinggal di tangerang nebeng orang tua (belum mampu beli rumah sendiri c xixixixi )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Notes ( 04 Februari 2010 ) : What's Wrong with Me ?

4 Februari 2010   15:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What's wrong with me ? Adakah yang salah dengan diriku sehingga aku menjadi keras terhadap diriku sendiri. Sulit untuk memaafkan diri sendiri dan berdamai dengannya. Padahal sahabat sejati yang selalu mendampingi diriku dalam susah atau senang adalah diriku sendiri, kenapa begitu sulitnya memaafkan dan berdamai dengannya, padahal sedemikian mudahnya aku memaafkan seseorang yang menyakiti diriku. Aku teringat kutipan bagus betapa pentingnya untuk berdamai, memaafkan diri sendiri dengan penerimaan dan cinta tanpa syarat secara menyeluruh.

"Kesalahan yang kita buat adalah ketika kita meminta untuk dicintai, bukannya mencintai" ~ Charlotte Yonge

Mencari cinta dari orang lain lebih mudah daripada mencari cinta dari diriku sendiri, karena aku yang sangat keras pada diri sendiri, mengungkapkan setiap "cacat".  Aku tidak bisa mencintai orang lain atau dicintai orang lain sepenuhnya sampai aku bisa terlebih dahulu berdamai dengan diri kita dengan lebih mencintai diriku sendiri. Mencintai diri sendiri lebih memperlakukan diri dengan cinta kasih yang sama, pengampunan, penerimaan seperti yang aku berikan kepada keluarga atau sahabatku. Teman, sahabat, keluarga pasti pernah membuat kesalahan dalam hidupnya, dan aku akan memaafkan mereka. Aku akan mendampingi dan menyemangati mereka. Tapi, apakah hal yang sama pada diriku sendiri apakah aku akan melakukan itu semua ? Apakah aku akan memperlakukan diriku dengan kebaikan, kasih sayang, dan dorongan seperti yang aku lakukan terhadap orang-orang yang aku sayangi ? Apakah aku bisa menjadi sahabat terbaik bagi diriku sendiri seperti yang aku lakukan untuk menjadi sahabat terbaik untuk orang-orang yang aku kasihi ? Di tengah hidup yang penuh dengan stres, masalah, dan kekhawatiran saat ini, di momen yang indah ini, adalah waktu yang tepat untuk dapat mengekspresikan cinta terhadap diri sendiri, berdamai dan memaafkan diri sendiri sehingga hidupku bisa lebih seimbang, bahagia dan percaya diri. Aku harus menjadi sahabat terbaik bagi diriku sendiri. Karena aku yang akan selalu bersamanya sepanjang sisa usiaku. Aku sudah berutang dengan diriku sendiri, bagaimana dia dengan begitu sabarnya menghadapi kerasnya aku terhadapnya. Aku harus mencintai diri sendiri dengan cinta yang menyeluruh tanpa syarat dan penerimaan utuh terhadapnya sehingga tubuh dan pikiranku bisa merasakan manfaatnya yang sangat besar. Love, IMR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun