Studi kasus dalam konteks konseling behavioristik sering digunakan untuk memahami dan mengatasi berbagai masalah perilaku siswa. Berikut adalah beberapa contoh studi kasus yang menggambarkan penerapan pendekatan ini:
Studi Kasus 1: Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika
Sebuah penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Tunggul Nalumsari Jepara, di mana pendekatan konseling behavioristik diterapkan untuk membantu siswa kelas IV yang mengalami kesulitan belajar matematika. Penelitian ini menjelaskan langkah-langkah dalam menemukan dan menangani kasus serta hasil dari konseling yang dilakukan yang menunjukkan perbaikan dalam pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Studi Kasus 2: Motivasi Belajar Rendah
Di SMA Negeri 1 Suboh, Situbondo, studi kasus ini membahas bagaimana konseling behavioristik dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pendekatan ini, siswa yang awalnya pasif mulai menunjukkan perubahan positif, seperti lebih aktif dalam kelas dan lebih termotivasi untuk belajar.
Studi Kasus 3: Disiplin Siswa
Penelitian lain di SD 2 Blimbing Kidul mengkaji penerapan model konseling behavior untuk mengatasi masalah disiplin di kalangan siswa kelas V. Penelitian ini mengidentifikasi pelanggaran tata tertib yang umum terjadi, seperti terlambat datang ke sekolah, dan menerapkan intervensi konseling untuk memperbaiki perilaku tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa mulai menunjukkan disiplin yang lebih baik setelah intervensi.
Studi Kasus 4: Perilaku Membolos
Sebuah studi kasus yang berfokus pada perilaku membolos di kalangan siswa menggunakan teknik kontrak perilaku. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan kontrak perilaku, siswa yang awalnya sering membolos dapat mengurangi frekuensi pelanggaran tersebut. Intervensi ini melibatkan analisis perilaku dan penguatan positif untuk mendukung perubahan perilaku yang diinginkan.
Kesimpulan
Studi kasus dalam konseling behavioristik menunjukkan efektivitas pendekatan ini dalam berbagai konteks pendidikan. Dengan menerapkan teknik-teknik yang sesuai, konselor dapat membantu siswa mengatasi berbagai masalah perilaku dan meningkatkan motivasi serta disiplin mereka.