Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... -

dosen dan peneliti psikologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Hongkong juga Ada Pahlawan Kita

13 November 2012   02:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:31 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DI HONGKONG JUGA ADA PAHLAWAN KITA

Pada tanggal 10-11 November 2012, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkoinfo) melakukan kegiatan dialog dan diskusi di Hongkong. Kegiatan bekerja sama dengan Dhompet Dhuafa Hongkong dan KJRI Hongkong ini dalam rangka menfasilitasi stakeholder untuk melakukan dialog dan mendapatkan masukan dengan para “Pahl;awan Devisa” di Hongkong. Acara ini merupakan program rutin tahunan Kemenkoinfo dan sudah berjalan sejak tahun 2010. Kegiatan utama acara ini dilaksanakan di Aula KJRI Hongkong yang diikuti 300 orang TKI yang sangat antusias, kemudian acara ini juga dilakukan keesokan harinya di 2 lokasi berbeda di Tsim Tsa Tsui Kowloon yang di hadiri 1000 orang dan di Shengwan yang di hadiri 500 orang yang di meriahkan dengan lomba pembuatan blog, puisi dan nasyid.

Acara yang utama yang dilakukan di Aula KJRI Hongkong ini mendapat dukungan penuh KJRI, sehari sebelumnya Bapak Teguh Wardoyo selaku Konjen R.I di Hongkong menerima kunjungan delegasi Kemenkoinfo yang di pimpin oleh Bapak Selamata Sembiring selaku Direktur Layanan Informasi Internasional. Acara yang dimulai jam 13.00 waktu Hongkong, di mulai sambutan Bapak Selamata Sembiring,  dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan sebuah upaya dari Kemenkoinfo untuk menfasilitas Stakeholder untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para TKI. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan tentang bahaya dan modus-modus penipuan melalui sms ataupun sosial Media, karena di Hongkong sudah sangat marak dan TKI harus waspada dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi sehingga tidak menjadi korban, bahkan Konsuler 1 KJRI Hongkong yang hadir mewakili Konjen KJRI Hongkong, menyampaikan sudah berkordinasi dengan pihak dan aparat terkait di Hongkong untuk mengasi masalah tersebut karena TKI menjadi korban.

Acara ini menghadirkan para profesional di bidangnya, Parni Hadi selaku dewan pembina Dhompet Dhuafa, Dr. Lisnawati Pulungan (Deputi Perlindungan BNP2TKI), Muhammad Iqbal, Ph.D (Pakar Psikologi TKI dan juga selaku Presiden Union Migrant/UNIMIG), Jamil Azaini (Motivator), Ust Abdul Ghopur (Mantan GM DD Hongkong) disamping itu, acara di meriahkan dengan kehadiran Nasyid Bana dan Presenter artis Aldi Taher yang banyak di gandrungi TKI di Hongkong. Acara yang mengambil momen hari pahlawan ini mengambil tema : “ Sukses di Rantau, Mulia di Negeri Sendiri”. Parni Hadi, mantan Pemred Republika dan mantan Direktur RRI ini hadir memberikan orasinya tentang memaknai hari pahlawan, Parni berhasil membangkitkan semangat “juang”para TKI, dalam orasi Parni Hadi menyampaikan makna pahlawan yang sangat luas, bahwa pahlawan saat ini bukan hanya mereka di makamkan di Tanam Makam Pahlawan, tetapi pahlawan adalah mereka yang berjuang untuk kebaikan dan melawan kemungkaran dimana pun berada, termasuk para TKI yang berjuang meninggalkan kampung halamannya demi menghidupi dirinya dan keluarganya bahkan membantu perekonomian negara. Orasi dan dialog yang disiarkan langsung oleh RRI Jakarta Ini mendapat sambutan meriah dari peserta, para TKI yang hadir di KJRI sepakat dan serentak mengatakan secara bersama-sama bahwa “Pahlawan itu ada disini” sambil meletakan tangannya di dadanya sambil mengatakan pahlawan itu ada disini.

Dalam dialog dengan TKI Dr. Lisnawari Pulungan dari BNP2TKI menyampaikan kebijakan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi  mengenai tata cara kepulangan TKI, mulai 26 Desember 2012 TKI yang selesai kontrak dapat pulang tanpa melalui terminal kepulangan TKI yang selama ini semuanya diwajibkaan melalui terminal khusus TKI di Selapanjang, Lisna mendapat banyak keluahan dan masukan dari para TKI dan berjanji akan memperjuangkan keluhan TKI tersebut untuk memperbaiki pelayanan kepada TKI. Kemudian Muhammad Iqbal selaku pakar psikologi yang banyak melakukan riset tentang psikologi TKI menyampaikan tentang mengelola stress bagi TKI, TKI mengungkapkan rata-rata mereka bekerja 16 jam dan sering mengalami stress, Iqbal dalam pemaparannya, memberikan pemahaman tentang tanda-tanda stress dan tips mengatasi Stress, karena banyak kasus TKI yang akhirnya pulang ke tanah air dalam keadaan depresi berat karena berawal dari tidak mampu mengelola stress, bahkan beberapa kasus ditemui TKI melakukan bunuh diri karena persoalan yang dialaminya. Stress yang dialami TKI tidak hanya disebabkan majikan, namun juga terjadi karena persoalan pribadi dan rumah tangga. TKI sangat antusias mendengarkan karena memang kebanyakan mengalami stress dalam bekerja di rumah majikan,satu tips yang dikemukakan oleh Iqbal adalah orang yang stress harus memahami dan mengetahui kalau ia sedang stress sehinga mampu mengendalikan diri.

Acara di penutup di isi dengan training motivasi yang disampaikan oleh bapak Jamil Azaini seorang Motivator yang sudah berkecimpung sejak lama di  dunia pelatihan. Jamil berhasil membangkitkan semangat TKI untuk giat bekerja dan tidak pantang menyerah serta tidak takut gagal,  bahkan para TKI bercucuran air mata mendengarkan kisah-kisah kesuksesan orang-orang yang awalnya susah namun berhasil berkat kerja keras dan tidak pantang menyerah. Jamil menginspirasi para TKI tidak bangkit optimis menghadapi masa depan, menjadi TKI tidak boleh selamanya, menjadi TKI harus menjadi terminal sementara untuk mencapai terminal akhir yaitu cita-cita mulia menjadi pribadi yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain.

Disela-sela acara, para peserta di hibur oleh Nasyd Bana yang sudah sering hadir memberikan penampilan di Hongkong, tak kalah seru Aldi Taher berhasil menghidupkan suasana dengan goyanan kocaknya yang menghiburkan sebuah lagu yang menghangatkan suasana.Di akhir acara seluruh peserta berdiri menyanyikan lagu nasional dan sekali lagi mereka bersorak dengan mengatakan bahwa “pahlawan itu ada disini” sambil meletakan tangga kanannya di dada. Merdeka. Selamat hari Pahlawan.

Oleh : Muhammad Iqbal

Presiden Union Migrant (UNIMIG) Indonesia

Dosen Fak. Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

email : iqbal.ukm@gmail.com

www.unimig.org

[caption id="attachment_209023" align="aligncenter" width="614" caption="Dialog KJRI HK"][/caption] [caption id="attachment_209024" align="aligncenter" width="614" caption="tukar cenderamata"]

1352774243301959545
1352774243301959545
[/caption] [caption id="attachment_209025" align="aligncenter" width="614" caption="Nasyid Bana dan Aldi Taher"]
1352774316893951400
1352774316893951400
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun