Mendengar nama Yogyakarta muncul beberapa hal unik di benak kita seperti kota pelajar, kebudayaan nya yang kaya, dan keindahan alam yang dimiliki serta atraksi-atraksi wisata yang populer dikunjungi oleh wisatawan. Malioboro salah satu contoh daerah yang mungkin paling dikenal oleh pelancong baik dari Yogyakarta maupun pelancong dari seluruh Indonesia, bahkan mungkin terdengar hingga telinga wisatawan-wisatawan mancanegara. Adapun, berkembangnya budaya “nongkrong” dan kemunculan café-café di Yogyakarta juga menjadi salah satu pilihan bagi kalangan muda Yogyakarta untuk berkumpul dan menghabiskan waktu saat memiliki waktu luang. Kebudayaan dan kesenian yang dimiliki oleh Yogyakarta pun menjadi salah satu poin yang menarik wisatawan datang seperti Upacara Sekaten, Batik, pertunjukan wayang kulit dan sebagainya. Kemudian bagaimana dengan atraksi wisata di Yogyakarta yang lebih ramah bagi keluarga dan bisa dikunjungi oleh seluruh kalangan usia?
Tentu saja Yogyakarta memiliki atraksi wisata itu, salah satu nya adalah Gembira Loka Zoo yang berlokasi di Jl. Kebun Raya No.2, Rejowinangun, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan dalam kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya mengeksplorasi kebun binatang pertama dan tertua di Kota Yogyakarta.
Keputusan untuk melakukan kunjungan ke Gembira Loka Zoo didasari oleh rasa penasaran dari seseorang yang belum pernah berkunjung ke kebun binatang sebelum nya dan keinginan untuk melihat satwa-satwa yang tidak dapat ditemui setiap hari nya. Untuk itu saya memutuskan untuk memuaskan rasa penasaran tersebut dengan berkunjung ke Gembira Loka Zoo. Untuk menuju ke lokasi saya menggunakan jasa ojek online dan memakan waktu sekitar 30 menit dari tempat saya tinggal.
Sesampainya di pintu masuk, saya melirik ke jam tangan yang menunjukan pukul 09:55 saat itu saya merasa senang karena datang cukup pagi sehingga dapat lebih lama berada disana dan langsung mengantri di belakang 4 pengunjung lainnya untuk membeli tiket masuk. Setelah sampai pada giliran saya harga dari tiket masuk ternyata sedikit lebih mahal dari yang ada di internet, yaitu seharga Rp. 60.000 sedangkan harga aslinya adalah Rp.75.000 termasuk dengan menggunakan fasilitas perahu dan kereta untuk berkeliling area. Tetapi saya tidak begitu memikirkan harga dari tiket masuk karena sudah tidak sabar untuk segera masuk dan melihat berbagai macam satwa disana.
Hal pertama yang saya sadari segera setelah masuk ke area Gembira Loka yaitu terdapat puluhan bahkan lebih siswa SD dan TK yang melakukan karyawisata ditambah dengan orang tua dan guru-guru mereka, begitu juga dengan pengunjung lainnya terdapat banyak keluarga, pasangan, bahkan lansia yang juga berkunjung pada hari itu bahkan dipintu masuk ke area petting zoo sudah dipenuhi oleh kerumunan pengunjung.
setelah mencoba untuk terus masuk melewati kerumunan pengunjung lain untuk memasuki area petting zoo terlihat disebelah kiri terdapat area untuk berinteraksi dengan keledai dan berbagai macam hewan lainnya seperti berbagai jenis unggas, kura-kura, kelinci dan hewan-hewan lainnya, di bagian sebelah kanan terdapat area untuk terapi ikan dan area untuk menangkap ikan. Untuk mendapatkan akses agar bisa berinteraksi dengan hewan-hewan di petting zoo ini akan dikenakan biaya tambahan sekitar Rp. 25.000-Rp. 50.000.
Setelah masuk lebih dalam melewati area petting zoo terdapat museum hewan namun sangat disayangkan saat saya melakukan kunjungan museum tersebut sedang tutup. dan sangat disayangkan juga masih banyak pengunjung yang merokok di area kebun binatang sedangkan sudah banyak tanda dilarang merokok di area kebun binatang. Tidak lama setelah itu saya memasuki area pusat satwa dimana terdapat beberapa area untuk berbagai spesies hewan seperti reptile, burung, dan mamalia predator.
Untungnya area pusat satwa ini lebih luas dari pintu masuk diawal sehingga saat saya menuju ke area reptile saya bisa lebih mudah berjalan dan dapat merasakan suasana yang tenang dengan pemandangan pohon-pohon tinggi seperti di hutan yang membentuk kanopi di sebelah kiri dan danau disebelah kanan, ditambah dengan suara-suara burung yang dikeluarkan dari speaker yang dipasang disepanjang jalan. Rasanya cukup menenangkan dan tentunya menyenangkan. Karena itu juga saya memutuskan untuk tidak menggunakan kereta untuk mengitari area pusat satwa ini.
Memasuki area reptile, terdapat banyak sekali jenis dan spesies reptile dan amfibi, dimulai dari ular, katak, kadal, kura-kura dan masih banyak lagi. Di area reptile dan amfibi suasana mulai ramai dan dipenuhi oleh obrolan dan tawa dari pengunjung lain. Semakin dalam di area reptile ini juga terdapat aktivitas memberi makan kura-kura yang berukuran cukup besar dan tentunya area ini dipenuhi oleh anak-anak SD dan TK yang terlihat sangat bersemangat untuk memberi makan kura-kura ini. terdapat spot foto juga diujung area reptile ini bagi pengunjung yang ingin berfoto bersama dengan iguana dengan biaya seikhlas nya saja berupa tips.
Setelah beberapa waktu menghabiskan waktu melihat lihat berbagai macam hewan reptile, hari mulai panas mendekati pukul 11:00 saya melihat terdapat ular yang sedang berendam didalam kotak air dan setelah keluar dari area reptile saya juga melihat seekor kuda nil mini yang berendam di kolam dalam kandang nya, dan saya berkata dalam hati “saya juga ingin berendam menghilangkan panas hari ini”. Tetapi, eksplorasi masih harus dilanjutkan karena masih banyak satwa yang harus dilihat.
Area kedua yaitu Bird Park, cukup berbeda dengan area reptile yang pertama adalah kandang nya yang lebih tinggi dan juga lebih berisik karena suara dari burung-burung yang ada disini. Segera setelah memasuki bird park saya disambut oleh dua burung pelican dan burung flamingo yang pada awalnya saya kira adalah sebuah patung karena burung pelican tersebut hanya terdiam saya di batang pohon.
Dan sepertinya saat saya datang ke bird park adalah jam makan bagi burung disana karena terdapat seekor elang yang sedang mencengkram hewan unggas lain yang berukuran lebih kecil. Di area bird park ini juga terdapat atraksi Lorry Kingdom dimana pengunjung dapat masuk ke sebuah penangkaran dan dapat melihat berbagai jenis burung dalam jarak dekat. Bahkan ada pengunjung yang terkejut saat menyadari ada seekor burung tepat disampingnya.
Area ketiga disebut zona cakar yang berisikan satwa-satwa mamalia seperti harimau, macan tutul, linsang, dan berbagai macan satwa lainnya. Satwa pertama yang terlihat di area ini merupakan seekor beruang madu yang sedang berjalan-jalan didalam kandang nya dan sesekali melihat pengunjung yang melewati area kandang nya. Di zona cakar ini saya menyadari pengunjung yang datang tidak sebanyak di area-area sebelum nya hanya terlihat sekitar 5-6 orang saja.
Saya rasa dikarenakan hari yang sudah cukup panas banyak pengunjung yang memilih untuk beristirahat terlebih dahulu. Dan tentu saja tidak hanya pengunjung yang memilih beristirahat beberapa satwa predator seperti singa dan harimau juga terlihat sedang menikmati tidur siang dibawah kanopi pepohonan. Sedikit mengecewakan memang tidak bisa melihat singa dan harimau berjalan-jalan, tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah, saya rasa kucing baik besar maupun kecil sangat menyukai tidur siang.
Berbicara mengenai istirahat karena sudah tengah hari dan matahari sudah semakin terik saya memutuskan untuk beristirahat dan makan siang di sebuah restoran yang dinamai Gajah Resto sekaligus menunggu presentasi satwa aves pada pukul 13:00. Menu yang disediakan di restoran ini terbilang cukup standar dengan ayam goreng, ayam bakar dan sebagainya, tetapi cukup disayangkan tidak ada menu khas dari Gembira Loka Zoo ini. harga dan rasanya pun terbilang standard dan sedikit lebih mahal karena di tempat wisata.
Setelah pukul 13:00 saya beranjak untuk menyaksikan pertunjukan tesebut. Setelah duduk di kursi-kursi yang disediakan saya sadar bahwa pengunjung lain yang menyaksikan pertunjukan ini adalah keluarga dan saya duduk sendirian dibelakang keluarga-keluarga ini. sedikit aneh memang datang sendiri ke tempat wisata keluarga seperti ini. tetapi saya tidak begitu memikirkan hal tersebut.
Pertunjukan dimulai dengan seorang petugas yang menjelaskan karateristik unik dari burung-burung yang akan di presentasikan. Hewan pertama yang masuk adalah seekor burung kakatua yang melakukan pertunjukan memasukan lingkaran sesuai dengan warna nya. Kemudian beberapa burung predator seperti elang dan burung paruh panjang lainnya yang melakukan atraksi menangkap makanan di udara. Adapula burung-burung ini terbang tepat diatas kepala pengunjung dan beberapa anak kecil terlihat ketakutan tetapi juga sangat senang dapat melihatnya begitu dekat. Begitu juga dengan saya yang baru pertama kali melihat burung-burung ini secara langsung dan dalam jarak yang sangat dekat.
Presentasi ini berlangsung sekitar 30 menit dan setelah itu saya memutuskan untuk segera pulang karena hari juga sudah semakin panas dan kaki saya sudah cukup lelah berjalan cukup lama. saya rasa juga 3 jam berkeliling di Gembira Loka Zoo ini sudah memuaskan rasa penasaran saya terhadap satwa-satwa yang belum pernah saya lihat secara langsung. Dan tentunya sebelum pulang saya membeli souvenir sebagai pengingat seberapa menyenangkan pengalaman ini dan berkunjung ke tempat yang selalu saya ingin kunjungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H