Mohon tunggu...
Ir. H. Dian Kusumanto
Ir. H. Dian Kusumanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sekarang tinggal di Nunukan Kalimantan Timur, suatu tempat di wilayah perbatasan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Money

Pak Prabowo Subianto Sukses Mendukung Pak Jokowi tapi Belum Sukses Mengembangkan Aren untuk Bioethanol

26 Agustus 2012   17:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:17 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Oleh : Ir. H. Dian Kusumanto

Saya adalah seorang pengagum Pak Prabowo Subianto.  Saya juga mengagumi Pak Joko Widodo yang sekarang sedang maju untuk pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta.   Saya menilai bahwa Pak Prabowo telah sukses mengantar Pak Jokowi pada putaran pertama, dan rasanya akan sukses dalam putaran keduanya nanti.   Sungguh semangat berkarya untuk wong cilik, memahami permasalah para petani dan pedagang pasar serta masyarakat kelas menengah ke bawah sungguh sangat luar biasa.

Di beberapa kesempatan saya juga berusaha untuk menyampaikan antusiasme saya mendengarkan pidato-pidato Pak Prabowo.  Saya juga mengikuti perkembangan informasi tentang Pak Prabowo.  Sebagai Ketua HKTI,  dan sebagai Ketua Umum APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) sudah menunjukkan dengan sangat jelas tentang keberpihakannya kepada Wong Cilik.

Pada tahun 2009 yang lalu, saya sempat dibuat super kaget, suatu surprise yang luar biasa, manakala  beliau IPak Prowo )   melalui Partai Gerindranya menyampaikan Deklarasi 8 (delapan) Program Aksi Partai Gerindra 2009.  Yang membuat saya  sebagai Pembuka Tabir Agribisnis Aren di Indonesia ini, adalah masuknya AREN di dalam butir-butir deklarasinya.

Deklarasi itu sepenuhnya berbunyi begini :

1.   Menjadwalkan kembali pembayaran utang luar negeri


  • Mengalihkan dana pembayaran utang luar negeri sebagai modal untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta ramah lingkungan.

2.   Menyelamatkan kekayaan negara untuk menghilangkan kemiskinan


  • Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan ekonomi.
  • Menghentikan penjualan aset negara yang strategis atau yang menguasai hajat hidup orang banyak.
  • Meninjau kembali semua kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional.
  • Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas kredit dari negara untuk menyimpan dana dari hasil ekspornya di bank dalam negeri.
  • Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah

3.   Melaksanakan ekonomi kerakyatan


  • Mencetak 2 juta Ha lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, kedelai, tebu yang dapat mempekerjakan 12 juta orang.
  • Mencetak 4 juta Ha lahan untuk aren (bahan baku bio etanol) yang dapat mempekerjakan 24 juta orang.
  • Membangun pabrik pupuk urea dan NPK dengan total kapasitas 4 juta ton.
  • Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil.
  • Membangun sarana transportasi massal.
  • Meningkatkan perdapatan per kapita USD 2.000 menuju USD 4.000

4.   Delapan program Desa Listrik desa


  • Bank dan lembaga keuangan desa.
  • Koperasi desa, lumbung, desa, pasar desa.
  • Air bersih desa.
  • Klinik desa.
  • Pendidikan desa.
  • Infrasruktur pedesaan dan daerah pesisir.
  • Rumah sehat pedesaan.

4.   Memperkuat sektor usaha kecil


  • Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan dan pedagang kecil.
  • Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangun perumahan dan apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya.
  • Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai undang-undang.
  • Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh migran (TKI).

6.   Kemandirian energi


  • Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW).
  • Menyediakan sumber energi dengan mendirikan kilang-kilang minyak, pabrik bio etanol dan pabrik DMe (pengganti LPG).
  • Membuka 2 juta hingga 4 juta Ha hutan aren dengan sistem tanaman tumpang sari untuk produksi bahan bakar etanol, sebagai pengganti BBM impor.
  • Pembukaan lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor bahan bakar nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta Ha hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta mt etanol/tahun).

7.   Pendidikan dan kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun