Mohon tunggu...
Iqri Sulizar
Iqri Sulizar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Media Integrator: Sosmed, Offline Media,Web/Blog, Android dan SMS Gateway

Selanjutnya

Tutup

Politik

Energi Perubahan Bernama #RapatdanPawaiAkbar

29 Mei 2015   20:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Energi dan Sifatnya ?

Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental dan energi dapat diubah bentuknya. Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat memindahkan sejumlah energi. Hukum kedua termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat melalui proses pemanasan-beberapa diantaranya akan hilang sebagai panas terbuang. 1). Berkaca dari dari sifat-sifat energi maka sesungguhnya energi itu dapat berpindah ke tempat lain, energi juga dapat berubah bentuk dan tidak dipungkiri energi juga bisa menghilang. Mari kita melihat lebih dalam, apabila diandaikan ada “energi ideologi”.

Maka bila DIANDAIKAN “energi ideologi” islam yang diemban oleh Hizbut Tahrir adalah sebuah motor bensin, maka percikan yang dihasilkan oleh busi, akan membakar bensin dan menghasilkan tekanan gas. Tekanan ini mendorong piston yang menggerakkan mesin dan menggerakkan seluruh peralatan mesin. Atas dasar ini, keberadaan busi, bensin dan putaran mesin merupakan asal usul pergerakan motor. Sebab, dari ketiga hal itulah akan dihasilkan energi panas yang akan menimbulkan tekanan dan tekanan inilah yang akan menggerakkan motor.

Demikianlah hizbut tahrir sebagai sebuah partai yang mengemban ideologi islam senantiasa mengkaitkan peristiwa politik yang terjadi di segala level mulai dari individu, RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara dan antar negara dengan “energi ideologi” islam yang telah ditetapkan dengan kajian mendalam oleh pimpinan partai. Kemudian jawaban peristiwa politik yang telah dikaji dengan “energi ideologi” islam ini akan ditransfer ke tengah-tengah masyarakat dengan cara-cara yang elegan, gentlemen, bertanggungjawab, sopan, intelektual dan yang paling penting adalah NON KEKERASAN. Apa yang diharapkan oleh hizbut tahrir dengan semua kajian politik dan jawaban politik hasil kajiannya? Yang mereka inginkan hanya masyarakat segala level dan profesi (pengawai, buruh, birokrat, polisi, TNI, anggota parlemen, menteri, presiden) menjadi sadar bahwa islam mempunyai jawaban yang pas atas semua permasalah ummat islam kekinian. Dan secara SUKARELA bergabung untuk memperjuangkan kembalinya islam sebagai pengatur kehidupan manusia. Kembalinya tegaknya syariah islam dalam naungan Khilafah Minhaji Nubuwah (Khilafah berdasarkan metode kenabian Rasulullah SAW).

Apa dan mengapa #RapatdanPawaiAkbar digelar ?

Seperti yang telah diketahui khalayak umum bahwa Hizbut Tahrir Indonesia mengadakan gawe besar Rapat dan Pawai Akbar dengan tema Bersama Ummat Tegakkan Khilafah, sepanjang bulan mei 2015, di 36 kota. Kota-kota tersebut ada didalam gambar berikut:

Acara rapat dan pawai akbar tersebut telah dilaksanakan di 35 kota. Di lapangan panitia rapat dan pawai akbar giat dan gigih menyelenggarakan acara di daerah masih-masing dengan cara-cara yang luar biasa, mereka sungguh menggambarkan kerja tim yang solid, kompak dan penuh inovasi, seperti tim professional yang telah berpengalaman. Lihatlah hasil-hasil foto udara yang diambil dengan drone yang dipelajari sendiri oleh panitia rapat dan pawai akbar, lihat pula sosialisai simpatik dengan banner berjalan, lihat pula liwa dan roya dengan gaya pasukan disiplin, ada pula aksi tejun payung membawa al-liwa dan ar-roya.
Di sosial media facebook, twitter, G+ pasukan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia giat dan gigih membagikan status tentang rapat dan pawai akbar dengan cara cara yang baik dan berdiskusi dengan cara-cara yang elegan.
Lantas apa yang diingikan Hizbut Tahrir Indonesia dengan mengadakan Rapat dan Pawai Akbar di 36 kota ? Jika kita mau melihat Indonesia, maka akan tampak hamparan negeri dengan limpahan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Namun sayangnya, mengapa limpahan kekayaan alam itu belum dapat dinikmati rakyat Indonesia? Rakyat di negeri ini justru hidup dalam kondisi yang tertindas dan sengsara. Tidak hanya dalam bidang ekonomi, akan tetapi juga dalam berbagai bidang yang lainnya, seperti bidang politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dsb. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa kondisi seperti ini dapat menimpa Indonesia? Jawabnya adalah: semua kondisi ini disebabkan karena Indonesia saat ini tengah berada dalam kungkungan neoliberalisme dan neoimperialisme yang makin luas dan makin mencengkeram.
Apakah neoliberalisme itu? Neoliberalisme adalah paham yang menghendaki pengurangan peran negara dalam bidang ekonomi. Dalam pandangan neoliberalisme, negara dianggap sebagai penghambat utama penguasaan ekonomi oleh individu/korporat. Pengurangan peran negara dilakukan dengan privatisasi sektor publik, seperti migas, listrik, jalan tol dan lainnya; pencabutan subsidi komoditas strategis seperti migas, listrik, pupuk dan lainnya; penghilangan hak-hak istimewa BUMN melalui berbagai ketentuan dan perundang-undangan yang menyetarakan BUMN dengan usaha swasta. Jadi, neoliberalisme sesungguhnya merupakan upaya pelumpuhan negara, selangkah menuju corporate state (korporatokrasi). Ketika itu, negara dikendalikan oleh persekutuan jahat antara politikus dan pengusaha. Sehingga keputusan-keputusan politik tidak dibuat untuk kepentingan rakyat, tapi untuk kepentingan korporat baik domestik maupun asing.
Sementara itu di lapangan legislatif, kita juga dapat melihat bagaimana intervensi asing juga terjadi dengan sangat nyatanya. Ada lebih dari 76 UU yang draft-nya diberikan dari pihak asing, seperti UU Migas, UU PM, UU Kelistrikan, UU SDA, UU Perbankan dan sejenisnya yang jelas-jelas telah meliberalisasi sektor-sektor vital di Indonesia. Dari fakta-fakta inilah kita menyebut bahwa negeri ini juga sedang dalam ancaman neoimperialisme.
Oleh karena itu, neoimperialisme dapat kita katakan sebagai: penjajahan cara baru yang ditempuh oleh negara kapitalis untuk tetap menguasai dan menghisap negara lain. Dulu dikenal dengan semangat gold (kepentingan penguasaan sumber daya ekonomi), glory (kepentingan kekuasaan politik) dan gospel (kepentingan misionasi Kristiani). Meski mungkin kepentingan yang ketiga (gospel) kini tidak begitu menonjol, tapi kepentingan pertama dan kedua (gold dan glory) nyata sekali masih berjalan.
Itulah pesan politik yang telah disampaikan Hizbut Tahrir Indonesia di 35 kota. Pesan politik itu kemudian diberi satu solusi bahwa jika hendak keluar dari kungkungan Neoliberalisme dan Neoimperialisme, maka jalan satu satunya bagi ummat islam adalah kembali menjalankan syariat islam dalam naungan Khilafah Minhaji Nubuwah. Sebuah sistem buatan Allah SWT pencipta alam yang dijamin mensejahterakan ummat manusia baik beragama islam maupun non islam, baik berkulit hitam maupun putih, baik laki-laki maupun perempuan.
Besok sabtu 30 Mei 2015, bertempat di Gelora Bung Karno, Jakarta adalah puncak dari Rapat dan Pawai Akbar. Hizbut Tahrir Indonesia akan mengalirkan “energi ideologi” islam untuk menyelamatkan Indonesia dari neoliberalisme dan neoimperealisme, kepada 130.000 target peserta yang diharapkan memenuhi tempat acara. Semoga Allah SWT memberkahi
Jakarta, 29/5/2015
Iqri Sulizar Hidriansjah, Anggota Hizbut Tahrir Indonesia

Bahan:


http://id.wikipedia.org/wiki/Energi
Buku Pembentukan Partai Politik, HTI Press, 2007, hal 47 - 54

http://hizbut-tahrir.or.id/2015/05/28/sabtu-lusa-puncak-rpa-hti-kerahkan-130-ribu-massa-ke-gbk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun