Saat ini kondisi dunia semakin mengkhawatirkan, banyak peristiwa penting terus-menerus datang silih berganti tiap waktunya di berbagai belahan bumi ini. Salah satunya peristiwa yang saat ini terus disoroti publik dunia ini, yaitu konflik Palestina-Israel.Â
Konflik berkepanjangan yang terus menerus terulang yang entah apa penyebabnya, entah bagaimana awal mula konflik itu dan entah sampai kapan konflik itu akan terus menerus terjadi.Â
Israel dengan alasannya yang tak pasti itu terus menerus menyerang, baik itu warga sipil maupun militan Hamas itu sendiri, namun justru kebanyakan warga sipil lah yang terus-menerus menjadi sasaran tembak dari para tentara Israel itu.Â
Saya tidak tahu pasti mengenai penyebab awal dari konflik bersenjata itu terjadi, namun saya dan kita semua di dunia ini tidak bisa membenarkan apa yang telah mereka perbuat terhadap Palestina. Tetapi seperti yang kita semua tahu bahwa, rakyat Palestina tidaklah lemah, mereka tidak akan terus meratapi apa yang telah terjadi kepada mereka, mereka bangkit, terus bangkit, meskipun mereka roboh mereka terus menerus bangkit dan melawan untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya.Â
Hamas, sekelompok tentara militan Palestina yang terus menerus melawan tanpa rasa lelah maupun takut. Mereka semua sejak awal memang sudah menyiapkan dirinya untuk mati di Medan tempur demi membela rakyat dan bangsanya dari penjajahan kolonialisme Israel.Â
Israel dengan seribu satu alasannya beranggapan bahwa target penyerangan mereka adalah militan Hamas yang mana mereka cap sebagai kelompok teroris.Â
Namun apa yang terjadi di lapangan justru berbeda 180 derajat, bukan hanya Hamas yang mereka serang namun juga warga sipil juga ikut mereka serbu dengan tembakan-tembakan senjata dan juga ledakan bom mereka.Â
Saudaraku sekalian, apakah kita akan terus diam dan membisu melihat penderitaan dari para manusia yang tak bersalah, dibunuh, disiksa oleh penjajah kolonialisme Israel?Â
Saya tidak tahu apa yang sebenarnya di pikirkan oleh si botak Netanyahu itu, ketika dia menyatakan akan terus menyerang Palestina, namun yang saya tahu dia hanyalah seorang yang bodoh dan idiot yang haus akan darah dan kekuasaan, dia sudah melakukan pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa, dia sudah melakukan genosida.Â
Dunia tahu itu, ya dunia sudah tahu itu bahwa Netanyahu dan tentaranya sudah melakukan genosida, namun dunia diam membisu seakan tidak terjadi apa-apa.
Dulu Adolf Hitler dengan Nazinya membunuh para Yahudi dan dunia pun lantang berteriak, berteriak sangat keras penuh dengan api dendam, sehingga dunia mencap Hitler sebagai seorang anti semite berdarah dingin.Â
Joseph Stalin membunuh banyak orang yang melawan dia dengan komunisnya di Gulag, dan dunia pun berteriak mencap Stalin sebagai tirani bertangan besi. Lalu kita lihat saat ini saudaraku sekalian, Israel melakukan pebunuhan, genosida terhadap rakyat Palestina, namun apa yang dunia lakukan, hanya diam dan tidak melakukan apa pun.
Amerika serikat, sebuah negara adidaya besar, apa yang dia lakukan demi Palestina? Jawabannya tidak sama sekali, dan justru dia membela pejajahan Israel atas tanah Palestina dengan memberikan sokongan dana dan senjata bagi militer Israel. Dulu ketika Hitler membunuh para Yahudi, Amerika bertindak, Amerika melawan Nazi Jerman dengan begitu bergelora atas perlakuan mereka terhadap para Yahudi. Tetapi sekarang justru sebaliknya, Amerika membiarkan dan mendukung penuh Israel untuk menjajah Palestina. Apa yang sebenarnya diingin kan Amerika dan Israel dengan menjajah tanah dan membunuh rakyat Palestina? Apakah demi uang? Apakah demi kekuasaan? Jika memang benar itu yang mereka mau, saya katakan dengan lantang, PERSETAN kalian semua dengan uang dan kekuasaan yang tidak abadi itu.Â
Demi sebuah uang dan kekuasaan tak abadi itu sampai membunuh manusia yang tak berdosa itu, merupakan sebuah hal yang bodoh dan tidak masuk akal sama sekali.Â
Saya membunuh para Yahudi dan menyisakannya sedikit, agar kalian semua tahu kenapa saya membunuh mereka semua.
(Adolf Hitler)
IQRAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H