Dalam rangka mencegah ulangnya kasus fraud di masa depan, PT Tiga Pilar Sejahtera perlu memperkuat pengendalian intern, meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan, dan mempromosikan budaya perusahaan yang menekankan integritas. Langkah-langkah ini akan membantu mengurangi risiko kecurangan dan mempertahankan kepercayaan investor.
D. Pembahasan
Berdasarkan pembahasan kasus dan analisa terhadap laporan keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), perusahaan telah melakukan tindakan fraud yaitu merekayasa laporan keuangan tahun 2017 dengan menggelembungkan laba bersih perusahaan dan menyebabkan harga saham perusahaan yang melonjak, tindakan kecurangan ini telah membawa kerugian terhadap investor dan para pemangku kepentingan lainnya.
Berdasarkan analisa perbandingan laporan keuangan tahun 2017 sebelumnya dengan laporan setelah disajikan kembali terdapat penggelembungan dengan total lebih dari 5 triliun rupiah terutama pada akun aset tetap terdapat penggelembungan sebesar Rp 2,35 triliun, akun piutang usaha sebesar Rp 1,63 triliun dan akun persediaan sebesar Rp 1,31 triliun. Peningkatan piutang usaha tentu akan menyebabkan penggelembungan pada akun penjualan neto yang berselisih cukup besar sejumlah Rp 2,97 triliun.
Dari proses persidangan kasus ditemukan adanya dugaan pelarian dana ke perusahaan milik manajemen lama yang seharusnya sebagai pihak berelasi akan tetapi dilapor hanya sebagai pihak ketiga dan menggunakan dana hasil pencairan pinjaman dan deposito yang sebagai gantinya direkayasa denganmeningkatkan angka piutang usaha sebagai hutang yang belum tertagih. Dengan ini dapat ditemukan bahwa AISA telah melakukan pelanggaran yaitu mengakui adanya pendapatan fiktif sebagai pendapatan dengan mencatat penjualan yang tidak memiliki substansi ekonomi di mana penjualan tersebut dari arti ekonomisnya tidak pernah terjadi transaksinya sehingga tidak boleh diakui sebagai pendapatan perusahaan.
Manajemen lama mencatat dana hasil pencairan pinjaman sebagai piutang usaha yang merupakan mengakui kas diterima dalam transaksi pinjaman sebagai pendapatan. Dalam kasus ini, telah melanggar Undang-undang Nomor 8/1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Bapepam No. KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Kasus fraud yang terjadi pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk merupakan contoh nyata dari praktik shenanigans keuangan yang melibatkan manipulasi laporan keuangan untuk menyembunyikan kondisi finansial yang sebenarnya. Perusahaan ini terlibat dalam beberapa teknik kecurangan, termasuk pencatatan pendapatan terlalu cepat dan pengakuan pendapatan fiktif. Misalnya, mereka mencatat pendapatan sebelum produk dikirim kepada pelanggan atau mengakui pendapatan dari transaksi yang tidak memiliki substansi ekonomi. Selain itu, perusahaan juga diduga melakukan pengalihan biaya dari periode saat ini ke periode mendatang untuk memperlihatkan laba yang lebih tinggi.
 Lingkungan pengendalian internal yang lemah dan tekanan untuk menunjukkan kinerja positif kepada investor menjadi faktor pendorong terjadinya kecurangan ini. Akibat dari praktik tersebut, kepercayaan investor menurun, dan nilai saham perusahaan mengalami penurunan drastis, menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
E. Penyebab terjadinya kasus fraud pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
Kasus fraud yang terjadi pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk merupakan contoh dari praktik financial shenanigans, di mana manajemen perusahaan melakukan manipulasi laporan keuangan untuk menyembunyikan kondisi finansial yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya kasus fraud di perusahaan ini:
1. Lingkungan Pengendalian yang Lemah
Perusahaan dengan pengendalian internal yang lemah cenderung lebih rentan terhadap kecurangan. Pada PT Tiga Pilar Sejahtera, kurangnya prosedur pengawasan dan audit yang ketat memungkinkan manajemen untuk melakukan manipulasi tanpa terdeteksi.
2. Tekanan untuk Menampilkan Kinerja Positif
Manajemen sering kali merasa tertekan untuk menunjukkan hasil keuangan yang baik kepada investor dan pemangku kepentingan. Dalam upaya untuk meningkatkan harga saham dan menarik investasi, mereka mungkin menggunakan teknik manipulasi seperti pencatatan pendapatan terlalu cepat atau mengakui pendapatan fiktif.
3. Penggunaan Teknik Manipulasi Keuangan
PT Tiga Pilar Sejahtera diduga menggunakan berbagai teknik shenanigans keuangan, antara lain:
Pencatatan Pendapatan Terlalu Cepat: Mencatat pendapatan sebelum produk benar-benar dikirim atau diterima oleh pelanggan.
* Mencatat pendapatan dari transaksi yang tidak memiliki substansi ekonomi, seperti penjualan kepada pihak terafiliasi tanpa adanya transaksi yang sah.
* Menggeser pengeluaran dari periode saat ini ke periode mendatang untuk memperlihatkan laba yang lebih tinggi saat ini.