Mohon tunggu...
Iqlima Naqiyya
Iqlima Naqiyya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi UIN SUKA ILKOM 23107030056

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Ishikawa Prefectural Library, Surga Dunia bagi Para Penikmat Buku

3 Juni 2024   23:14 Diperbarui: 5 Juni 2024   02:10 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ishikawa Prefectural Library | Dokumentasi Pribadi

Era digital memang sudah berkembang dengan pesat. Namun tidak bisa mengubah kebiasaan orang Jepang yang memang gemar untuk membaca terutama pada media cetak. 

Tentu saja dengan adanya tingkat literasi yang tinggi, mereka dapat memanfaatkan dengan membangun perpustakaan yang mengutamakan tingkat kenyamanan pengunjungnya.

Seperti halnya pada Ishikawa Prefectural Library, yang berada di Kanazawa, Jepang. Perpustakaan yang berdiri pada tahun 2022 ini menjadi perpustakaan terbaik yang pernah saya kunjungi. Tampak depan gedung yang menjulang tinggi mungkin sudah dapat mendeskripsikan bagaimana luasnya bangunan tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pertama kali menginjakkan kaki disana sudah disambut dengan arsitektur yang megah dengan warna coklat yang sangat nyaman dipandang oleh mata. Tidak hanya itu, tingkat pencahayaan disana dipikirkan dengan matang. Pencahayaan gedung yang memancarkan cahaya hangat dan mengundang seperti malam hari membuat mata nyaman untuk membaca.

Pada lantai pertama terdapat buku-buku yang hanya dijadikan pajangan dengan arsitektur yang sangat rapih tertata. Disana pula terdapat kompas pada lantainya yang menunjukkan arah-arah buku yang ada. Tersedia juga children's area yang bisa digunakan untuk para orang tua yang ingin tetap nyaman untuk membaca walaupun harus membawa anaknya.

Ketika ingin menaiki lantai yang selanjutnya tidak harus menggunakan tangga saja, disediakan pula eskalator atau bahkan lift untuk para penyandang disabilitas. Dari eskalator itulah saya kemudian melihat keindahan yang belum pernah saya pendang sebelumnya. Tampak buku rapih berjajar yang disusun memutar, seperti berasa sedang dibawa kedalam dunia yang penuh dengan buku.

Dengan difasilitasinya buku yang hampir mencapai 300.000, perpustakaan tersebut membagi bagiannya menjadi empat yakni west (barat), north (utara), south (selatan), dan east (utara). 

Jika merasa kesusahan untuk mencari letak bukunya, dapat diakses dengan mudah di website Ishikawa Prefectural Library ataupun disediakannya "book navi" di setiap sudutnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Mengelilingi perpustakaan yang tidak ada ujungnya membuat saya menemukan beberapa hal yang menarik, salah satunya adalah banyak sekali pojok baca atau meja yang berada disudut-sudut ruangan dengan sekat yang memang terlihat sangat nyaman untuk membaca ataupun mengerjakan tugas.

Ada yang memang khusus untuk satu orang dengan disediakannya meja dan kursi yang nyaman. Terdapat pula ruangan yang berisikan orang banyak dengan sekat-sekat yang memisahkan antara satu dengan yang lainnya dan masih banyak lagi tipe yang lain. Menariknya setelah membaca dibeberapa artikel tentang perpustakaan ini, pojok baca tersebut harus di booking atau melakukan reservasi sebelumnya.

Namun ketika berkeliling di sana, jarang sekali saya menemukan pojok baca yang kosong. Semuanya dipenuhi dengan orang yang sedang membaca buku, mengerjakan tugas, ataupun bekerja. Akan tetapi tenang saja, walaupun pojok baca sudah penuh disana banyak sekali sofa-sofa yang diletakkan untuk orang yang memang datang hanya untuk membaca saja.

Tidak sedikit juga orang-orang yang datang hanya untuk melihat-lihat dan menikmati suasana di perpustakaan sembari mengambil beberapa gambar yang ada disana. Karena saya tidak bisa membaca buku yang menggunakan kanji, di sana saya hanya menikmati keindahan dan merehatkan pikiran sejenak dengan suasana yang sangat tenang.

Pada lantai tiga inilah kemudian dibangun sebuah jembatan yang menggabungkan bangunan tersebut. Dari situ nampak jelas setengah lingkaran atau bahkan lingkaran buku yang dihiasi oleh orang-orang yang sedang bergelut dengan dunianya sendiri.

Untuk dapat menyewa buku di sana, harus memiliki kartu member dengan memenuhi beberapa persyaratan seperti kartu identitas, SIM, surat keterangan kerja, dan lain-lain. Atau jika hanya sementara bisa juga dilakukan dengan mengisi beberapa data seperti email, nama, alamat yang bisa diakses melalui situs website mereka.

Kekurangan yang saya temukan dari perpustakaan ini mungkin hanya kepada Warga Negara Asing (WNA) yang belum terlalu bisa membaca tulisan kanji. Karena buku yang menggunakan bahasa Inggris tidak terlalu banyak dibanding yang memang menggunakan bahasa Jepang. Namun siapa sangka banyak buku tentang berbagai negara, bahkan tentang Negara Indonesia-pun ada disana yang ditulis menggunakan huruf kanji.

Hal ini yang kemudian dapat dijadikan sebuah inovasi untuk Indonesia. Walaupun era digital sudah semakin melambung tinggi, literasi tidak boleh untuk ditinggalkan atau bahkan sampai musnah. Karena buku adalah jendela dunia, dari sanalah kita dapat menemukan sudut-sudut dunia yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun