Mohon tunggu...
iqlima khoirunisa
iqlima khoirunisa Mohon Tunggu... -

kind,,,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masa Laluku: Kau Datang di Saat yang Enggak Tepat

23 Mei 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:01 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dulu ku mencintaimu, menginginkanmu, mengagumi, bahkan aku tak khan bisa sedetik pun tanpa kamu. Tapi semua itu sirna saat kau memilih orang lain untuk menemani hidupmu. Dan kini engkau datang lagi padaku,,"

Engkau datang masih membawa daya tarikmu yang dari dulu enggak pernah berubah. Daya tarik yag menawan dari seorang gadis berparas cantik, sexi, bergaya bak model bintang iklan dan tentunya dengan karisma tersendiri yang selalu engkau tampakkan. Sungguh dulu ku menggilai semua itu darimu, bahkan sampai saat kau datang seperti inipun hatiku tak bisa berbohong, dewiku engkau begitu anggun dan cantik. Hasratku untuk memilikimu seakan kembali bergejolak. Ingin kumemelukmu seperti dulu.

Tapi kini engkau bukan engkau yang dulu, tlah berubah. Hatimu enggak seindah dulu, parasmu enggak secantik hatimu, engkau telah layu. Meski dulu ku pernah berpikir aku akan selalu mencintaimu meskipun engkau tlah bersama orang lain, tapi sekarang aku sadar aku enggak bisa. Walau kini engkau tak lagi bersamanya, aku tetap enggak bisa.

Sekarang engkau tersenyum padaku dan engkau katakan bahwa kau menyayangiku dan menyesal tlah meninggalkanku. Kau datang membawa harapan baru, kau bilang kau mau jadi seperti apa yang dulu aku inginkan. Aku bahagia engkau mau melakukannya, tapi aku tetap tak bisa lagi menerimamu, kau tetap bukan dewiku yang dulu.

Kini ku tlah bersamanya, jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini. Bahkan seorang engkau pun yang dulu aku puja enggak akan pernah bisa menggantikannya. Dia indah, lebih indah darimu. dia anggun, jauh lebih anggun darimu.

Maaf, engkau datang disaat yang enggak tepat. Aku tak bisa menjadikan semuanya seperti dulu. Memang engakau begitu sempurna bagiku dan dulu akulah sang pemuja kesempurnaan itu, tapi karena dia aku mengerti arti kesempurnaan yang sesungguhnya, bukan karena sesuatu itu sempurna, tapi karena kita mampu memandang sesuatu itu dengan sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun