Mohon tunggu...
Iqlillah Abidatul Hamda HA
Iqlillah Abidatul Hamda HA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN khas jember

Menulis tentang berbagai macam informasi terutama di bidang sosial

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UIN KHAS Jember Berpartisipasi dalam Aksi Bersih Pantai Gumuk Kantong Sumbersewu Muncar Banyuwangi

26 Juli 2024   18:45 Diperbarui: 26 Juli 2024   18:46 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tempat penangkaran telur penyu (Dokpri)

Banyuwangi,26 Juli 2024 Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan serta  meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan pantai, mahasiswa KKN Posko 97 Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember berpartisipasi dalam aksi bersih pantai di Gumuk Kantong, Sumbersewu, Muncar, Banyuwangi kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat terutama masyarakat gumuk kantong dan sekitarnya

Kegiatan yang diselenggarakan pada 26 Juli 2024 ini melibatkan mahasiswa KKN Posko 97 UIN KHAS Jember, Mahasiswa UNIBA Bersama pengelola pantai Gumuk Kantong, Sumbersewu, Mereka bekerja sama untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di Pantai gumuk kantong

Aksi bersih pantai gumuk kantong  dimulai sejak pagi hari  pukul 05.00 dengan membagi  kelompok kerja yang disebar di berbagai titik pantai. Para mahasiswa mengumpulkan sampah plastik, botol, kaleng, dan berbagai jenis sampah lainnya yang sering kali mencemari pantai dan laut.setelah melakukan kegiatan bersih -bersih Pantai mahasiswa melakukan eksplorasi dengan cara melihat secara langsung keadaan Pantai gumuk kantong yang sangat indah serta melihat berbagai fasilitas yang ada di Pantai gumuk kantong  antara lain berbagai macam  UMKM yang dikelola oleh Masyarakat setempat ,mushola, jetski, aula, kamar mandi.

Selain itu kami juga melakukan wawancara dengan pengelola Pantai gumuk kantong mengenai Sejarah Pantai gumuk kantong menurut informasi yang kami peroleh dari bapak susyanto (selaku pok Darwis Pantai gumuk kantomg)" nama gumuk kantong berasal dari sebuah gumuk peninggalan jepang yang konon katanya dulu difungsikan sebagai markas tentara jepang.

Wawancara dengan Pengelola Pantai (Dokpri)
Wawancara dengan Pengelola Pantai (Dokpri)

Kemudian Untuk pengelolahan Pantai gumuk kantong sendiri hanya dikelola oleh sekelompok Masyarakat yang peduli akan kelestarian Pantai gumuk kantonng sejauh ini belum ada campur tangan dari pihak manapun. Untuk pengelohan Pantai gumuk kantong dibagi menjadi beberapa divisi.

Keunikan dari Pantai kantong yang membedakan dengan Pantai lainya terdapat konservasi tukik ada dua jenis tukik yang ada di Pantai gumuk yakni tukik hijau dan tukik lekang ,namun jenis tukik yang banyak ditemukan ialah  tukik lekang, untuk jumlah tukik yang terdapat pada konservasi Pantai gumuk kantong mencapai 1000 tukik

Berikut ini Tahap -tahapan yang biasa dilakukan konservasi penyu yakni:

Tahapan konservasi tukik (anak penyu) di Pantai Gumuk Kantong biasanya meliputi beberapa langkah utama sebagai berikut:

  • Patroli dan Pencarian Sarang :  petugas konservasi melakukan patroli di pantai untuk mencari sarang penyu yang baru saja bertelur. Ini dilakukan terutama pada musim bertelur penyu atau bisa juga ketika masyarakat sekitar Pantai gumuk katong apabila menemukan telur penyu bisa melapor kepada petugas untuk ditindak lanjuti
  • Pemindahan Telur: Setelah sarang ditemukan, telur-telur penyu biasanya dipindahkan ke lokasi yang lebih aman yakni tempat penetasan buatan, untuk melindungi dari predator dan gangguan manusia.
  • Penetasan Telur: Telur-telur ini kemudian ditetaskan di tempat penetasan buatan yang memiliki kondisi lingkungan yang terkontrol, mirip dengan kondisi alami, untuk memastikan telur dapat menetas dengan baik serta dilengkapi papan yang berisi tanggal penemuan dan perkiraan tanggal menetas.
  • Pemeliharaan Tukik: Setelah menetas, tukik dipelihara selama beberapa waktu di tempat penetasan. Ini untuk memastikan tukik cukup kuat sebelum dilepaskan ke laut.
  • Pelepasan Tukik: Tukik yang berusia 2 minggu kemudian dilepaskan ke laut. Biasanya pelepasan ini dilakukan pada waktu tertentu, seperti saat matahari terbenam, untuk mengurangi risiko predasi ataupun jika diperlukan untuk edukasi kepada pengunjung baik domestic ataupun mancanegara.
  • Monitoring dan Edukasi: Proses konservasi juga melibatkan monitoring terhadap populasi penyu dan edukasi kepada masyarakat setempat ataupun siswa siswi dan berbagai jenjang tentang pentingnya pelestarian penyu.

Kemudian untuk kendala yang dihadapi dalam konservasi penyu yakni tidak ada alat  pengukur suhu, oleh sebab itu petugas kesulitan untuk mendeteksi apakah tukik tersebut Jantan atau betina. Kemudian "bagi pengunjung yang ingin melihat langsung tukik di konservasi tukik Pantai gumuk kantong tidak dipungut biaya hanya disediadakan kotak donasi jadi pengunjung bebas  memberikan berapa saja tidak dipatok nominal bahkan jika tidak memberipun tidak apa-apa". Ujar bapak sumari (selaku penanggung jawab konservasi penyu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun