Saudara - saudaraku sekalian, sebangsa dan setanah airku. Saat ini, bangsa kita sedang dalam masa - masa kritis saudara - saudara sekalian, kenapa saya katakan demikian? Itu dikarenakan saat ini kita berada pada titik dimana kita harus benar - benar bisa mengambil sebuah pilihan, mengambil sebuah keputusan yang baik dan tepat yang mana pada keputusan itu haruslah dipikirkan secara matang dan harus melihat dari berbagai sisi yang berbeda, sehingga keputusan itu bisalah menjadi sebuah alat, sebuah jalan terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Masa kritis macam apa yang sampai membuat kita semua harus benar - benar berhati - hati dalam mengambil suatu keputusan, dalam memilih jalan untuk kelangsungan bangsa ini? Yaitu suatu masa dimana kurangnya rasa percaya, kurangnya rasa keperdulian dan kurangnya rasa persatuan. Pada masa - masa seperti itulah yang benar - benar harus kita lewati dengan penuh kehati - hatian dan penuh pertimbangan saudara - saudara sekalian, karena jikalau kita salah dalam mengambil jalan itu, jikalau kita salah dalam mengambil keputusan itu maka jurang kehancuran lah yang akan menanti kita di masa mendatang nanti.
Saudaraku sekalian, saat ini kita telah berada pada masa itu, masa dimana kita saling berjauhan, masa dimana kita saling mementingkan ego kita sendiri, masa dimana kita semua hanya mengandalkan sebuah kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Saudaraku sekalian sejujurnya, pemerintah kita saat ini terus berada pada jurang kebodohnya, terus mengandalkan bisikan teman sekursinya tanpa mau melihat dan mendengar kenyataan yang saat ini sedang terjadi.
Pemerintah kita saat ini hanya mengandalkan jalan pintas dalam menyelesaikan masalah yang mana seharusnya itu tidak bisa langsung diputuskan namun harus benar - benar dipikirkan secara matang dan harus melihat dan mendengar dari kenyataan yang ada di lapangan.
Saudara - saudaraku sekalian, bagaimana cara saudara dalam menyelesaikan suatu konflik, baik itu konflik bersenjata maupun konflik non bersenjata? Apakah perlu penyelesaian dengan cara kekerasan?
Ya itu memang perlu, tetapi harus diingat dan dicamkan dalam hati dan pikiran kita semua, apabila konflik itu tidaklah mereda, tidaklah tuntas maka kita haruslah selesaikan secara damai dalam artian kita selesaikan dengan duduk bersama dalam satu pertemuan dan selesaikan secara baik - baik. Memanglah kekerasan diperlukan tetapi itu hanyalah diawal, karena jika terjadi kekerasan dalam jangka panjang tanpa ada pihak yang mengalah maka niscaya hanya ada kehancuran yang terjadi kedepannya nanti. Saudara sekalian, dalam menyelesaikan suatu masalah terutama sekali sebuah konflik yang berujung pada adu kekerasan bersenjata, maka kita haruslah berpikir selangkah kedepan saudara sekalian. Dikarenakan tidak mungkin kita bisa selesaikan dengan tuntas tanpa adanya pemikiran - pemikiran analis selangkah lebih kedepan.
Sebuah konflik bersenjata pastilah memiliki suatu pendukung, sebuah pendukung yang ada dibelakang mereka yang mana memiliki kepentingannya sendiri di dalam konflik tersebut. Disitulah saudaraku sekalian, kita harus benar - benar berhati - hati dalam mengambil keputusan. Tidak bisa kita hanya terus mengandalkan bawahan kita untuk menyelesaikannya, sedangkan konflik tidaklah benar - benar selesai tuntas, justru menjadi semakin parah. Disitulah peranan seorang pemimpin benar - benar diuji, sebuah ujian untuk membuktikan kemampuan dalam ketegasan dan kebijaksanaannya sebagai seorang pemimpin benar - benar diuji. Seorang pemimpin harus bisa membuat sebuah keputusan yang tepat untuk bisa mengakhiri konflik tersebut, yang mana bisa saling menguntungkan kedua belah pihak tanpa berat sebelah sebuah keputusan tersebut. Memang, tidak bisa dipungkiri banyak sekali yang harus diselesaikan seorang pemimpin tertinggi, bukan hanya satu atau dua hal saja namun banyak hal yang harus dikerjakan dan diselesaikan seorang pemimpin tertinggi demi kesejahteraan rakyat dan bangsa. Namun saudara sekalian, jikalau masalah itu menyangkut keselamatan dan keutuhan rakyat dan bangsa, maka itu haruslah diutamakan dan diselesaikan secara tepat.
Seorang pemimpin benar - benar dituntut memiliki pendirian, memiliki kejujuran, memiliki ketegasan dan memiliki kebijaksanaannya dalam memimpin sebuah bangsa, apalagi sebuah bangsa seperti Indonesia yang mana terdiri dari berbagai macam penduduk yang berbeda dari segala sisi. Seorang pemimpin harus benar - benar bijaksana dalam menentukan berbagai macam hal, semua itu haruslah dipikir dan direnungkan secara matang dan tepat karena menyangkut rakyat dan bangsa. Tidaklah boleh memilih ataupun membuat sesuatu hanya karena bisikan dari orang dibelakang, dikarenakan belumlah tentu bisikan itu tepat. Memang seorang pemimpin harus bisa mendengarkan secara baik, semua pendapat dan masukan dari orang lain, namun kembali lagi, semua keputusan itu harus benar - benar berasal dari sebuah renungan yang matang seorang pemimpin itu sendiri. Sebuah keputusan yang benar - benar matang tanpa adanya berat sebelah sebuah keputusan itu, sebuah keputusan yang berasal dari masukan pendapat orang lain dengan melihat kenyataan di lapangan, lalu disatukan sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang penuh kebijaksanaan.
Seorang pemimpin harus mempunyai suatu ketegasan, suatu keberanian untuk melawan berbagai macam hal yang mengancam kesejahteraan rakyat dan bangsa, suatu keberanian untuk melawan berbagai campur tangan asing yang mengancam keselamatan rakyat dan bangsa. Sebuah ketegasan dari seorang pemimpin yang berani memilih dan menjalani suatu hal tanpa adanya campur tangan asing itulah yang akan membawa rakyat dan bangsa kita menuju kepada masa depan cerah nanti.
Seorang pemimpin juga dituntut harus memiliki pendirian Sekokoh bumi, yang mana tidak mudah digoyahkan oleh ancaman apapun. Sebuah pendirian yang mampu mempertahankan keputusan terbaik bagi rakyat dan bangsa tanpa adanya campur tangan orang - orang asing yang memiliki kepentingan sendiri didalamnya. Sebuah pendirian yang tetap berada di jalannya tanpa berbalik haluan, sebuah pendirian yang tetap terus membela rakyat meskipun dirinya sendiri terancam. Sebuah pendirian yang kokoh dari seorang pemimpin lah yang mampu membuat rakyat dan bangsa kita bisa selamat dalam melewati semua masalah dan ancaman yang datang silih berganti.
Seorang pemimpin pun wajib memiliki yang namanya kejujuran. Sebuah kejujuran dalam memimpin rakyat dan bangsa, sebuah kejujuran yang mampu mempertanggung jawabkan semua amanah dan kepercayaan rakyat dihadapan Tuhan. Sebuah kejujuran tinggi seorang pemimpin tanpa membohongi dan menyembunyikan apapun dari rakyatnya lah yang akan membuat dia bisa menjawab semua amanah rakyat yang ditanggungnya.
Semua hal tadi harus wajib dimiliki seorang pemimpin yang benar - benar seorang pemimpin sejati. Seorang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya sendiri demi kepentingan bersama, demi kesejahteraan semua rakyat Indonesia. Namun saudara sekalian, pemimpin seperti itulah yang benar - benar memiliki banyak musuh namun ia betul - betul dicintai semua rakyatnya. Pemimpin yang benar - benar memiliki kecintaan yang tulus demi merubah nasib rakyat dan bangsa, pemimpin yang memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menjawab dan menjalankan amanah rakyat lah yang dinamakan seorang pemimpin sejati. Namun bila ada pemimpin yang tidak memiliki itu semua, maka saya katakan ia bukanlah pemimpin sejati, ia bukanlah pemimpin yang benar - benar mengabdikan hidup demi rakyat melainkan dia hanyalah sebuah wayang, sebuah boneka bagi orang lain yang memanfaatkan dia demi kepentingan orang lain yang ingin memanfaatkan rakyat Indonesia demi keegoisannya dan kepentingannya pribadi.
IQRAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H