Banyak orang bilang bahwa saat ini banyak sekali orang yang dapat meraih title tinggi, intelektualtas yang baik dan tinggi. Sekolah-sekolah tinggi bermunculan di mana-mana dan anak yang masih usia dini sudah "dipaksa" untuk  bersekolah.  Dengan kata lain, pendidikan dan intelektualis adalah kunci menuju ceahnya masa depan.
Kondisi ini memang baik, karena dengan begitu tingkat edukasi negara akan meningkat dan berkembang.sehingga kita berada di level yang baik sebagai negara berkembang. Kita bisa melihat negara seperti Selandia Baru punya tingkat pendidikan yang lumayan tinggi sehingga tidak salah jika negara itu tergolong negara maju setara dengan negara-negara di Eopa. Â Singkat kata ilmu pengetahuan adalah kunci kesukksesan dunia.
Tapi ada satu hal yang sehausnya tidak bisa dilupakan adalah dibalik ilmu, Â pendidikan dan tingkat intelektualitas yang cemerlang, maka yang tidak kalah penting adalah adab . Adab sejatinya adalah norma aturan soal sopan santun berdasarkan aturan agama.
Lebih lanjut, adab punya arti sopan, keramahan, kehalusan budi pekerti. Adab sangat erat terkait dengan akhlak atau perilaku terpuji. Ahli bahasa menyebut bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala sesuatu. Sehingga bisa dikatakan adab adalah penyempurna sesuatu. Sehingga jika dikaitkan dengan pendidikan akan bebunyi, pecuma pendidikan tinggi jika tak punya adab yang baik. Ini sering dilontarkan sebagai kitikan soal perilaku banyak orang terdidik yang tidak bisa menempatkan sikap, dan tutur katanya di tengah banyak orang.
Jika ini dikaitkan dengan peristiwa ucapan Rocky Gerung soal presiden Indonesia itulah hakekat adab. Pertama, Rocky Gerung adalah seorang akademisi. Akademisi ini akan selalu terkait dengan pendidikan dan tingkat intelektualitas. Kita tahu Rocky sering diudang ole bebagi stasiun televisi sehingga menjadi acuan beberapa kelompok soal pandangannya.
Maka jika terkait adab, maka ucapan Rocky itu jelas tidak selaras. Ilmu boleh tinggi tapi adab tak lebih dari pohon tomat (pendek sekali). Dan itu tidak selayaknya terjadi pada kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H