Mohon tunggu...
Sri Ken
Sri Ken Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Swasta

Suka masak sambal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Meneruskan Perjuangan Pahlawan di Era Kekinian

9 November 2024   16:12 Diperbarui: 9 November 2024   16:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Saat Nusantara dijajah oleh bangsa asing, entah itu Portugis, kemudian VOC maupun pemerintah Belanda, Inggris dan kemudian Jepang, yang ada di benak kita adalah penderitaan yang sangat panjang dan berat dari pada pendahulu kita. Bisa dibayangkan makna kehidupan bagi mereka karena seakan mereka tidak punya masa depan yang berarti.

Kekayaan alam di sekitar lingkungan mereka adalah milik mereka meski akhirnya sang penjajah yang menentukan tanaman apa yang harus ditanam. Lalu mereka juga mengambil kekayaan mineral dlsb, sehingga negara penjajah sangat kaya raya karena hal itu.

Kesadaran berdaulat atas diri sendiri, menentukan nasib dan masa depan, tumbuh, pasca penjajah menerapkan politik etis. Politik etis sendiri punya tiga kebijakan yaitu pembenahan irigasi, transmigrasi dan pendidikan untuk kaum bumi putra (sebutan untuk orang lokal Nusantara). Lalu lompatan-lompatan kesadaran muncul dengan adanya momentum seperti Sumpah Pemuda dll, sehingga kita bisa memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dan negara yang berdaulat bernama Indonesia.

Namun semangat berapi-api dan tak kenal lelah dan tak ada rasa takut, naik turun seiring perjalanan bangsa ini dalam mengisi kemerdekaan.  Naik turun perjalanan itu adalah tantangan berupa politik, yang berbentuk pemerintahan beberapa orde yang membawa bangsa ini ke arah yang tidak selalu lurus. Begitu juga pendidikan,  teknologi dan ekonomi, membawa banyak perubahan di tingkat global.

Kita agak ketinggalan dalam banyak hal soal teknologi karena perkembangan teknologi di tingkat global berkembang secepat kilat sehingga kita terengah-engah mengikutinya. Begitu juga pendidikan dan pemerataannya, tidak bisa kita tuntaskan dengan baik. Padahal pendidikan adalah kunci kita meraih masa depan yang lebih baik.

Hal yang lebih penting dan sangat menantang saat ini untuk menyambung (estafet) semangat juang para  pahlawan di masa sekarang adalah mempertahankan Negara Kesatuan RepUBlik Indonesia (NKRI) dari tantangan disintegrasi nasional. Estafet juang ini penting karena generasi muda yang ahistoris rentan dimanipulasi oleh kelompok radikal terorisme yang berbahaya bagi persatuan bangsa.

Spirit dan memori kolektif perjuangan bangsa perlu diteruskan pada generasi muda untuk semakin menggugah kesadaran dan kebanggaan dalam memperkuat persatuan NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun