Mohon tunggu...
Iqlima Rahma
Iqlima Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Studi Kasus Behavioral

26 Juli 2024   14:10 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:11 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Studi kasus dalam konteks konseling behavioristik sering digunakan untuk memahami dan mengatasi berbagai masalah perilaku siswa. Berikut adalah beberapa contoh studi kasus yang menggambarkan penerapan pendekatan ini:

Studi Kasus 1: Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika

Sebuah penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Tunggul Nalumsari Jepara, di mana pendekatan konseling behavioristik diterapkan untuk membantu siswa kelas IV yang mengalami kesulitan belajar matematika. Penelitian ini menjelaskan langkah-langkah dalam menemukan dan menangani kasus serta hasil dari konseling yang dilakukan yang menunjukkan perbaikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Studi Kasus 2: Motivasi Belajar Rendah

Di SMA Negeri 1 Suboh, Situbondo, studi kasus ini membahas bagaimana konseling behavioristik dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pendekatan ini, siswa yang awalnya pasif mulai menunjukkan perubahan positif, seperti lebih aktif dalam kelas dan lebih termotivasi untuk belajar.

Studi Kasus 3: Disiplin Siswa

Penelitian lain di SD 2 Blimbing Kidul mengkaji penerapan model konseling behavior untuk mengatasi masalah disiplin di kalangan siswa kelas V. Penelitian ini mengidentifikasi pelanggaran tata tertib yang umum terjadi, seperti terlambat datang ke sekolah, dan menerapkan intervensi konseling untuk memperbaiki perilaku tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa mulai menunjukkan disiplin yang lebih baik setelah intervensi.

Studi Kasus 4: Perilaku Membolos

Sebuah studi kasus yang berfokus pada perilaku membolos di kalangan siswa menggunakan teknik kontrak perilaku. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan kontrak perilaku, siswa yang awalnya sering membolos dapat mengurangi frekuensi pelanggaran tersebut. Intervensi ini melibatkan analisis perilaku dan penguatan positif untuk mendukung perubahan perilaku yang diinginkan.

Kesimpulan

Studi kasus dalam konseling behavioristik menunjukkan efektivitas pendekatan ini dalam berbagai konteks pendidikan. Dengan menerapkan teknik-teknik yang sesuai, konselor dapat membantu siswa mengatasi berbagai masalah perilaku dan meningkatkan motivasi serta disiplin mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun