Mohon tunggu...
Iqbal Wahyudi
Iqbal Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNDIP Adm. Bisnis 2017

Aku mahasiswa di Universitas Diponegoro mengambil jurusan Administrasi Bisnis FISIP pada tahun 2017

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Belum Usai, Usaha Peningkatan Imun Masyarakat menjadi kunci

9 Februari 2021   15:15 Diperbarui: 13 Februari 2021   09:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siwalan, Pekalongan (Selasa, 02 Februari 2021) Sebagian Mahasiswa Universitas Diponegoro tengah menjalankan salah satu tugas kuliahnya yakni KKN, KKN yan tergabung dalam tim 1 dijalankan menggunakan sistem yang masih sama seperti tim II tahun 2020 yakni melalui daring. Sesuai arahan dari rektor bahwasanya KKN tim 1 2021 dijalankan tetap secara daring dari rumah masing masing dan jika akan melaksanakan kegiatan KKN dengan berhadapan langsung dengan masyarakat maka ada protokol kesehatan yang harus diterapkan dan jumlah audien yang tidak boleh lebih dari lima guna mencegah tersebarnya virus covid-19.

KKN Pulang Kampung memiliki tema "Pemberdayaan Masyarakat Ditengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" oleh karena itu mahasiswa yang diterjunkan memiliki dua program yang mesti dilaksanakan yakni terkait situasi pandemi dan seusai dengan konsentrasi pendidikan yang diambil di bangku kuliah dengan mengedepankan pemberdayaan bagi masyarakat. 

Di desa Siwalan, salah satu mahasiswa undip disana memiliki ide untuk memberikan pemberdayaan berupa keterampilan mengolah barang atau produk yang mampu untuk dijual, sehingga masyarakat diharapkan akan mampu untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut selepas KKN telah ditarik kembali oleh kampus.

Mengolah jahe merah dan bahan bahan lainnya menjadi sebuah produk baru yang lebih value deal bagi konsumen dan menjadi produk yang memiliki nilai jual bagi konsumen manjadi idenya, kandungan yang baik bagi kesehatan didalam bahan bahan yang digunakan kali ini dijadikan nilai jualnya yang membedakannya dengan produk serupa yang telah ada dipasar sekitar. Mulai dari jahe merah, kunir asem, sere merah, kayu manis, kapulogo dan lain lain adalah bahan pokok dari minuman satu ini. manfaat yang diberikanpun tidak kalah dari obat obat yang dijual oleh apotek, bahan yang lebih alami mampu untuk memberikan khasiat tanpa memberikan efek samping berarti seperti ketika mengkonsumsi obat obatan sekalipun memiliki tag herbal.

Ketika pemaparan produk yang ditampilkan serta cara pembuatan yang diberikan dalam bentuk print out memudahkan mereka untuk memahami materi, antusias yang diberikan dengan sesi tanya jawab yang dibangun menjadikan hidupnya diskusi dua arah. Produk lain yang muncul ketika diskusi kala itu adalah pengolahan daun kenikir untuk dijadikan keripik, yang mana menjadi unik sebab di Pekalongan dan sekitarnya belum terlihat ada yang menjual olahan daun kenikir.  

Untuk proses pemasaran bisa dilakukan ke masyawakat sekitar terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menjualnya di sosial media dan internet untuk mendapatkan potensi penjual yang lebih besar sehingga lebih banyak pula omzet yang akan didapatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun