Jember, 14 Agustus 2024 --- Dalam upaya mendukung kesehatan dan perkembangan anak-anak, serta sebagai bentuk kepedulian atas problem stunting, mahasisawa KKN Kolaboratif kelompok 226 Mangli baru-baru ini melaksanakan kegiatan pemberian bantuan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang difokuskan pada penyediaan pudding jagung dan buah naga. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak memperoleh nutrisi yang cukup serta memperkenalkan mereka pada makanan yang sehat dan bergizi.
 Mengapa Pudding Jagung dan Buah Naga?
 Memilih buah naga dan jagung sebagai bahan utama pudding memiliki beberapa alasan kuat, terutama terkait dengan manfaat kesehatan, rasa, dan kemudahan dalam penyajian. Berikut adalah alasan-alasan tersebut:
    1. Nutrisi yang Kaya
 Buah Naga :
- Â Vitamin C : Buah naga mengandung vitamin C yang tinggi, yang berfungsi sebagai antioksidan, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyembuhan luka.
- Â Serat : Kaya serat, yang mendukung kesehatan pencernaan dan membantu mengontrol nafsu makan.
- Â Antioksidan : Mengandung betalain, karoten, dan flavonoid, yang membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.
 Jagung:
1. Sumber Nutrisi: Jagung mengandung vitamin B, vitamin C, serat, dan mineral seperti magnesium dan fosfor, yang berkontribusi pada kesehatan umum.
2. Sumber Energi: Jagung kaya akan karbohidrat kompleks, yang memberikan energi yang bertahan lebih lama.
3. Serat: Serat dalam jagung membantu pencernaan dan dapat mencegah sembelit.
    2. Rasa yang Menyenangkan dan Keseimbangan Tekstur
 Buah Naga :
- Â Rasa Segar dan Manis : Memiliki rasa manis yang alami dan sedikit asam, yang menambah dimensi rasa pada pudding.
- Â Tekstur : Memiliki tekstur yang lembut dengan sedikit keributan dari biji kecil, memberikan sensasi yang menyenangkan saat dimakan.
Jagung
-Â Rasa dan Kepuasan: Puding jagung memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang creamy, membuatnya menjadi pilihan makanan penutup yang memuaskan.
    3. Mudah Didapat dan Terjangkau
Kedua buah ini mudah ditemukan di pasar atau supermarket dan biasanya memiliki harga yang terjangkau. Ini membuatnya menjadi pilihan praktis dan ekonomis untuk membuat pudding. Sehingga tidak sulit ketika para ibu atau bahkan kader posyandu ingin merecook pudding ini.
 Kegiatan dimulai dengan persiapan bahan dan pembuatan pudding. Mahasiswa KKN-K 226 bekerjasama mencari bahan pudding yang berkualitas dan cocok dikonsumsi oleh anak-anak dan ibu hamil, sehingga banyak terjadi diskusi diantara mahasiswa karena pertimbangan komposisi pudding. Setelah komposisi pudding ditentukan, dimulailah proses pembuatan. Pudding dibuat menjadi dua varian, pudding jagung dan pudding buah naga.
 Setelah pudding siap, proses distribusi dilakukan dengan cermat. Paket-paket pudding disiapkan dalam kemasan yang higienis dan praktis. Distribusi dilakukan di salah satu posyandu sekitar. Selain memberikan pudding jagung dan buah naga, tim juga memberikan informasi edukatif kepada orang tua tentang pentingnya MPASI dan cara-cara menyiapkan makanan sehat untuk anak.
 Kegiatan pemberian MPASI berupa pudding ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Orang tua mengapresiasi upaya tersebut karena tidak hanya membantu mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak, tetapi juga memberikan mereka alternatif makanan yang sehat dan bergizi. Feedback dari orang tua menunjukkan bahwa anak-anak mereka menerima pudding jagung dengan antusias dan menunjukkan peningkatan nafsu makan serta energi. Tim kader posyandu juga secara khusus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN-K 226 yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini.
Kegiatan pemberian bantuan MPASI berupa pudding jagung ini merupakan contoh nyata bagaimana langkah-langkah sederhana namun efektif dapat membawa perubahan positif dalam kesehatan masyarakat, terutama untuk generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H