Mohon tunggu...
Iqmal Tahir
Iqmal Tahir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sekali-sekali menulis di sini. Kalau mau baca tulisan yang lebih sering ter-update silakan masuk di blog saya di link ini : http://iqmaltahir.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Korupsi Berjamaah, Dosanya Berlipat 27 Kali

29 Mei 2011   16:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bukan orang partai, jadi tidak ada pretensi apa-apa terhadap soal yang saya tuliskan ini. Jadi silakan anggap saja tulisan ini hanya sekedar intermezzo saja.

Beberapa waktu lalu, ada satu partai di Indonesia yang sedang mengalami gonjang-ganjing dan kekisruhan yang menurut saya cukup lucu juga. Partai ini memang berbasis keagamaan yang cukup kental dengan pendukung partisan yang cukup loyal dan kuat. Dalam pemilu meskipun tidak menjadi kelompok tiga besar tetapi memiliki suara yang cukup dan bahkan dirangkul membentuk satu koalisi untuk menjaga pemerintahan dan kekompakan parlemen. Namun dalam prakteknya kadang menjadi duri tersendiri dalam tubuh koalisi itu sendiri. Saya sendiri tidak mengikuti persis apa maunya partai ini dalam menjaga konsistensi kepartaian. Mereka memiliki unsur partai dalam pemerintahan, tetapi kadang sekaligus menjadi oposan melalui jalur parlemen. Seiring dengan waktu, terjadi kekisruhan yang melanda partai ini, saya tidak tahu entah karena unsur personal atau karena ditunggangi pihak lain.

Kekisruhan ini muncul dari salah seorang tokoh pendiri partai ini yang kemudian dipecat oleh generasi baru pemimpin partai yang saat ini memimpin. Tokoh yang sebenarnya kurang dikenal dalam skala nasional ini walaupun sempat menjadi anggota dewan yang kritis ini sontak menjadi tokoh berita dalam kurun minggu-minggu belakangan ini. Tokoh ini kemudian memunculkan berbagai peluru yang memborbardir ataupun boleh juga disebut kartu truf tentang sepak terjang para pemimpin partai itu dalam artian negatif. Berbagai isu mulai dari masalah personal seperti poligami sampai masalah keuangan baik sumber dana partai ataupun penggelapan sumbangan partai pun keluar menjadi sumber berita dan sampai dilaporkan ke Badan Kehormatan DPR. Bahkan tadinya akan diteruskan ke pihak KPK, hanya karena tidak melibatkan uang negara maka masalah penggelapan keuangan ini sepertinya tidak akan ditanganinya.

[caption id="attachment_1983" align="aligncenter" width="344" caption="Manipulasi uang bergambar proklamator malu."][/caption]

.............

Baca artikel selengkapnya di link ini. Semoga bermanfaat !

Tertarik baca tulisan lain ? klik saja link berikut untuk menuju blog kami :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun